
Bola.net - Barcelona kembali merosot sekitar sebulan terakhir. Xavi sudah bekerja luar biasa mengembangkan tim dalam lima bulan intens, tapi Barca kembali ke tempat yang sama.
Betapa tidak, Blaugrana baru menelan tiga kekalahan beruntun di kandang. Catatan buruk ini bahkan tidak terjadi di era kepelatihan sebelumnya.
Barca kembali ke posisi yang sama seperti kedatangan Xavi. Tim di lapangan seolah-olah tidak dikenali. Para pemain tidak lagi terlihat percaya diri dan berambisi.
Kesulitan Barca ini dipengaruhi banyak faktor, salah satunya karena komposisi skuad yang tidak mumpuni. Xavi juga ngotot mengutamakan filosofi, padahal skuad Barca sekarang tidak cukup bagus.
Selain itu, paling tidak ada 6 alasan kemerosotan Barcelona musim ini. Apa saja?
1. Percobaan tembakan tidak efektif

Barca banyak menciptakan peluang, tapi tidak bisa menuntaskannya dengan baik. Lawan Rayo dan Cadiz, mereka mencatatkan sampai 18 tembakan, tapi tidak bisa mencetak gol.
Memang ada faktor tangguhnya kiper lawan, tapi umumnya Barca membuang terlalu banyak peluang. Bahkan, musim ini ada 18 tembakan Barca kena tiang, terbanyak di antara tim lain.
2. Camp Nou tidak lagi menakutkan
Barca menelan tiga kekalahan beruntun di Camp Nou, catatan buruk yang tidak terbayangkan sebelumnya. Terlebih, tiga kekalahan itu pun terasa mengecewakan dan mentyakitkan.
Catatan buruk ini pun mengkhawatirkn. Barca terakhir kali kalah tiga kali beruntun di kandang pada musim 1997/98 dan 1998/99, sudah sangat lama. Artinya, Camp Nou sekarang tidak lagi angker.
3. Hantaman cedera

Barca memang masih mendominasi penguasaan bola dari laga ke laga, gaya main khas Blaugrana. Namun, mereka juga sering kehilangan bola karena umpan-umpan ceroboh.
Nahasnya, menjelang akhir musim, situasi Barca belum membaik. Xavi pun mengakui bahwa taktiknya tidak bisa berjalan lancar karena banyak pemain absen.
4. Umpan-umpan tidak akurat
Barca memang dominan di pertandingan, aktif menguasai bola seperti biasanya. Namun, menurut Marca, Barca juga mudah kehilangan bola dengan umpan-umpan ceroboh.
Ketika dikalahkan Cadiz, Barca kehilangan bola 145 kali, 22 kali lebih banyak dari tim lawan. Lawan Eintracht, Barca kehilangan sampai 164 bola karena umpan buruk.
5. Tidak cukup cetak gol

Musim ini, rata-rata gol Barcelona ada di angka 1,65 gol per game. Ini adalah catatan rerata terburuk sejak musim 2001/02.
Barca mencoba mengatasinya di pertengahan musim dengan merekrut Ferran Torres, Pierre-Emerick Aubameyang, dan Adama Traore. Namun, hingga kini torehan gol Barca belum juga membaik.
6. Mudah kebobolan
Musim ini, sudah terlalu sering Barcelona kebobolan terlebih dahulu dan harus mengejar skor. Barca terlalu mudah kebobolan, bahkan lawan tim-tim kecil.
Dalam enam pertandingan terakhir, lima di antaranya Barca kebobolan terelebih dahulu. Ini bukti masalah di lini belakang. Barca kurang konsentrasi dan intensitas di awal laga.
Sumber: Marca
Jangan lewatkan ini Bolaneters!
- Akhirnya, Ronald Araujo Sepakat Perpanjang Kontrak di Barcelona
- Barcelona Segera Rampungkan Kontrak Ronald Araujo
- Siapa Mau? Barcelona Siap Dengarkan Tawaran Bagi Frenkie De Jong
- Xavi Minta Barcelona Tambah 7 Pemain Baru untuk Musim Depan! Siapa Saja Incarannya?
- 5 Pemain Bintang yang Menyesal Setelah Berseragam Real Madrid, Termasuk Kaka
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Tak Dibutuhkan Barcelona, Frenkie De Jong Masuk Radar AC Milan
Liga Italia 27 April 2022, 19:46
-
Diincar Manchester United, Frenkie De Jong Bakal Cabut dari Barcelona?
Liga Inggris 27 April 2022, 19:35
-
Karim Benzema Samai Torehan Gol Messi dan Memburu Rekor Gol Ronaldo
Liga Champions 27 April 2022, 13:40
-
Tukaran Jersey dengan Dani Alves, Tanda Paulo Dybala Merapat ke Barcelona?
Liga Spanyol 27 April 2022, 13:02
-
6 Alasan Kemerosotan Barcelona: Sempat Bangkit, Kok Terpuruk Lagi?
Liga Spanyol 27 April 2022, 11:30
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR