
Bola.net - Timnas Indonesia harus menelan kekalahan pada laga perdana mereka di Grup D Piala Asia 2023, kontra Irak. Dalam laga yang dihelat di Ahmed Bin Ali Stadium, Senin (15/01) malam WIB, mereka kalah dengan skor 1-3.
Tiga gol Irak yang bersarang ke gawang Ernando Ari dicetak Mohanad Ali, Osama Rashid, dan Aymen Hussein. Sementara, gol semata wayang Indonesia dicetak Marselino Ferdinan.
Kendati berbuah kekalahan dan membuat Indonesia harus puas berada di posisi juru kunci, laga kontra Irak menghadirkan sejumlah pelajaran berharga bagi Skuad Garuda. Ada sejumlah kelemahan di permainan Jordi Amat dan kawan-kawan yang terekspos jelas pada laga ini.
Kelemahan dan kesalahan ini harus dibenahi Shin Tae-yong jelang laga berikutnya, kontra Vietnam. Apalagi, Skuad Garuda bertekad meraih kemenangan pada laga tersebut demi menjaga peluang mereka lolos dari Grup D.
Apa saja yang harus dibenahi Skuad Garuda agar bisa menang lawan Vietnam di Piala Asia 2023? Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Benahi Komunikasi dan Koordinasi
Komunikasi adalah kunci. Segala apa pun tak akan mungkin berjalan dengan mulus apabila komunikasi tak lancar.
Hal ini harus dicamkan oleh para penggawa Indonesia jika ingin bisa meraih kemenangan pada laga kontra Vietnam. Pasalnya, soal komunikasi dan koordinasi ini merupakan salah satu titik lemah Indonesia pada laga kontra Irak.
Kala kehilangan bola, beberapa kali pemain bertahan tampak lintang pukang berusaha menutup pemain lawan yang sama. Sementara, di sisi lain, ada beberapa pemain lawan yang tak terkawal sama sekali. Dengan komunikasi yang baik, hal-hal seperti ini tak akan terjadi.
Untuk urusan penyerangan pun sama saja. Beberapa kali Indonesia kehilangan penguasaan bola sia-sia karena umpan-umpan salah sasaran, terutama umpan daerah yang tidak diikuti pergerakan kawan ke daerah yang dituju.
Lini Belakang Harus Lebih Tenang
Dalam laga kontra Irak, pemain-pemain dengan nilai terjelek ada di lini belakang. Sepertinya, ini sudah cukup menggambarkan bagaimana kinerja benteng pertahanan Indonesia pada laga ini.
Pada laga kontra Irak, para penggawa di benteng pertahanan Indonesia kerap tampil 'grusa-grusu'. Alih-alih mampu mengadang serangan lawan, karena tampil tak tenang, gawang Indonesia justru kerap terancam, bahkan kebobolan.
Gol kedua Irak ke gawang Indonesia contohnya. Terlepas adanya kontoversi offside, gol tersebut juga tak lepas dari kesalahan Asnawi Mangkualam yang berusaha mengambil sekali lawan. Ketika upayanya gagal, lawan yang tak terkawal mampu melepas bola ke jantung pertahanan Indonesia, yang berbuah gol.
Kurangi Kesalahan Saat Transisi dan Build-up
Tak cuma saat bertahan, Indonesia juga lemah dalam melakukan transisi. Mereka juga kerap melakukan kesalahan kala melakukan build-up.
Parahnya, kesalahan kerap terjadi ketika pemain Indonesia mendapat pressing pemain Irak di wilayah sendiri. Akibat pressing ini, pemain Indonesia kerap kehilangan bola.
Kehilangan bola di dekat kotak penalti sendiri merupakan sebuah malapetaka. Pasalnya, tak banyak waktu yang dimiliki untuk bisa merebut lagi bola dari penguasaan lawan.
Gol kedua Irak juga bermula dari gagalnya pemain Indonesia melakukan transisi positif setelah mendapat serbuan Irak.
Tajam Eksekusi Peluang
Pada pertandingan ini, Indonesia memang tak banyak memiliki peluang. Mereka hanya sempat melepas delapan tembakan sepanjang pertandingan.
Hal ini mungkin bisa dipahami. Pasalnya, Skuad Garuda memang lebih banyak mengandalkan serangan balik pada laga ini. Secara penguasaan bola pun mereka kalah dari Irak.
Namun, yang harus menjadi catatan, hanya satu dari tembakan pemain Indonesia yang sukses mengarah ke sasaran, dan akhirnya menjadi gol. Dua tembakan Indonesia diblok pemain belakang Iran, dan lima tembakan sisanya gagal menemui sasaran.
Nah, statistik ini menunjukkan bahwa akurasi penggawa Indonesia hanya berada di angka 12,5 persen. Bandingkan dengan Irak yang lima dari 15 tembakannya tepat sasaran.
Jika ingin menang lawan Vietnam, akurasi ini harus dibenahi. Jangan sampai sudah peluangnya sedikit, melenceng pula.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Shayne Pattynama Sebut Indonesia Bisa Belajar dari Kekalahan pada Laga Kontra Irak
Tim Nasional 16 Januari 2024, 22:59 -
Resmi! Pratama Arhan Gabung Klub Korea Selatan, Suwon FC
Tim Nasional 16 Januari 2024, 17:12
LATEST UPDATE
-
Amorim Tegaskan Formasi Tiga Bek Bukan Biang Kerok Hasil Buruk Manchester United
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 06:30 -
Diterpa Kritik Tajam, Amorim Pilih Bertahan dan Pasrahkan Nasibnya ke Dewan MU
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 05:59 -
Usai Rabiot, AC Milan Incar Eks Juventus Lainnya untuk Reuni dengan Allegri
Liga Italia 4 Oktober 2025, 05:32 -
Bayern Coba Goda Jurrien Timber, Begini Respon Arsenal
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 05:06 -
Prediksi BRI Super League: Persita Tangerang vs Semen Padang 4 Oktober 2025
Bola Indonesia 3 Oktober 2025, 23:57 -
Cerita Unik Eks Pemain Akademi MU Gunakan ChatGPT untuk Nego Kontrak
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 23:21 -
Apa Alasan Jude Bellingham Tak Masuk Skuad Timnas Inggris Terbaru?
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 22:58 -
Lamine Yamal Lagi-Lagi Cedera Tulang Kemaluan, Barcelona Dibuat Kelimpungan
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 22:35 -
Daftar Skuad Timnas Inggris Terbaru: Tanpa Bellingham, Foden, dan Grealish
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 21:46 -
Blak-Blakan! Ini Pengakuan Antony Soal Perlakuan Tidak Menyenangkan di MU
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 20:55
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR