
Bola.net - Arsenal datang ke Paris dengan semangat juang tinggi. Mereka tertinggal 0-1 dari leg pertama dan butuh keajaiban di Parc des Princes. Namun, yang mereka temui justru dinding bernama Gianluigi Donnarumma.
PSG tampil efektif dan mematikan. Gol-gol dari Fabian Ruiz dan Achraf Hakimi membawa mereka unggul 2-0. Arsenal hanya mampu membalas lewat Bukayo Saka, dan itu belum cukup.
Dengan kemenangan 2-1 di leg kedua, PSG menutup agregat dengan skor 3-1. Klub ibu kota Prancis itu resmi melangkah ke final Liga Champions di Allianz Arena, Muenchen.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Donnarumma, Sang Pembeda

Satu hal yang mencolok dalam dua leg semifinal adalah performa Donnarumma. Penjaga gawang Italia itu tampil luar biasa baik di London maupun Paris. Dialah tembok besar yang tak bisa ditembus Arsenal.
Mikel Arteta mengakui langsung pengaruh sang kiper. “Kalau melihat siapa pemain terbaik mereka dalam dua laga ini, itu adalah kiper mereka,” ucap Arteta kepada TNT Sports, seperti dikutip UEFA.com. “Dia membuat perbedaan dalam duel ini.”
Meski kecewa, Arteta tetap memberi apresiasi pada timnya. “Saya sangat bangga dengan para pemain dan cara mereka mengatasi tekanan hari ini,” tambahnya.
Statistik Bicara, tapi Tak Menyelamatkan

Pada leg pertama di London, Arsenal mencatatkan lima tembakan tepat sasaran dari total sepuluh. Namun, semuanya dimentahkan oleh Donnarumma. PSG pun pulang dengan kemenangan berkat gol cepat Ousmane Dembele.
Di Paris, Arsenal bahkan melepaskan 19 tembakan. Namun, dari semua itu, hanya empat yang mengarah ke gawang, dan hanya satu yang menjadi gol. Tiga lainnya? Lagi-lagi digagalkan Donnarumma.
Efektivitas inilah yang membuat PSG unggul. Arsenal mungkin mendominasi statistik, tapi PSG punya penjaga terakhir yang tak tertembus.
PSG Menuju Munchen, Inter Menanti

Kini, PSG bersiap menghadapi final di Allianz Arena. Mereka akan bertemu Inter Milan, yang lolos setelah drama agregat 7-6 melawan Barcelona. Laga final akan menjadi pertemuan dua klub dengan ambisi besar.
Bagi PSG, ini kesempatan untuk mengejar gelar Liga Champions pertama mereka. Dukungan dari performa Donnarumma jelas menjadi modal besar. Kiper Italia mantan pemain AC Milan itu telah membuktikan bahwa final bukan hanya milik penyerang.
Arsenal harus pulang dengan kepala tegak. Mereka telah berjuang, tapi kali ini keberuntungan dan kiper lawan lebih kuat. Donnarumma menyingkirkan mereka dan PSG melaju ke partai puncak.
Sumber: UEFA.com
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Final Liga Champions 2025: PSG, Inter Milan, Allianz Arena, dan Linkin Park
- Deja Vu di Kota Munchen: Ketika Prancis dan Italia Kembali Bertemu di Puncak Liga Champions
- Terakhir Kali PSG di Final Liga Champions: Stadion Kosong Jadi Saksi Hancurnya Mimpi
- Road to Final: Jalan Berliku Skuad Pejuang PSG Menuju Final Liga Champions 2024/2025
- Road to Final: Saga Inter Milan Menuju Final Liga Champions 2024/2025
- Dari Wina ke Munchen: Jalan Panjang Inter Menuju Final Liga Champions Ke-7
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Arsenal Tersingkir dari Liga Champions, Lalu Apa Selanjutnya?
Liga Inggris 8 Mei 2025, 17:30
-
5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Inter Milan
Editorial 8 Mei 2025, 15:21
LATEST UPDATE
-
Inikah Pengganti Altay Bayindir di Skuad Manchester United di 2026?
Liga Inggris 17 November 2025, 15:31
-
Sesko Cedera, MU Impor Striker Lagi dari Jerman?
Liga Inggris 17 November 2025, 15:18
-
Liverpool Dikabarkan Sudah Buka Negosiasi Untuk Gelandang yang Diincar Man United Ini
Liga Inggris 17 November 2025, 15:07
-
Jadwal Lengkap Turnamen Bulu Tangkis BWF 2025: Ayo, Dukung Indonesia!
Bulu Tangkis 17 November 2025, 15:06
-
Presiden Prabowo Targetkan Produksi Mobil dan Motor Nasional Menuju Indonesia Emas 2045
News 17 November 2025, 14:51
-
Jadwal Lengkap BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 17 November 2025, 14:48
-
Diskon Tiket Pesawat untuk Natal dan Tahun Baru, Penerbangan Dimulai 22 Desember 2025
News 17 November 2025, 14:35
-
Nestapa Pecco Bagnaia, Akui 2025 Musim Terburuknya di MotoGP: Tapi Saya Nggak Boleh Marah!
Otomotif 17 November 2025, 14:31
-
Eks Chelsea Ini Ungkap Dua Biang Kerok yang Bikin Performa Liverpool Terjun Bebas
Liga Inggris 17 November 2025, 14:30
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
























KOMENTAR