
Bola.net - Musim 2024/25 menjadi musim yang akan dikenang oleh para pendukung Barcelona. Di bawah arahan pelatih anyar, Hansi Flick, tim ini menemukan kembali jati diri mereka sebagai tim dengan permainan atraktif dan penuh determinasi. Hasilnya tak main-main: tiga trofi domestik sukses diamankan dan langkah impresif di Liga Champions hampir membawa mereka ke final.
Perhatian utama tentu saja tak jauh-jauh dari nama-nama seperti Lamine Yamal, Pedri, atau Robert Lewandowski. Ketiganya tampil cemerlang dan mencuri perhatian lewat aksi-aksi yang memukau publik. Namun, ada sisi lain dari keberhasilan itu yang jarang tersorot.
Di balik layar, terdapat nama-nama yang mungkin tak selalu menghiasi halaman depan media. Mereka bukan pemain inti yang selalu jadi starter, tapi mereka hadir setiap kali dibutuhkan—dan kehadiran mereka tak pernah sia-sia. Barcelona tak akan sejaya ini tanpa para pejuang sunyi tersebut.
Eric Garcia: Dari Ambang Pergi ke Bek Andalan
Musim panas lalu, Eric Garcia hampir hengkang dari Barcelona, tapi takdir berkata lain. Sang bek justru menutup musim sebagai salah satu pemain paling bisa diandalkan oleh Hansi Flick.
Sebagai lulusan La Masia, Garcia memiliki nilai plus berupa fleksibilitas posisi. Dia bisa tampil sebagai bek tengah, gelandang bertahan, bahkan bek kanan—di mana kontribusinya terasa sangat besar.
Saat menggantikan Jules Kounde di posisi bek kanan, Garcia tampil luar biasa. Dia mencetak gol penting melawan Inter Milan dan Real Madrid, dua laga besar yang membuktikan kualitas dan ketenangannya dalam tekanan.
Gerard Martin: Jawaban Tak Terduga di Kiri Pertahanan
Ketika Flick memilih Gerard Martin alih-alih Hector Fort, banyak yang tak paham keputusan itu. Namun, Flick tahu apa yang dia butuhkan dan Martin menjawab dengan penampilan penuh kedewasaan.
Martin bukan tipe pemain yang mencuri perhatian dengan gaya flamboyan. Akan tetapi, kehadirannya stabil, tangguh, dan tak kenal lelah—terutama ketika Alejandro Balde harus menepi karena cedera.
Puncaknya terjadi saat laga kontra Inter Milan. Meski kalah, Martin mencatat dua assist dan menutup laga dengan air mata haru. Momen itu menjadi simbol bahwa bermain untuk Barcelona berarti segalanya baginya.
Fermin Lopez: Semangat yang Tak Bisa Diajarkan
Kedatangan Dani Olmo membuat posisi Fermin Lopez terancam. Bukannya mundur, Lopez justru tampil menonjol dengan semangat juang yang membara.
Lopez memang bukan gelandang dengan teknik setajam Olmo, tapi dia menghadirkan sesuatu yang tak bisa ditemukan di statistik: determinasi. Dia terus menekan, membuka ruang, dan menyumbang gol-gol penting saat tim membutuhkannya.
Dengan tiga kontribusi gol dalam tiga laga terakhir, Lopez menutup musim dengan total sebelas kontribusi gol. Dia menjelma menjadi supersub andalan dan pantas mendapat tempat dalam skuad musim depan.
Marc Casado: Dari Pelapis Jadi Fondasi
Marc Casado bukanlah nama yang diprediksi jadi pemain reguler awal musim lalu. Namun, cedera yang menimpa Marc Bernal membukakan jalan baginya. Casado tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut.
Di usianya yang masih 21 tahun, dia mencatat 20 penampilan di liga. Dia menjadi tandem ideal bagi Pedri, menjaga ritme permainan dan membantu memotong serangan lawan dengan cerdas.
Perannya sangat terasa pada paruh pertama musim, ketika konsistensi dibutuhkan lebih dari sekadar flair. Meski tak seterkenal nama-nama lain, Casado menjadi bagian krusial dalam mesin Barcelona yang berjalan mulus.
Ferran Torres: Dari Pelapis ke Pemain Penentu
Di awal musim, Ferran Torres tampak seperti opsi cadangan semata. Namun, waktu menunjukkan bahwa dia adalah salah satu senjata paling mematikan yang dimiliki Barcelona.
Gol-gol penting hadir dari kakinya, termasuk dua gol ke gawang Dortmund, hat-trick lawan Valencia, serta dua gol yang menentukan kemenangan atas Atletico Madrid. Tak hanya itu, dia juga mencatat tiga assist dalam El Clasico penutup musim.
Dengan total kontribusi luar biasa dan sikap profesional, Torres menjadikan peran pelapis sebagai panggung untuk bersinar. Harga mahal yang sempat diragukan kini terasa sangat sepadan. Ini mungkin musim terbaik dalam kariernya—dan semuanya dimulai dari bangku cadangan.
Sumber: Barca Universal
TAG TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Prediksi Arsenal vs West Ham 4 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:10 -
Hasil FP1 Moto2 Mandalika 2025: Celestino Vietti dan Manuel Gonzalez Tercepat
Otomotif 3 Oktober 2025, 09:48 -
Prediksi Manchester United vs Sunderland 4 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 09:39 -
Hasil FP1 Moto3 Mandalika 2025: David Munoz Memimpin Joel Kelso
Otomotif 3 Oktober 2025, 09:31 -
Jadwal, Hasil Lengkap, dan Klasemen Livoli Divisi Utama 2025
Voli 3 Oktober 2025, 09:10 -
Jadwal Lengkap Pertandingan Livoli Divisi Utama 2025, 3 September-19 Oktober 2025
Voli 3 Oktober 2025, 09:10 -
Jadwal Lengkap Turnamen Bulu Tangkis BWF 2025: Ayo, Dukung Indonesia!
Bulu Tangkis 3 Oktober 2025, 09:09 -
Daftar Pembalap Indonesia yang Berlaga di Idemitsu Asia Talent Cup 2025
Otomotif 3 Oktober 2025, 09:08 -
Jadwal Lengkap Idemitsu Asia Talent Cup 2025: Indonesia Turunkan 4 Wakil
Otomotif 3 Oktober 2025, 09:08 -
Jadwal Live Streaming Formula 1 Singapura 2025 di Vidio, 3-5 Oktober 2025
Otomotif 3 Oktober 2025, 09:07
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR