
Bola.net - Tak banyak lagu yang bisa langsung membuat bulu kuduk berdiri hanya dalam hitungan detik.
Namun, begitu nada pertama dari anthem UEFA Champions League terdengar, jutaan pecinta sepak bola di seluruh dunia tahu: ini bukan sekadar pertandingan biasa—ini adalah panggung para raja.
Anthem Liga Champions bukan sekadar musik pembuka. Ia adalah simbol, upacara, bahkan nyawa dari kompetisi paling prestisius antarklub di dunia. Tapi tahukah Anda bahwa lagu megah ini lahir dari karya musik abad ke-18?
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Dari Istana Kerajaan ke Stadion Eropa
Lagu ikonik ini diciptakan oleh komposer asal Inggris, Tony Britten, pada tahun 1992, bertepatan dengan transformasi besar-besaran turnamen Piala Champions menjadi UEFA Champions League.
Britten mengadaptasi lagu "Zadok the Priest" karya George Frideric Handel—komposisi yang awalnya dibuat untuk penobatan Raja George II pada tahun 1727—menjadi sebuah simfoni agung untuk dunia sepak bola.
Dengan aransemen megah dan gaya orkestra yang menggugah, anthem ini merepresentasikan kemewahan, semangat kompetitif, dan keagungan klub-klub elite Eropa.
Lirik dalam Tiga Bahasa, Makna dalam Satu Suara
Anthem ini berdurasi kurang dari tiga menit dan dibawakan dalam tiga bahasa resmi UEFA: Inggris, Prancis, dan Jerman. Liriknya singkat namun penuh makna, mengagungkan para peserta kompetisi ini sebagai yang terbaik dari yang terbaik.
Inilah bagian chorus yang paling dikenal oleh para penonton:
"Die Meister! Die Besten! Les grandes équipes! The champions!"
Sementara secara keseluruhan, berikut petikan lirik lengkapnya:
Ce sont les meilleures equipes
Sie sind die allerbesten Mannschaften
The main event
Die Meister
Die Besten
Les grandes equipes
The champions
Une grande reunion
Eine grosse sportliche Veranstaltung
The main event
Ils sont les meilleurs
Sie sind die Besten
These are the champions
Die Meister
Die Besten
Les grandes equipes
The champions
Lebih dari Sekadar Lagu: Momen-Momen yang Menggetarkan Dunia
Anthem ini selalu diputar sebelum kick-off setiap pertandingan Liga Champions. Di stadion, ia menggema lewat sistem suara dengan efek dramatis yang luar biasa. Tak sedikit pemain mengakui bahwa mendengar anthem ini secara langsung adalah momen impian sepanjang karier mereka.
Salah satu penampilan paling berkesan terjadi pada final tahun 2009 di Roma, ketika maestro opera Andrea Bocelli membawakan versi live anthem ini sebelum laga besar antara Barcelona dan Manchester United. Dengan Messi dan Ronaldo berdiri berhadapan, sorak sorai menggelegar, dan suara Bocelli mengisi langit stadion, malam itu menjadi salah satu pembukaan paling legendaris dalam sejarah Liga Champions.
Lebih dari Simbol, Sebuah Budaya
Anthem Liga Champions telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya sepak bola modern. Sejak diperkenalkan pada awal era baru turnamen ini, lagu tersebut bukan hanya menandai perubahan format kompetisi, tetapi juga membentuk identitas baru yang kuat dan penuh prestise.
Sejumlah bintang besar bahkan punya cerita pribadi terkait anthem ini. Gareth Bale pernah mengaku bahwa salah satu alasannya bergabung dengan Real Madrid adalah demi bisa mendengar anthem itu dari tengah lapangan. Cristiano Ronaldo tertangkap kamera sedang menyanyikannya jelang laga melawan Atlético Madrid, dan Lionel Messi menyebutnya sebagai “pengingat betapa istimewanya pertandingan ini.”
Bahkan di luar lapangan, pengaruhnya terasa. Erling Haaland, misalnya, pernah menjadikan anthem ini sebagai alarm bangun pagi—membuktikan bahwa bahkan nada pembuka Liga Champions mampu memotivasi seorang calon legenda sejak dini hari.
Sumber: SI
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Nonton Live Streaming Final UCL: PSG vs Inter Milan
Liga Champions 31 Mei 2025, 23:32 -
Cara Nonton Final UCL PSG vs Inter Milan di HP
Liga Champions 31 Mei 2025, 20:05
LATEST UPDATE
-
Prediksi Chelsea vs Liverpool 4 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 11:08 -
Oliver Glasner Tidak akan Pikir Dua Kali untuk Gabung MU!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:52 -
Inilah Deretan Laga yang Harus Dijalani Liverpool Tanpa Alisson
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:51 -
Prediksi Inter Milan vs Cremonese 4 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:48 -
Didesak Boikot Israel dari Piala Dunia 2026, Begini Respon FIFA
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 10:40 -
Hasil FP1 MotoGP Mandalika 2025: Luca Marini dan Honda Catat Waktu Tercepat
Otomotif 3 Oktober 2025, 10:40 -
Misteri Senne Lammens di MU: Sebenarnya Kiper Utama atau Pelapis Sih?
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:36 -
Mengapa Transfer Robert Lewandowski ke AC Milan Tak Semudah yang Dibayangkan?
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:35
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR