Menurut pria yang pernah menjabat sebagai anggota DPRD Surabaya tersebut, langkah pembelian klub-klub yang menghabiskan dana mencapai miliaran rupiah, sangatlah tidak etis. Pasalnya, pada saat yang sama perusahaan milik taipan Aburizal Bakrie tengah dituntut pertanggungjawabannya untuk menanggulangi para korban semburan lumpur Lapindo di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur yang terjadi sejak 9 September 2006.
“Kalau untuk membeli klub di luar negeri yang menghabiskan dana miliaran rupiah, duitnya ada. Tapi, kalau untuk mengganti kerugian para korban yang telah kehilangan rumah dan mata pencaharian mengaku tak punya uang. Itu namanya tidak jujur,” kata Saleh kepada Bola.net, usai berziarah ke makam pendiri PSSI Soeratin di Bandung, Rabu (18/4).
Saleh juga heran bukankah tiap bulan mereka juga harus mendanai beberapa klub lokal. Belum lagi mendanai breakaway league, indonesia Super League (ISL).
"Untuk bola bisa tapi untuk membantu masyarakat yang terkena lumpur lapindo tidak ada uang," tandasnya.
Terkait permohonan pinjaman dana ganti rugi korban lumpur Lapindo yang diajukan oleh PT Lapindo Brantas Inc (salah satu anak perusahaan Bakrie Group) ke pemerintah baru-baru ini, Saleh menghimbau agar pemerintah jangan mau didikte oleh perusahaan tersebut.
“Boleh-boleh saja pemerintah membantu dan memberikan pinjaman dana yang diajukan oleh PT Lapindo Brantas Inc. Akan tetapi, pemerintah jangan mau didikte. Pemerintah harus memaksakan klausul bersedia memberikan pinjaman dengan catatan kekayaan perusahaan tersebut harus disita dan menjadi milik pemerintah,” tegasnya.
Pria yang dikenal paling vokal dalam mengkritisi kepemimpinan Ketua Umum PSSI yang lama, Nurdin Halid tersebut juga menegaskan apapun opsi penyelesaian penggantian kerugian korban lumpur Lapindo. Yang pasti pemerintah harus memaksa PT Lapindo Brantas Inc untuk segera bertanggungjawab pada para korban yang telah menderita sekian lama.
“PT Lapindo Brantas Inc sejak awal terjadinya semburan lumpur ini lebih sering mengingkari perjanjian-perjanjian yang telah disepakati bersama dengan korban. Untuk itu saya berharap, pemerintah bisa bersikap lebih tegas lagi. Pemerintah harus paksa PT Lapindo Brantas Inc segera bertanggungjawab pada para korban,” pungkasnya. (esa/dzi)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Barcelona Terima Tawaran 75 Juta Euro dari Bayern Munchen untuk Dani Olmo
Liga Spanyol 11 November 2025, 15:35
-
Elliot Anderson Geser Carlos Baleba dari Gelandang Buruan Utama Manchester United?
Liga Inggris 11 November 2025, 15:31
-
AC Milan Ulangi Kesalahan, Massimiliano Allegri Masih Cari Solusi
Liga Italia 11 November 2025, 15:22
-
Sejarah Hari Jomblo Sedunia: Dari Kampus Nanjing Jadi Festival Belanja Terbesar Dunia
News 11 November 2025, 15:16
-
4 Masalah Utama yang Dihadapi Luciano Spalletti di Juventus
Liga Italia 11 November 2025, 15:13
-
Kondisi Terkini Cedera Benjamin Sesko: Tidak Separah Dugaan Awal?
Liga Inggris 11 November 2025, 15:12
-
Manchester United Kini Punya "Mohamed Salah" Mereka Sendiri, Namanya Bryan Mbeumo!
Liga Inggris 11 November 2025, 14:55
-
Gelar Pahlawan untuk Marsinah: Kemenham Abadikan Nama, Keluarga Tagih Janji Kesejahteraan Buruh
News 11 November 2025, 14:41
-
Barcelona Dapat Kabar Positif soal Cedera Lamine Yamal
Liga Spanyol 11 November 2025, 14:30
-
Bintang Aston Villa Ini Sebenarnya Nyaris Gabung Manchester United, Kenapa Gagal?
Liga Inggris 11 November 2025, 14:24
-
Cedera Bergilir, Real Madrid Kehilangan Thibaut Courtois dan Federico Valverde
Liga Spanyol 11 November 2025, 14:21
-
Seru! 1600 Atlet Meriahkan Indonesia Open Aquatic Championships 2025
Olahraga Lain-Lain 11 November 2025, 14:16
-
Performa Menurun, Real Madrid Kehabisan Tenaga?
Liga Spanyol 11 November 2025, 14:11
LATEST EDITORIAL
-
8 Penendang Penalti Terbaik Sepanjang Masa di Premier League, Siapa Paling Akurat?
Editorial 11 November 2025, 13:01
-
10 Pemain Termuda Sepanjang Sejarah Liga Champions, Ada yang Baru 15 Tahun!
Editorial 11 November 2025, 12:20
-
Inilah Deretan Pemain Bintang yang Bisa Didapat Gratis pada 2026, Sayang Kalau Dilewatkan!
Editorial 10 November 2025, 13:42





















KOMENTAR