
Bola.net - Josep Guardiola layak disebut sebagai salah satu pelatih paling sukses dalam sejarah Barcelona. Tidak bisa dibantah, 14 trofi dalam 4 musim adalah bukti kesuksesan Guardiola di Barcelona.
Uniknya, Guardiola mulai menangani Barca dengan tekanan besar untuk membantah keraguan. Dia ditunjuk menggantikan Frank Rijkaard pada tahun 2008, perjudian besar untuk bagi Barcelona pada saat itu.
Biar begitu, perjudian ini terbayar lunas. Guardiola megenyahkan segala keraguan itu di musim pertamanya menangani Barcelona, tepatnya dengan enam trofi dalam satu tahun kalender.
Sayangnya Guardilola tidak bisa melatih Barca selamanya, pada akhirya dia harus pergi. Bagaimana momen kepergian Guardiola dari Barca?
Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Empat Tahun Seperti Selamanya
27 April 2012, kepergian Guardiola mengejutkan banyak pihak. Dia mengumumkan bakal meninggalkan Barca di akhir musim 2011/12.
Hubungan Guardiola dengan Barcelona begitu erat. Dia bukan hanya mantan pemain asli akademi Barca, tapi dia juga sangat mengenal gaya sepak bola yang sempurna untuk DNA klub.
Biar begitu, sepertinya Guardiola menghadapi tekanan dari petinggi klub. Saat itu dia merasa meninggalkan klub adalah keputusan terbaik.
"Empat tahun terasa seperti selamanya. Pada bulan Desember, saya bicara pada presiden bahwa saya merasa masa saya di sini sudah berakhir. Biar begitu, saya masih belum bisa mengumumkannya kepada publik atau memberi tahu para pemain," ujar Guardiola dikutip dari Marca.
Kelelahan
Tidak ada alasan khusus, Guardiola pergi karena dia merasa kelelahan setelah empat tahun menghadapi tekanan besar di Barcelona. Pelatih mana pun jelas kelimpungan menghadapi tuntutan terus menang dan juara.
"Setelah empat tahun ini, energi saya habis. Saya telah memberikan segalanya dan perlu waktu untuk mengisi daya lagi. Karena tuntutan yang begitu tinggi, saya harus pergi dan memulihkan diri," sambung Guardiola.
Ya, meski pernah mempersembahkan treble winners, Guardiola tetap tidak berkutik menghadapi tekanan tinggi di Barcelona. Dia akhirnya memilih mundur dan memulihkan diri.
Messi: Terima Kasih
Jelas, pemain yang paling kecewa dengan kepergian Guardiola adalah Lionel Messi. La Pulga mekar jadi salah satu pemain terbaik di dunia berkat sentuhan Guardiola.
"Saya ingin berterima kasih pada Pep dengan sepenuh hati, untuk segala hal yang telah dia berikan pada saya," ujar Messi kala itu.
"Saya memilh tidak hadir di konferensi pers karena media bakal mencari wajah duka para pemain, dan itu adalah sesuatu yang tidak ingin saya suguhkan," tutupnya.
Sumber: Marca
Baca ini juga ya!
- Hari Ini 9 Tahun Lalu: Lionel Messi Obrak-abrik Lini Belakang Real Madrid
- Barcelona Ingin Menjual, Lionel Messi Justru Berharap Philippe Coutinho Dipertahankan
- Krisis Moneter, Barcelona Memasukkan Hampir Semua Pemainnya dalam Daftar Jual
- Capello: Lautaro Martinez Hanya akan Jadi Cadangan di Barcelona
- Braithwaite Patok Target Untuk Jadi Top Skor La Liga Bersama Barcelona
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
De Boer Terkejut De Ligt Pilih Juventus Ketimbang Barcelona
Liga Italia 28 April 2020, 21:23
-
Arthur Selangkah Lebih Dekat Gabung Juventus
Liga Italia 28 April 2020, 21:20
-
Agen Bernadeschi Akui Sempat Adakan Pertemuan Dengan Barcelona
Liga Italia 28 April 2020, 19:28
-
Perkuat Pertahanan, Arsenal Prioritaskan Transfer Samuel Umtiti
Liga Spanyol 28 April 2020, 19:00
-
Barcelona Mulai Bergerak Dekati PSG untuk Rekrut Marquinhos
Liga Spanyol 28 April 2020, 18:53
LATEST UPDATE
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
























KOMENTAR