
Terbukti siang terik matahari tak menghalangi. Malam yang mulai larut pun mereka tetap beraksi. Beragam permainan olahraga tradisional menarik tersaji.
Animo masyarakat Jambi yang ingin tahu juga sangat tinggi. Seperti halnya pada Sabtu (7/7/2018) malam, maupun keesokkan paginya hingga sore hari keesokannya, mereka tetap memenuhi Lapangan Kantor Gubernur Jambi, tempat dilangsungkannya event yang dipayungi oleh Kemenpora pimpinan Imam Nahrawi.
"Permainannya menarik dan unik. Main bola kecil tapi memasukkan bola ke keranjang pakai alat seperti centong," kata Yusa Pratama, siswa kelas 2 MTS Jambi mengomentari permainan Pa'sodo Tompong Tompong dari Sulawesi Selatan.
Pa’sodo Tompong Tompong adalah olahraga tradisional di pesisir pantai Maros. Olahraga ini menyerupai permainan bola basket. Untuk membawa bola digunakan Pa’sodo (sejenis jala untuk menangkap ikan) dan memasukkan bola takraw ke dalam keranjang yang terbuat dari anyaman bambu.
Lain lagi dengan Yogi teman sekolahnya. Dia lebih suka penampilan dari Papua dengan permainan olahraga Cado. Kostum yang memainkan alat musik tradisionalnya unik. "Kostumnya keren, permainan juga menarik seperti olahraga hoki. Unik karena bola yang dipukul pakai bambu," kata Yogi.
Permainan ini dimainkan oleh laki-laki. Alat permainannya berupa tongkat stik yang terbuat dari bambu. Tiap pemain yang dibagi dua tim, masing-masing 5 orang, berebut bola yang terbuat dari akar bambu untuk dimasukkan ke lobang.
Kabupaten Bungo Provinsi Jambi juga tak mau kalah dengan permainan Antu Raung. Permainan yang dimainkan 9 orang atau harus ganjil ini mirip hadang. Butuh ketahanan fisik sekitar 75 persen. Masing-masing tim terdiri dari 4 orang dan satu orang sebagai penjaga Antu Raung (orang orangan sawah) yang berada di tengah.
"Sesuai instruksi Menpora Imam Nahrawi agar tiap daerah menggali olahraga permainan tradisional, kami melakukan penelitian selama 6 bulan di Kecamatan Limbur Mengkuang, Kabupaten Bungo. Kami meneliti cara permainan, teknik dan sejarahnya," ungkap Vinto Effendi, pelatih Antu Raung.
Menurutnya timnya pernah tampil di Event Permainan Anak Melayu di Negeri Sembilan, Malaysia. Hasilnya, permainan Antu Raung keluar sebagai The Best Education.
"Saya berharap permainan ini dapat dibakukan, jangan sampai aset olahraga tradisional ini diakui oleh Malaysia," saran Vinto yang menyatakan Antu Raung telah masuk sebagai pelajaran ekstrakurikuler sekolah-sekolah di Kabupaten Bungo.
Permainan Obah Owah dari Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta juga mendapat aplaus dari penonton. Permainan yang biasanya dimainkan pada bulan purnama ini sekaligus menutup event gawean Deputi III Pembudayaan Olahraga Kemenpora itu.
Permainan ini menggunakan piranti yang ada saat panen padi. Ada orang-orangan sawah (memedi sawah), jerami, untaian padi, hingga alu, dan tenggok tempat padi. Permainan dibagi menjadi dua tim dan dimainkan empat orang.
Tahap awal, peserta akan berlomba mengambil alu dan sarung dengan berjalan secara duduk menggunakan tangan. Setelah berhasil mendapatkan alu, tiga pemain berjalan bersama dilingkari sarung.
"Persiapan kami tiga bulan, selain unik, olahraga tradisional ini menuntut kedisiplinan dan gerakan tangkas,” kata Ketua Kontingen dan Sekretaris Dinas Kebudayaan Kulonprogo Joko Mursito.
Menurut Dewan Juri Suherman semua yang ditampilkan bagus-bagus, banyak yang unik dan menarik. Ketua Umum KOTI Pusat itu mengatakan Indonesia sangat kaya olahraga tradisional. Inisiatif Menpora menggalakkan penggalian budaya olahraga di seluruh pelosok ini tentu sangat positif. Setidaknya tiap daerah wajib menjaga aset kekayaannya.
"Sistem penilaiannya yang terpenting adalah 40 persen nilai olahraganya yakni ada unsur gerak, teknis, 20 nilai budaya, sisanya kostum dan lainnya," ujar Suherman.
Festival Olahraga Tradisional Tingkat Nasional 2018 yang berlangsung di Tanah Pilih Pesako Betuah ini diikuti 18 Provinsi dan 2 Kabupaten Jambi. Sebanyak 250 peserta menampilkan 19 permainan olahraga tradisional. Menurut Suherman nanti akan diambil 10 terbaik.[initial]
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Festival Olahraga Tradisional Gali Aset Budaya Nusantara
Bolatainment 9 Juli 2018, 15:33
-
Tim HWC Indonesia Atasi Perlawanan Bosnia
Bola Indonesia 10 Oktober 2012, 19:46
-
Kiper Indonesia Dapatkan Peluit Wasit HWC 2012
Bola Indonesia 9 Oktober 2012, 19:38
LATEST UPDATE
-
Beda Arah Harga Emas 19 November 2025: Antam Stabil, Pegadaian Terkoreksi
News 19 November 2025, 12:01
-
Bukan Diusir AC Milan, Malick Thiaw Bongkar Alasan Sebenarnya Cabut ke Newcastle
Liga Italia 19 November 2025, 11:46
-
Cinta Mati! Antony Tolak Raksasa Eropa Ini demi Gabung Real Betis
Liga Inggris 19 November 2025, 11:45
-
Manchester United Siap Jegal Liverpool untuk Transfer Marc Guehi
Liga Inggris 19 November 2025, 11:30
-
OJK Rilis Aturan Baru: Rekening Tanpa Transaksi 1.800 Hari Otomatis Dormant
News 19 November 2025, 11:21
-
Berubah Pikiran, Joshua Zirkzee Bakal Bertahan di Manchester United?
Liga Inggris 19 November 2025, 10:51
-
Drama Penalti di Basra: Irak Kalahkan Uni Emirat Arab 2-1, Jaga Asa ke Piala Dunia 2026
Piala Dunia 19 November 2025, 09:16
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55























KOMENTAR