Bola.net - Beberapa bulan lalu, serial dokumenter legenda NBA, Michael Jordan, sempat viral di media sosial dan di kalangan olahragawan. Serial ini berjudul The Last Dance, merujuk pada perpisahan indah Jordan dengan Chicago Bulls di musim 1997/98.
Kini, di bidang olahraga yang berbeda, hal serupa mungkin terjadi pada Lionel Messi di Barcelona. Musim 2020/21 ini bisa jadi musim terakhir Messi di Camp Nou, The Last Dance sang superstar.
Baru-baru ini, Messi sudah memutuskan untuk bertahan di Barcelona, paling tidak semusim lagi. Dia menyudahi usaha meninggalkan klub hanya demi menjaga hubungan baik dengan fans, dan menjaga cintanya pada Blaugrana.
Saga transfer Messi sempat memanas, konflik dengan Josep Maria Bartomeu begitu tegang, sudah tak bisa diselamatkan lagi. Namun, pekan lalu akhirnya dia memutuskan bertahan, bicara di depan publik tentang kesulitannya meninggalkan klub.
Leo #Messi begins preseason training. pic.twitter.com/ygPNpWzjkb
— FC Barcelona (@FCBarcelona) September 7, 2020
Messi pun kembali berlatih, untuk pertama kalinya di sesi pramusim ini. Dan kabarnya dia sudah bicara empat mata dengan pelatih baru, Ronald Koeman, yang dipercaya menangani proyek besar untuk mengembangkan skuad.
Messi masih harus berlatih seorang diri karena protokol pandemi virus corona, tapi Koeman sudah cukup bicara. Koeman menegaskan bahwa Messi masih akan jadi bintang utama, masih akan jadi pemain spesial.
Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Tidak ada privilese
Bertahun-tahun terakhir, Messi adalah Barcelona. Tim dibentuk untuknya, pelatih harus menyesuaikan dengannya. Sekarang, Koeman mencoba mengambil posisi berbeda.
Menurut Sport, Messi masih akan diperlakukan spesial, tapi tidak seperti musim-musim sebelumnya. Messi akan jadi bintang utama, tapi tidak akan ada privilese spesial seperti musim-musim sebelumnya.
Koeman ingin mempertahankan otoritasnya dlam tim, dan dia mencoba bicara langsung dengan Messi untuk menjernihkan situasi. Intinya, dia tak mau masalah Messi dengan klub sampai terbawa ke sesi latihan dan pertandingan.
Dansa terakhir Messi
Messi membatalkan keputusannya meninggalkan klub karena satu-satunya cara pergi adalah ketika ada yang mau membayar klausul rilisnya sebesar 700 juta euro. Messi memutuskan menghargai kontraknya, yang sebenarnya tersisa satu musim lagi.
Artinya, tiga bulan ke depan adalah masa-masa krusial bagi Barca. Koeman harus memimpin tim tampil apik di lapangan, dan para petinggi harus menyajikan proyek perkembangan skuad yang realistis. Pasalnya, tiga bulan inilah kesempatan terbaik untuk menawarkan kontrak baru pada Messi.
Jika tidak, Messi bebas bernegosiasi dengan klub lain per Januari 2021 mendatang. Dan Andai dia memutuskan pergi, musim 2020/21 mendatang sekaligus jadi musim terakhirnya di Barcelona, musim perpisahan, dansa terakhir, sama seperti Jordan.
Sebab itu, Barca harus mencari segala cara untuk meminta Messi meneken kontrak baru. Namun, mungkinkah hal ini terjadi setelah patah hati Messi yang begitu dalam?
Sumber: Sport
Baca ini juga ya!
- Mosi Tidak Percaya Capai 7.500 Suara, Presiden Barcelona Segera Lengser?
- Chelsea Hanya Sementara, Kai Havertz Diklaim Bakal Pindah ke Madrid atau Barcelona
- 3 Pemain Yang Bisa Bantu Lionel Messi Bawa Barcelona Berjaya: Ada Bocah 17 Tahun!
- Terlihat Bagus! Lionel Messi Serius Lahap Menu Latihan Barcelona
- Inter Milan Digosipkan Kejar Messi, Zanetti: Kami Tidak Halu Bos!
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Minta Putus Dengan Barcelona, Vidal Segera Gabung Inter Dengan Gratis
Liga Spanyol 9 September 2020, 20:53
-
Keren! Real Madrid Akan Mengenakan Emblem Juara di LaLiga Santander musim 2020/21
Liga Spanyol 9 September 2020, 18:54
-
Barcelona Cuma Harus Bayar 25 Juta Euro untuk Gaet Memphis Depay, Sikat Nggak Nih?
Liga Spanyol 9 September 2020, 15:51
-
3 Posisi Bermain yang Bisa Ditempati Philippe Coutinho di Barcelona Musim Depan
Liga Spanyol 9 September 2020, 15:01
-
Coutinho Bertahan di Barcelona, Liverpool Bakal Kecipratan Bonus Lagi
Liga Spanyol 9 September 2020, 14:14
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR