Gemilang di SEA Games 2019, Nadeo Argawinata Dapat Pujian dari Kiper Legendaris Timnas Indonesia

Bola.net - Nadeo Argawinata menjadi salah satu nama yang paling disorot dari skuad Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2019. Dari dua laga yang sudah dijalani, gawang Nadeo masih perawan.

Penampilan penjaga gawang berusia 22 tahun itu dinilai cukup memuaskan. Penjaga gawang Timnas Indonesia pada SEA Games tahun 1999, I Komang Putra, memberikan komentar mengenai penampilan Nadeo.

"Saya melihat Nadeo semakin berkembang dan percaya diri setelah mendapat kepercayaan sebagai kiper utama. Dia memang punya potensi besar sebagai kiper masa depan," ungkap I Komang Putra kepada Bola.com, Jumat (29/11/2019).

Pelatih kiper PSIS Semarang ini menyaksikan pertandingan Timnas Indonesia U-22 melawan Singapura yang digelar di Stadion Rizal Memorial, Manila, Kamis (28/11/2019). Ia secara khusus memperhatikan kiper Borneo FC tersebut.

"Melawan Singapura dia cukup tangguh, penempatan posisi dan refleknya bagus. Koordinasi dengan pemain belakang di depannya juga baik. Semoga Nadeo mempertahankan performanya," kata Komang.

Bila kembali diturunkan, Nadeo Argawinata akan mendapat ujian besar ketika Timnas Indonesia U-22 menghadapi Vietnam, Minggu (1/12/2019).

Belum Perlu Diganti

I Komang Putra berharap, pelatih kepala Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri tetap menurunkan Nadeo Argawinata sebagai kiper utama. Di posisi penjaga gawang lainnya, masih ada Muhammad Riyandi yang juga punya kualitas sepadan.

"Saya rasa tidak perlu dirotasi dulu untuk kiper. Perlu dilihat dulu konsistensi Nadeo dalam laga berikutnya," jelas pria yang akrab disapa IKP tersebut.

Timnas Indonesia U-22 sukses meraih hasil positif dalam dua pertandingan beruntun babak penyisihan. Tim Merah Putih meraih Kemenangan dengan skor identik 2-0 atas Thailand dan Singapura.

Namun, persaingan di Grup B sangat ketat. Indonesia akan menjalani laga krusial melawan Vietnam. Pada laga inilah, lini belakang tim Garuda Muda bakal mendapat ujian berat.

Disadur dari: Bola.com/Penulis Vincentius Atmaja/Editor Wiwig Prayugi
Published: 29 November 2019