Strategi 3 Bek dan Duet Ideal di Lini Tengah: Membaca Taktik Indra Sjafri usai Timnas Indonesia U-22 Main Imbang Lawan Mali

Strategi 3 Bek dan Duet Ideal di Lini Tengah: Membaca Taktik Indra Sjafri usai Timnas Indonesia U-22 Main Imbang Lawan Mali
Selebrasi para pemain Timnas Indonesia U-22 dalam laga uji cona melawan Timnas Mali U-22 di Stadion Pakansari, Kabupetan Bogor, Selasa (18/11/2025) malam (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Bola.net - Timnas Indonesia U-22 menunjukkan perkembangan berarti setelah bermain imbang 2-2 lawan Timnas Mali U-22 dalam laga uji coba di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Selasa (18/11/2025) malam. Hasil ini menjadi bahan evaluasi penting menjelang persiapan menuju SEA Games 2025. Performa Garuda Muda terlihat lebih terstruktur dan agresif dibandingkan pertemuan sebelumnya.

Dua gol yang dicetak Mauro Zijlstra dan Rafael Struick menjadi bukti bahwa tim mulai menemukan ritme permainan dan efektivitas di lini serang. Sementara itu, di kubu lawan, Sekou Kone menjadi aktor penting setelah dua kali memanfaatkan celah untuk menaklukkan pertahanan Indonesia. Kendati demikian, progres ini dianggap memuaskan mengingat pada laga sebelumnya Timnas Indonesia U-22 kalah 0-3 di tempat yang sama.

Perubahan pendekatan permainan dari Indra Sjafri, khususnya formasi dan cara menekan, menjadi titik evaluasi positif. Ia tak lagi mengandalkan empat bek dan justru memilih tiga bek sebagai struktur utama. Keputusan ini menghasilkan warna baru dalam alur transisi tim, baik ketika memulai serangan maupun menghadapi tekanan balik dari Mali.

1 dari 2 halaman

Keberanian Timnas Indonesia U-22 Menekan Sejak Awal

Pertandingan uji coba Timnas Indonesia U-22 vs Timnas Mali U-22 di Stadion Pakansari, Kabupetan Bogor, Selasa (18/11/2025) malam (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Pertandingan uji coba Timnas Indonesia U-22 vs Timnas Mali U-22 di Stadion Pakansari, Kabupetan Bogor, Selasa (18/11/2025) malam (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Keputusan untuk bermain menekan membuat para pemain tampil lebih percaya diri. Para pemain tidak ragu melakukan duel fisik, pressing cepat, dan memaksa lawan melakukan kesalahan. Pendekatan ini berbuah hasil melalui gol pertama yang dicetak Mauro Zijlstra. Situasi bermula dari tekanan agresif Hokky Caraka, yang akhirnya memicu kepanikan bek Mali hingga salah mengambil keputusan ketika mengumpan.

Hokky berhasil merebut bola dan kemudian mengirimkan umpan matang kepada Mauro yang menuntaskan peluang dengan penuh ketenangan. Situasi ini menjadi gambaran jelas bahwa sistem pressing bekerja efektif, terutama ketika dilakukan secara kolektif dan terstruktur. Selain itu, garis pertahanan yang tidak terlalu rendah membantu mempercepat proses merebut bola di area sepertiga akhir lawan.

2 dari 2 halaman

Duet Lini Tengah Timnas Indonesia U-22 yang Menjanjikan

Skuad Timnas Indonesia U-23 saat berhadapan dengan Timnas Mali U-23 di Stadion Pakansari, Selasa (18/11/2025). (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Skuad Timnas Indonesia U-23 saat berhadapan dengan Timnas Mali U-23 di Stadion Pakansari, Selasa (18/11/2025). (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Pada sektor gelandang, Indra Sjafri memilih Ivar Jenner sebagai pusat distribusi serangan. Keputusan ini tampak tidak berubah sejak laga pertama, hanya komposisi pendampingnya yang diperbarui. Dalam duel kali ini, Rivaldo Pakpahan menjadi tandem yang dipercaya mengawal lini tengah dan terlihat mampu menjaga keseimbangan tim.

Duet Jenner dan Rivaldo menghadirkan koneksi lebih baik dalam transisi, baik saat bertahan maupun menyerang. Jenner terlihat lebih leluasa dalam membawa bola dan mengatur tempo, sedangkan Rivaldo berperan menjaga stabilitas dan menutup ruang. Kombinasi ini memberi sinyal bahwa keduanya berpotensi menjadi pilar utama di SEA Games 2025.

Perubahan formasi, meningkatnya agresivitas, serta sinkronisasi lini tengah menjadi poin penting bahwa tim berada dalam jalur pembentukan identitas permainan. Langkah berikutnya adalah menjaga konsistensi, memperkuat organisasi lini belakang, dan meningkatkan efektivitas penyelesaian peluang agar hasil positif dapat terus berlanjut.

Disadur dari: Bola.com/Hery Kurniawan/Gregah Nurikhsani, 18 November 2025


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL