5 Pelatih Timnas Indonesia Asal Belanda Sebelum Patrick Kluivert: Siapa Paling Sukses?

5 Pelatih Timnas Indonesia Asal Belanda Sebelum Patrick Kluivert: Siapa Paling Sukses?
Pieter Huistra ketika memimpin sesi latihan Borneo FC pada musim 2024/2025 (c) PT LIB

Bola.net - Nama Patrick Kluivert disebut-sebut akan jadi pelatih baru Timnas Indonesia. Jika hal tersebut terwujud, maka pria 48 tahun akan jadi orang Belanda keenam yang jadi pelatih Timnas Indonesia.

PSSI belum secara resmi menunjuk Kluivert sebagai pelatih baru. Namun, beberapa sumber menyebut Kluivert akan jadi pelatih baru. Salah satunya adalah jurnalis asal Italia, Fabrizio Romano.

Kluivert bukan nama asing lagi. Dia punya karier yang sangat bagus sebagai pemain. Sebagai pelatih, Kluivert punya pengalaman menukangi Timnas Curacao. Selain itu, dia juga pernah melatih Adana Demirspor.

Dalam sejarah Timnas Indonesia, Kluivert bukan orang Belanda pertama yang melatih Timnas Indonesia. Sebelumnya, ada lima orang Belanda yang melatih Indonesia. Siapa saja? Simak ulasannya di bawah ini ya Bolaneters.

1 dari 5 halaman

Pieter Huistra

Pelatih Borneo FC, Pieter Huistra, memberi instruksi kepada pemainnya, Kei Hirose (c) Bola.com/Gatot Sumitro

Pelatih Borneo FC, Pieter Huistra, memberi instruksi kepada pemainnya, Kei Hirose (c) Bola.com/Gatot Sumitro

Pieter Huistra jadi pelatih Indonesia pada 2015. Dia menggantikan peran Benny Dolo. Hanya saja, Pieter Huistra bertugas pada waktu yang tidak tepat. Dia bertugas saat Indonesia mendapat sanksi FIFA.

Faktor itu membuat Pieter Huistra sama sekali tidak punya kesempatan untuk memimpin Timnas Indonesia pada laga kompetitif. Jadi, belum ada tolok ukur untuk menilai Huistra sukses atau tidak.

Huistra melatih Borneo FC SEJAK 2023 lalu. Meskipun belum memberikan gelar juara, pria 57 tahun itu membawa Borneo FC konsisten bersaing di papan atas kompetisi domestik.

2 dari 5 halaman

Wim Rijsbergen

Wim Rijsbergen juga melatih pada momen yang tidak ideal. Menurut data yang dihimpun Transfermarkt, Wim Rijsbergen hanya sempat memimpin Timnas Indonesia pada tujuh laga kompetitif.

Pada laga debutnya, Rijsbergen membawa Indonesia bermain imbang 1-1 lawan Turkmenistan. Setelah itu, Indonesia menang 4-3 dengan lawan yang sama. Pada lima laga berikutnya, Indonesia selalu kalah.

Sebelum melatih Indonesia, Rijsbergen pernah bekerja untuk Trinidad and Tobago, FC Groningen, hingga FC Volendam.

3 dari 5 halaman

Henk Wullems

Henk Wullems (c) Bola.com/UMM

Henk Wullems (c) Bola.com/UMM

Bagi fans PSM Makassar, nama Henk Wullems punya kenangan manis. Sebab, dia pernah membawa PSM menjadi juara Liga Indonesia pada musim 1999/2000. Selain itu, Henk Wullems juga pernah membela Bandung Raya jadi juara Liga Indonesia.

Henk Wullems sendiri bertugas sebagai pelatih Indonesia pada 1996-1997. Dari catatan Transfermarkt, ada lima laga yang dipimpin Henk Wullems. Pada lima laga itu, Indonesia sekali imbang dan lima kali kalah.

Selain nama-nama di atas, Henk Wullems juga pernah tercatat sebagai pelatih untuk Persikota Tangerang, Arema Malang, dan Persegi Gianyar.

4 dari 5 halaman

Frans van Balkom

Frans van Balkom jadi pelatih Timnas Indonesia pada periode 1979. Sejauh ini, tidak ada catatan resmi laga apa saja yang dimainkan Indonesia di bawah kendali Frans van Balkom.

Selain Skuad Garuda, Frans van Balkom juga punya karier lain di Indonesia. Dia pernah jadi pelatih klub legendaris Surabaya yakni NIAC Mitra.

Sebelum datang ke Indonesia, Frans van Balkom juga pernah jadi pelatih Timnas Hong Kong pada 1976 hingga 1977.

5 dari 5 halaman

Wiel Coerver

Wiel Coerver akan dikenang sebagai salah satu pelatih legendaris bagi Timnas Indonesia. Wiel Coerver mendapat julukan 'The Albert Einstein of Football' karena ide-ide besar yang dibawanya.

PSSI mendatangkan Wiel Coerver dengan target awal lolos ke Olimpiade Montreal 1976. Namun, Indonesia gagal mencapai target itu setelah kalah dari Korea Utara di Stadion Gelora Bung Karno.

Wiel Coerver lantas dapat tugas untuk melatih Indonesia di SEA Games 1979 yang digelar di Jakarta. Wiel Coerver dapat target untuk meraih medali emas. Hanya saja, target itu gagal dicapai oleh Wiel Coerver.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL