
Bola.net - Bek Bayern Munchen Matthijs de Ligt mengaku bergabung dengan Juventus adalah sebuah kemunduran baginya.
De Ligt tampil memesona saat bersama Ajax Amsterdam. Performanya pun sukses membawa klub tersebut meraih sukses di Eredivisie dan juga tampil apik di Liga Champions.
De Ligt tak cuma dinilai sebagai bek yang tangguh. Namun juga punya kepemimpinan yang luar biasa di atas lapangan.
Oleh karena itulah ia dipercaya memegang jabatan sebagai kapten Ajax meski ia baru berusia 19 tahun. De Ligt kemudian dikejar oleh banyak klub elit Eropa.
Gabung Juventus Adalah Langkah Mundur
Matthijs de Ligt kemudian memilih gabung Juventus pada musim panas 2019 silam. Di sana ia bertemu dengan para pemain senior macam Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci.
Tentu saja De Ligt tak bisa jadi Kapten karena ada banyak pemain yang lebih senior darinya. Bek yang kini berusia 22 tahun itu lantas ditanya apakah gabung Juventus adalah sebuah kemunduran terkait hal tersebut. Ia lantas memberikan jawaban yang kemungkinan bakal membuat Bianconeri kesal.
“Ya, bisa dibilang begitu," jawabnya dalam sebuah wawancara dengan ESPN.
“Saya adalah kapten di Ajax dan merasa harus memimpin tim ini. Tentu saja, jika Anda kemudian pergi ke tim yang memiliki legenda seperti itu dalam pertahanan dan penjaga gawang, untuk pemain berusia 19 tahun mungkin agak sulit pada awalnya untuk mengekspresikan diri Anda dengan cara yang sebenarnya Anda bisa," akunya.
“Di satu sisi, saya kurang menjadi diri saya sendiri tetapi saya belajar banyak dan mencoba menyerap banyak hal setiap hari untuk menjadi pemain dan pemimpin yang lebih baik," tutur De Ligt.
Kesulitan Selama di Juventus
Selama di Juventus, jelas terlihat bahwa Matthijs de Ligt kesulitan beradaptasi dengan permainan ala Italia. Namun ia tetap bisa bermain karena Juve kehilangan Giorgio Chiellini dan Merih Demiral yang mengalami cedera.
De Ligt kemudian ditanya apa kendala yang dialaminya selama bermain bagi Juventus. Ia mengatakan sistem permainan di Juve dan Ajax memang jauh berbeda.
“Ini gaya bertahan yang sama sekali berbeda. Di Ajax Anda menekan sangat tinggi, Anda mengambil risiko, di Juventus ini lebih tentang apa yang ada di belakang Anda," terangnya.
“Di Italia kecepatan liga juga sedikit lebih lambat. Mereka memenangkan empat Piala Dunia dengan gaya bermain ini, jadi saya benar-benar mengerti mereka merasa ini adalah cara yang tepat untuk melakukannya," seru De Ligt.
Sayangkan Keputusan Pemecatan Sarri
Matthijs de Ligt kemudian mengaku salah satu alasannya ke Juventus karena adanya Maurizio Sarri. Ia kemudian menyayangkan Bianconeri yang terlalu cepat mendepak Sarri dari kursi pelatih.
“Saya datang ke Juventus dengan ide untuk memainkan sepakbola yang lebih menyerang, karena Sarri adalah pelatihnya dan ia memiliki nama yang sangat bagus di dunia sepakbola, memainkan sepakbola yang luar biasa bersama Napoli dan Chelsea,"ungkapnya.
"Saya mengharapkan lebih banyak gaya Ajax di sana, tapi sayangnya setelah satu tahun ia dipecat," keluhnya.
Klasemen Bundesliga
(ESPN)
Jangan Lewatkan:
- Apa Kabar 5 Rekrutan Termahal Bayern Munchen Sebelum Matthijs De Ligt?
- Matthijs de Ligt Tinggalkan Juventus karena Bisikan Van Gaal?
- Eks Bos MU Jadi Alasan De Ligt Pilih Bayern Ketimbang Chelsea
- Termasuk Matthijs De Ligt dan Harry Maguire, Ini 10 Bek Tengah Termahal di Dunia
- Transfer yang Tertunda, Bayern Munchen Incar Matthijs De Ligt Sejak Tiga Tahun yang Lalu
- Bayern Hancurkan Barcelona 8-2, Lewandowski: Nggak Ada yang Ingat tuh
- Godaan Bayern Munchen Mungkin Sulit Ditolak Harry Kane!
- CEO Bayern Munchen: Kami Diskusikan Cristiano Ronaldo
- 6 Klub yang Menolak Transfer Cristiano Ronaldo Musim 2022-23: Tanda Tua & Tidak Laku?
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Pesan Danilo untuk Juventus: Harus Menang Lagi!
Liga Italia 29 Juli 2022, 21:59
-
Masih Ada Denis Zakaria, Juventus tak Perlu Cemas Kehilangan Paul Pogba
Liga Italia 29 Juli 2022, 20:27
-
Komentar Matthijs De Ligt Ini Kemungkinan Bakal Bikin Juventus Kesal
Bundesliga 29 Juli 2022, 19:59
-
Jalani Debutnya Bagi Juventus Saat Lawan Barcelona, Bremer: Warbiyasah!
Liga Italia 29 Juli 2022, 18:59
-
Kata Zakaria Soal Amunisi Baru Juventus, Di Maria: Perekrutan Super!
Liga Italia 29 Juli 2022, 17:27
LATEST UPDATE
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
-
Real Madrid Siap Ambil Risiko? Xabi Alonso Pertimbangkan Transfer Striker West Ham
Liga Spanyol 17 November 2025, 21:07
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR