Bola.net - - Satria Tama mengungkapkan alasan mengapa dirinya sampai berurai air mata kala membela tim nasional (timnas) U-22 Indonesia di SEA Games 2017. Dia mengaku menangis karena tak bisa memberikan hasil terbaik.
Satria Tama merupakan salah satu dari tiga kiper yang dibawa pelatih Luis Milla di ajang SEA Games 2017. Dia menjadi kiper kedua di bawah Kartika Ajie. Faktanya, belakang Milla lebih memilih memainkannya.
Selama mendapat kesempatan menjaga gawang timnas U-22, Satria Tama sempat menangis selama pergelaran SEA Games tahun ini. Bahkan, dia sudah tertangkap kamera menangis hingga dua kali.
"Saya menangis karena menurut saya ini bela negara. Lebih dari hanya bermain bola. Tapi menyangkut harga diri bangsa," ujar Satria Tama kepada Bola.net, Selasa (29/8/2017).
Kiper Persegres Gresik United ini mendapat kesempatan main saat kiper Kartika Ajie mengalami cedera ketika melawan Timor Leste pada 20 Agustus lalu. Satria Tama pun akhirnya dimainkan kala timnas U-22 berhadapan dengan Vietnam pada 22 Agustus.
Namun saat melawan Vietnam, kaki kanan Satria Tama mengalami cedera. Pemain kelahiran Sidoarjo ini pun harus ditandu keluar lapangan dan saat itulah terlihat air mata mengalir dari wajahnya.
Setelah itu, Satria Tama kembali dimainkan saat timnas U-22 bermain melawan Malaysia. Sayang, pasukan Merah Putih harus kalah 1-0. Hasil tersebut pun membuat Satria Tama kembali menitikkan air mata.
Timnas U-22 sendiri kini masih memiliki tugas berat. Skuat Garuda Muda harus bermain melawan Myanmar untuk memperebutkan medali perunggu.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Rama Fitria, Suporter Cantik (dan Humoris) di Belakang Kegemilangan Satria Tama
Bolatainment 29 Agustus 2017, 22:55
-
Milla Sanjung Dukungan Luar Biasa Suporter Indonesia
Tim Nasional 29 Agustus 2017, 21:25
-
Kunci Keberhasilan Timnas Tundukkan Myanmar
Tim Nasional 29 Agustus 2017, 19:13
-
Garuda Muda Diharap Tambah Variasi Serangan
Tim Nasional 29 Agustus 2017, 09:21
-
Coach RD Ungkap Sebab Timnas U-22 Bisa Kalah dari Malaysia
Tim Nasional 29 Agustus 2017, 08:16
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55


























KOMENTAR