
Bola.net - Thomas Tuchel, pelatih baru Timnas Inggris, menegaskan bahwa ia ingin timnya bermain dengan semangat juang dan keinginan untuk menang, bukan ketakutan akan kekalahan.
Pernyataan ini disampaikan jelang laga pertama Tuchel sebagai pelatih Inggris, melawan Albania dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Tuchel menggantikan Gareth Southgate, yang membawa Inggris ke dua final Euro berturut-turut tetapi dikritik karena gaya bermainnya yang dianggap terlalu defensif.
Dengan pendekatan yang lebih menyerang, Tuchel berharap dapat membawa perubahan positif bagi timnas Inggris.
Pendekatan Baru Tuchel untuk Timnas Inggris
Thomas Tuchel mengungkapkan bahwa ia ingin pemain Inggris bermain dengan semangat dan keinginan untuk menang, bukan tertekan oleh beban kekalahan.
"Saya ingin kami bermain dengan kegembiraan, rasa lapar, dan keinginan untuk menang ... serta menerima bahwa kegagalan adalah bagian dari sepak bola," kata Tuchel dalam konferensi pers.
Ia juga menanggapi anggapan bahwa jersey Inggris adalah "beban berat" bagi pemain. Menurut Tuchel, jersey tersebut seharusnya menjadi kebanggaan, bukan sumber tekanan.
Ia berharap dapat mengubah mentalitas pemain agar lebih percaya diri dan agresif di lapangan.
Kritik terhadap Gaya Bermain Inggris di Era Southgate
Di bawah Gareth Southgate, Inggris mencapai final Euro 2020 dan 2024, serta semifinal Piala Dunia 2018.
Namun, gaya bermain Southgate yang dianggap terlalu hati-hati sering dikritik, terutama saat Inggris kesulitan melawan tim-tim seperti Serbia, Denmark, dan Slovenia di Euro 2024.
Tuchel, yang dikenal dengan gaya bermain menyerang dan agresif, diharapkan dapat membawa perubahan. Ia menegaskan bahwa tim harus bermain dengan semangat juang tinggi dan tidak takut mengambil risiko.
Pendekatan ini mungkin menjadi angin segar bagi fans Inggris yang menginginkan permainan lebih menarik.
Fokus pada Kemenangan dan Persiapan Piala Dunia 2026
Tuchel tampaknya fokus pada persiapan jangka pendek, yaitu memenangkan Piala Dunia 2026. Hal ini terlihat dari seleksi pemain yang ia lakukan untuk pertandingan melawan Albania dan Latvia.
Ia memilih pemain-pemain yang siap berkontribusi dalam 18 bulan ke depan, bukan sekadar mengembangkan skuad untuk jangka panjang.
Pertandingan melawan Albania di Wembley pada Jumat ini akan menjadi ujian pertama bagi Tuchel dan timnya untuk menunjukkan perubahan yang diinginkan.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Thomas Tuchel Coret 3 Pemain Jelang Laga Inggris vs Albania, Siapa Saja?
Piala Eropa 21 Maret 2025, 23:04 -
Harry Kane: Thomas Tuchel Jauh Berbeda dari Gareth Southgate
Piala Eropa 21 Maret 2025, 15:45 -
Padahal Pegang Rekor, Harry Kane Merasa Gol-Golnya Dianggap Remeh
Piala Eropa 21 Maret 2025, 13:45
LATEST UPDATE
-
Prediksi Chelsea vs Liverpool 4 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 11:08 -
Oliver Glasner Tidak akan Pikir Dua Kali untuk Gabung MU!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:52 -
Inilah Deretan Laga yang Harus Dijalani Liverpool Tanpa Alisson
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:51 -
Prediksi Inter Milan vs Cremonese 4 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:48 -
Didesak Boikot Israel dari Piala Dunia 2026, Begini Respon FIFA
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 10:40 -
Hasil FP1 MotoGP Mandalika 2025: Luca Marini dan Honda Catat Waktu Tercepat
Otomotif 3 Oktober 2025, 10:40 -
Misteri Senne Lammens di MU: Sebenarnya Kiper Utama atau Pelapis Sih?
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:36 -
Mengapa Transfer Robert Lewandowski ke AC Milan Tak Semudah yang Dibayangkan?
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:35
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR