Pasangan Indonesia peringkat empat dunia tersebut sempat unggul lebih dulu dengan memenangi game pembuka 23-21 di Wembley Arena, Kamis (2/8), namun mereka kalah dua game berikutnya.
"Saya kecewa karena tidak bisa mempersembahkan medali emas. Tetapi kami tidak mau larut karena masih ada perebutan medali perunggu. Kami lupakan kekalahan ini dan fokus pada perebutan perunggu," kata Liliyana usai pertandingan.
Sementara itu, Tontowi mengaku tegang, terutama setelah kehilangan game kedua dan tertinggal jauh pada game penentuan. "Saya pribadi tegang, tekanan itu semakin besar. Saya terlalu berpikir menang atau kalah," ujar Tontowi yang banyak melakukan kesalahan pada game ketiga, termasuk pengembalian yang gagal yang membawa kemenangan bagi pasangan China.
Adapun pelatih ganda campuran Richard Mainaky mengatakan, ketegangan Tontowi sangat terlihat pada game ketiga sehingga tidak bisa melepaskan tekanan.
"Itu wajar karena ini Olimpiade pertama bagi Tontowi. Mereka juga satu-satunya harapan setelah kekalahan ganda putra Bona Septano/Mohammad Ahsan. Mungkin akan berbeda hasilnya jika ada tiga wakil di semifinal," kata Richard.
Kekalahan tersebut membuat tradisi medali emas yang selalu diperoleh Indonesia dalam cabang bulu tangkis sejak Olimpiade Barcelona 1992 hingga Beijing 2008 berakhir.
Satu-satunya peluang perolehan medali adalah medali perunggu yang akan diperebutkan oleh Tontowi/Liliyana dengan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen. Pasangan Denmark tersebut dikalahkan oleh Zhang Nan/Zao Yunlei 17-21, 21-17, 21-19. (ant/kny)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Tontowi/Liliyana Kalah, Tradisi Emas Indonesia Berakhir
Bulu Tangkis 2 Agustus 2012, 21:37
-
Didiskualifikasi BWF, Penggemar Korsel Salahkan China
Bulu Tangkis 2 Agustus 2012, 17:45
-
Pebulu Tangkis Didiskualifikasi, China Bakal Lakukan Investigasi
Bulu Tangkis 2 Agustus 2012, 17:30
-
Didiskualifikasi, Yu Yang Tinggalkan Bulu Tangkis
Bulu Tangkis 2 Agustus 2012, 17:15
-
Suarez: Mereka Mencemooh Karena Takut Saya
Bola Dunia Lainnya 2 Agustus 2012, 16:35
LATEST UPDATE
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
-
Link Live Streaming La Liga 2025/26: Barcelona vs Athletic Bilbao, Tayang di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:51
-
Simak Jadwal La Liga 2025/26 Pekan ke-13, Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:41
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55


























KOMENTAR