
Bola.net - Thibaut Courtois mendapat cercaan yang luar biasa dahsyat pada awal musim 2019/2020. Namun, penjaga gawang Real Madrid tersebut tidak rapuh atau ambyar. Courtois bangkit dan menunjukkan kualitasnya.
Performa Courtois menjadi sorotan sejak bergabung dengan Real Madrid pada musim 2018/2019 lalu. Rasio kebobolan pemain yang dibeli dari Chelsea tersebut cukup tinggi.
Saat Real Madrid melepas Keylor Navas pada awal musim 2019/2020, banyak yang menilai klub membuat kesalahan. Sebab, saat itu performa Courtois tidak cukup bagus. Courtois memang rentan kebobolan pada awal musim.
Namun, kini Courtois telah mendapat ritme permainan terbaiknya. Real Madrid juga tengah berada dalam performa yang menanjak. Lima laga terakhir, Real Madrid tidak pernah kebobolan. Madrid juga tidak pernah kalah.
Kuatnya Mental Courtois
Courtois bermain sangat bagus ketika masih membela Atletico Madrid dan Chelsea. Tidak heran jika harapan begitu tinggi dibebankan padanya saat bergabung ke Real Madrid. Dan, celakanya, performa Courtois tidak cukup bagus.
"Saya tidak pernah meragukan diri saya sendiri, saya tahu apa yang bisa saya lakukan dan itu tidak akan berubah," kata Courtois dikutip dari Marca.
Rasa percaya diri memang menjadi kunci bagi Courtois. Sebab, bermain untuk Real Madrid bukan hal yang mudah. Ada tekanan dan ekspektasi tinggi. Apalagi, pada musim 2018/2019 lalu, prestasi Madrid tak cukup bagus.
"Pada akhirnya, saya tidak pernah kehilangan kepercayaan diri. Saya tidak pernah merasa rapuh. Sebelum pertandingan lawan Club Brugge, ketika saya mulai dikritik, kami menang 1-0 di Sevilla dan bermain imbang 0-0 di Atletico [Madrid]," kata Courtois.
Club Brugge jadi Momentum
Laga melawan Club Brugge menjadi titik tolak bagi Courtois. Saat itu, dia kebobolan dua gol di babak pertama. Courtois kemudian diganti pada babak kedua. Saat itu dia dalam kondisi tidak bugar. Sedangkan, fans Real Madrid terus mencemoohnya atas dua gol Club Brugge.
"Memang benar pasca laga yang sulit itu, di mana saya sakit dan Anda tahu tentang masalah usus yang saya alami, saya datang ke timnas Belgia."
"Saya datang ke tempat di mana semua orang mengenal saya; pelatih kiper [Erwin Lemmens] mengenal saya hampir lebih baik daripada ayah saya, kami punya curhat yang saling membantu, dan kami memulihkan beberapa rasa sakit yang sempat saya rasakan," kata Courtois.
Courtois selama ini selalu tampil bagus saat membela timnas Belgia. Berkat kontribusi apik Courtois di bawah mistar, Belgia menjadi tim pertama yang memastikan lolos ke Euro 2020.
Sumber: Marca
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Zidane Minta Timnas Prancis Panggil Benzema, Begini Tanggapan Didier Deschamps
Piala Eropa 14 November 2019, 21:45
-
Bagi Courtois, Clean Sheet tak Terlalu Penting
Liga Spanyol 14 November 2019, 20:51
-
Bukan Inter Milan, Luka Modric Pilih Hijrah ke Amerika Serikat
Liga Spanyol 14 November 2019, 20:45
-
Bagi Thibaut Courtois, Kritikan Dari Media Itu Tidak Penting
Liga Spanyol 14 November 2019, 20:22
-
Ivan Rakitic Curhat Sedang Sedih, Pelatih Barcelona Irit Komentar
Liga Spanyol 14 November 2019, 09:32
LATEST UPDATE
-
Real Madrid Siap Ambil Risiko? Xabi Alonso Pertimbangkan Transfer Striker West Ham
Liga Spanyol 17 November 2025, 21:07
-
Prediksi Timnas Indonesia U-22 vs Mali 18 November 2025
Tim Nasional 17 November 2025, 17:54
-
Pertahanan Solid Persib Bandung Jadi Kunci Sukses di BRI Super League dan Pentas Asia
Bola Indonesia 17 November 2025, 17:48
-
Timnas Spanyol Menggila! Belum Terkalahkan di 30 Laga Sejak Awal 2023
Piala Dunia 17 November 2025, 17:05
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR