
Bola.net - Timnas Indonesia U-19 saat ini sedang mempersiapkan diri jelang berlaga dalam ajang Piala Dunia U-20, yang akan dihelat pada 2021 mendatang. Skuad Garuda Muda, julukan Timnas Indonesia U-19, menggelar pemusatan latihan di Kroasia.
Pada laga terakhir mereka, yang dihelat di Stadion NK Junak Sinj, Split, Minggu (11/10), Timnas Indonesia U-19 mengalahkan Makedonia Utara dengan skor 4-1. Gol-gol Garuda Muda dicetak oleh Witan Sulaeman, Jack Brown (dua gol), dan Irfan Jauhari.
42 tahun silam, Timnas Indonesia U-19 juga sedang bertungkus lumus demi mendapat satu tempat di ajang Piala Dunia U-20 1979. Waktu itu, Timnas Indonesia U-19 diperkuat pemain-pemain seperti Bambang Nurdiansyah, Subangkit, Mundari Karya, Didik Darmadi dan sejumlah pemain muda potensial lainnya.
Berbeda dengan Timnas Indonesia U-19 saat ini, yang lolos otomatis berstatus tuan rumah, Banur dan kawan-kawan harus berjuang untuk mendapat satu tempat di Piala Dunia U-19 1979, yang dihelat di Jepang tersebut.
Tiket bagi Indonesia tersedia melalui jalur Piala Asia U-19 1978, yang digelar di Bangladesh, 5-28 Oktober 1978. Pada turnamen ini, pemenang dan runner-up mendapat tiket ke Piala Dunia U-19 1979.
Pada ajang ini, ada 18 negara yang ikut bertanding. Selain Indonesia, ada Afghanistan, Bahrain, Bangladesh, Republik Rakyat Cina (sekarang Tiongkok), India, Iran, Irak, Jepang, Yordania, Korea Utara, Korea Selatan, Kuwait, Malaysia, Yaman Utara, Arab Saudi, Singapura, dan Sri Lanka.
Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Lolos Grup A
Tahun 1979 tercatat dalam sejarah sepak bola sebagai keikutsertaan pertama Indonesia di Piala Dunia U-20.
— PSSI (@PSSI) March 12, 2020
Ngomong-ngomong, dari daftar pemain di bawah ini, adakah yang kamu kenal?#PSSINow #KamisInfografis pic.twitter.com/mKhSjV3BFL
Pada ajang ini, Indonesia tergabung di Grup A. Skuad besutan Soetjipto Soentoro tersebut bergabung bersama Irak, Malaysia, dan Yordania.
Pada babak ini, Indonesia mengawali langkah mereka dengan kurang bagus. Menghadapi Irak di Dhaka, 5 Oktober 1978, mereka kalah dengan skor 0-4.
Namun, Indonesia bangkit pada pertandingan kedua yang dihelat empat hari berselang. Kali ini, mereka sukses mengalahkan Malaysia dua gol tanpa balas.
Pada pertandingan terakhir, yang dihelat pada 12 Oktober 1978, Indonesia sukses memastikan langkah mereka lolos dari Grup A. Menghadapi Yordania, mereka menang empat gol tak berbalas.
Dengan hasil ini, Indonesia lolos dengan status Grup A. Banur dan kawan-kawan meraih empat poin dari dua kali kemenangan. Pada ajang ini, tim yang menang mendapat dua poin.
Sebagai pemuncak Grup A, Irak lolos dengan koleksi sempurna, enam poin dari tiga kali kemenangan mereka.
Terganjal pada Perempat Final
Soetijpto Soentoro adalah sosok legenda bagi sepak bola Indonesia. Selain pernah menjadi ujung tombak Garuda, ia juga sempat merasakan status juru taktik Timnas Indonesia Muda di Piala Dunia 1979.#SelasaTrivia pic.twitter.com/hEbKU8LL3E
— PSSI (@PSSI) July 21, 2020
Lolos dari Grup A, Indonesia ditunggu Korea Utara pada fase perempat final. Korea Utara lolos dengan status kampiun Grup B.
Pada fase Grup B, Korea Utara, yang satu grup dengan Arab Saudi, Jepang, India, dan Sri Lanka, berada di posisi pemuncak klasemen. Mereka mengumpulkan tujuh poin, hasil dari tiga kemenangan dan sekali hasil imbang.
Indonesia sendiri mengalami kekalahan pada laga kontra Korea Utara. Dalam pertandingan yang dihelat di Dhaka, 22 Oktober 1978, Banur dan kawan-kawan kalah dengan skor 0-2. Dengan demikian terhentilah impian mereka mendapat tiket ke Piala Dunia U-20 1979.
Sementara itu, Korea Utara sendiri harus menelan kekalahan pada fase semifinal. Menghadapi Korea Selatan, mereka kalah melalui adu penalti.
Sementara, pada pertandingan semifinal lain, Irak sukses mengalahkan Kuwait, juga melalui adu penalti.
Pada perebutan tempat ketiga, Kuwait dan Korea Utara meraih gelar bersama. Demikian halnya dengan Korea Selatan dan Irak, yang juga berbagi gelar usai bermain imbang 1-1 pada partai final.
Dapat Durian Runtuh
Piala Dunia U-20 1979 menjadi tombak sejarah bagi sepak bola usia muda bangsa Indonesia. Garuda Nusantara menjadi satu dari tiga perwakilan Asia yang bersaing pada turnamen sepak bola usia muda terbesar di dunia. #KitaGaruda #Infografis pic.twitter.com/5ZnvtZpdGt
— PSSI (@PSSI) August 27, 2020
Secara teori, asa Indonesia lolos ke Piala Dunia U-20 1979 terhenti ketika mereka dikalahkan Korea Utara pada perempat final. Namun, garis nasib tak berkata demikian.
Irak, sebagai salah satu juara, memilih mengundurkan diri untuk hadir di Jepang. Langkah ini diikuti pula oleh Korea Utara. Seperti dilansir buku Jas Merah; Sisi Lain Sejarah Sepak Bola Nasional, Korea Utara ogah berpartisipasi pada ajang Piala Dunia 1979, yang juga menyandang titel Piala Coca-Cola.
Seharusnya, satu tiket ke Piala Dunia U-20 1979 diberikan kepada Kuwait. Namun, Kuwait juga menolak kesempatan ini.
Setelah tim-tim tersebut menolak, jatah ditawarkan ke tim-tim yang lolos ke perempat final: Indonesia, Iran, Arab Saudi, dan Bahrain. Namun, selain Indonesia, semua tim itu juga menolak.
Keputusan Indonesia yang tak ikut-ikutan menolak jatah tiket ini mendapat apresiasi dari Joao Havelange, yang waktu itu menjabat sebagai Presiden FIFA. Dilansir dari buku Jas Merah; Sisi Lain Sejarah Sepak Bola Nasional, Havelange menyebut Indonesia bakal mendapat pengalaman berharga pada Piala Dunia U-20 1979 di Jepang. Pejabat asal Brasil tersebut pun tak menyebut bahwa Indonesia merupakan pengganti Korea Utara. Skuad besutan Soetjipto Soentoro ini disebut layak lolos ke Piala Dunia U-20 1979 karena sukses mengalahkan Malaysia dan Yordania pada Piala Asia U-19 1978.
Dengan status ini, Bambang Nurdiansyah dan kawan-kawan pun mengepak koper mereka untuk menuju ke Jepang sebagai salah satu kontestan Piala Dunia U-20 1979.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Pelajaran dari Lini Belakang Timnas Indonesia U-19 Pasca Menghajar Makedonia Utara
- Bagaimana Timnas Indonesia U-19 Usai Kedatangan Elkan Baggot dan Jack Brown?
- Lagi, Iwan Bule Telepon Timnas Indonesia U-19 Sebelum Hajar Makedonia Utara 4-1
- Timnas Indonesia U-19 Kalahkan Makedonia Utara 4-1: Ulasan dan Rating Setiap Pemain
- Meski Cetak 2 Gol dan Bawa Timnas Indonesia U-19 Menang, Jack Brown Belum Puas
- Tentang Elkan Baggott: Pemain Ipswich Town yang Menjadi Andalan Timnas Indonesia U-19
- Puja-Puji Shin Tae-yong untuk Pemain Timnas Indonesia U-19 Usai Bantai Makedonia Utara
- Elkan Baggott & Jack Brown Curi Perhatian Netizen usai Timnas Indonesia U-19 Bantai Makedonia Utara
- Hasil pertandingan Timnas Indonesia U-19 vs Makedonia Utara: Skor 4-1
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Shin Tae-yong Puji Debut Elkan Baggott di Timnas Indonesia U-19
Tim Nasional 12 Oktober 2020, 12:07 -
Mengenang Perjalanan Timnas Indonesia Menuju Piala Dunia U-20 1979
Tim Nasional 12 Oktober 2020, 11:16 -
Lagi, Iwan Bule Telepon Timnas Indonesia U-19 Sebelum Hajar Makedonia Utara 4-1
Tim Nasional 12 Oktober 2020, 09:20 -
Meski Cetak 2 Gol dan Bawa Timnas Indonesia U-19 Menang, Jack Brown Belum Puas
Tim Nasional 12 Oktober 2020, 09:13
LATEST UPDATE
-
Hasil Latihan Moto2 Mandalika 2025: Manuel Gonzalez Tercepat, Asapi Daniel Holgado
Otomotif 3 Oktober 2025, 13:54 -
Manchester United Diminta Mainkan Mbeumo di Depan Demi Kembalikan Performa Bruno
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 13:42 -
Di-Backing Sir Jim Ratcliffe, Ruben Amorim Belum akan Dipecat MU!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 13:39 -
Manchester United Boleh Kok Angkut Adam Wharton, Tapi....
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 13:22 -
Prediksi Real Madrid vs Villarreal 5 Oktober 2025
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 13:14 -
Haram Hukumnya Sunderland Remehkan MU: Mereka Tim yang Berbahaya!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 13:02 -
Hasil Latihan Moto3 Mandalika 2025: Angel Piqueras Ungguli Maximo Quiles
Otomotif 3 Oktober 2025, 13:01 -
Keran Gol Viktor Gyokeres Seret, Mikel Arteta Woles Aja!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 12:46
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR