
Tonga BSC yang tidak memiliki banyak pemain dengan postur tinggi besar terpaksa harus mengumpulkan beberapa pemain di bawah ringnya. Hal ini dimanfaatkan dengan cerdik oleh para pemain Satya Wacana untuk kembali menyerang dari luar dan melepaskan tembakan-tembakan medium bahkan tiga angka yang sangat akurat.
”Kita akui kesalahan terjadi pada kuarter ketiga dan keempat. Lemahnya kondisi fisik menjadi faktor turunnya konsentrasi tim. Lawan (Satya Wacana) dapat momentum dengan mengandalkan shooter-nya. Kita juga tidak bisa mengantisipasi kecepatan point guard mereka,” ujar Bintoro, coach Tonga BSC Jakarta.
Tonga BSC sempat memberikan perlawanan yang baik di kuarter pertama. Selain sempat menyamakan kedudukan di pertengahan kuarter pertama dengan kedudukan 10 sama, Tonga BSC kembali hampir menyamakan kedudukan di penghujung kuarter. Sebuah passing cantik dari Richardo Orlando Uneputty gagal dimanfaatkan dengan baik oleh Rendra Rudini yang berdiri bebas di bawah ring Satya Wacana yang unggul 20-18 di akhir kuarter pertama.
Satya Wacana mendapat perlawanan pertahanan yang sangat ketat dari Tonga BSC di awal kuarter kedua. Hasilnya, Respati Ragil dan kawan-kawan kesulitan mencetak angka. Selain itu, Tonga BSC bahkan mampu melampaui raihan poin Satya Wacana hingga empat poin.
Jerry Lolowang akhirnya muncul sebagai penyelamat Satya Wacana di kuarter ini. Shooting guard Satya Wacana ini memasukkan tiga kali tembakan tiga angka berturut-turut untuk membawa Satya Wacana mencetak 36 poin hingga akhir kuarter kedua. Tembakan buzzer beater dari Uneputty hanya membawa Tonga BSC mendekat dengan 32 poin.
Satya Wacana mulai memanfaatkan keunggulan kecepatan di kuarter ketiga. Laju Budi Sucipto dan Respati Ragil benar-benar sulit terhenti. Tonga BSC sendiri kesulitan memberi perlawanan dan hanya mampu mencetak delapan angka. Sementara Satya Wacana melaju dengan tambahan 19 poin di kuarter ketiga.
Dengan rata-rata field goals keseluruhan mencapai 48 persen, Satya Wacana unggul di semua titik serangan. Budi Sucipto dan Jerry Lolowang menjadi pencetak angka terbanyak bagi Satya Wacana dengan masing-masing 18 poin. Sementara pada kubu Tonga BSC, poin terbanyak diraih oleh Herman Kurniawan hanya dengan sembilan poin.
”Permainan anak-anak sangat konsisten, walau pada kuarter awal dan kedua lawan (BSC) dapat mengimbangi kita. Perubahan sistem defense yang mereka lakukan memaksa kita berubah strategi dengan mengandalkan shooter. Ternyata, perubahan ini memberi dampak positif bagi kami untuk mengungguli lawan,” komentar Efri Meldy, assistant coach Satya Wacana. (fjr/dzi)
TAG TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Blak-Blakan! Ini Pengakuan Antony Soal Perlakuan Tidak Menyenangkan di MU
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 20:55 -
Membership Eksklusif Beauty & Wellness Hadir Lagi di FimelaXclusive Batch 3!
Lain Lain 3 Oktober 2025, 20:02 -
Eliano Reijnders Optimistis Timnas Indonesia Bisa Tembus Piala Dunia 2026
Tim Nasional 3 Oktober 2025, 18:39 -
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV, MOJI, dan Vidio, 4-5 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 17:47 -
Hansi Flick Dorong Barcelona Rekrut Bintang Bayern Sebelum Liverpool
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 17:32 -
Dilema Kiper Inter Milan: Dua dari Tiga Penjaga Gawang Kontraknya Segera Berakhir
Liga Italia 3 Oktober 2025, 17:09 -
Jadwal Lengkap Premier League 2025/2026 Live di SCTV dan Vidio
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 17:03
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR