Pemerintah dan PSSI Akan Bersurat ke FIFA dan AFC untuk Respons Penolakan Bahrain Bermain di Indonesia

Pemerintah dan PSSI Akan Bersurat ke FIFA dan AFC untuk Respons Penolakan Bahrain Bermain di Indonesia
Dito Ariotedjo ketika mengukuhkan kontingen Indonesia untuk SEA Games 2023 (c) Bagaskara Lazuardi

Bola.net - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo menyatakan pemerintah dan PSSI bakal mengirimkan surat ke FIFA dan AFC. Tujuannya untuk merespons pernyataan Federasi Sepak Bola Bahrain.

Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) menolak untuk bermain di Indonesia ketika Bahrain bertandang ke Timnas Indonesia dalam lanjutan Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Grup C.

Bahrain dijadwalkan akan menghadapi Timnas Indonesia pada 25 Maret 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno dalam partai kedelapan Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Grup C.

"Perihal dengan kecurangan diserahkan langsung ke tim PSSI yang melakukan advokasi," ujar Dito Ariotedjo. Simak ulasan lebih lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.

1 dari 1 halaman

Menpora Dito Ariotedjo Jamin Keamanan Timnas Bahrain

Menpora RI, Dito Arieotedjo bersama Ketum PSSI, Erick Thohir. (c) dok.Kemenpora

Menpora RI, Dito Arieotedjo bersama Ketum PSSI, Erick Thohir. (c) dok.Kemenpora

BFA mengaku mendapatkan teror dari netizen Indonesia usai Bahrain mengimbangi Timnas Indonesia 2-2 pada 10 Oktober 2024. Mereka mengaku menerima ancaman pembunuhan hingga menolak bermain di Indonesia.

"Terkait dengan pertandingan di Indonesia, saya sudah berkoordinasi dengan pak Ketua PSSI, Erick Thohir. Saya menjamin keamanan Bahrain di Indonesia," tutur Dito Ariotedjo.

"Ini bukan dan jangan mencari alasan. Indonesia sangat aman untuk bertanding. Pak Ketua PSSI sudah berkoordinasi baik ke FIFA dan AFC."

"Insyaallah kita akan membuat surat bersama antara pemerintah dengan PSSI yang akan dilayangkan ke FIFA dan AFC. Ini adalah pembuktian Indonesia sangat siap menerima tamu-tamu tim dunia," imbuh Dito Ariotedjo.

(Bola.net/Fitri Apriani)


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL