Bola.net - Real Madrid menjalani start yang buruk di pentas Liga Champions 2020-21 ini akan tetapi masih ada peluang bagi pasukan Zinedine Zidane untuk bisa lolos ke babak 16 besar.
Madrid tampil canggung di dua laga awal Grup B Liga Champions musim ini. Mereka seperti lupa bahwa mereka adalah raksasa di kompetisi paling elit di benua biru.
Di matchday pertama, mereka mendapat kesempatan emas memetik poin penuh. Sebab mereka bermain di markas sendiri dan berhadapan dengan Shakhtar Donetsk.
Nyatanya, mereka malah kalah dengan skor 2-3. Padahal mereka mendominasi penguasaan bola.
Lalu di matchday kedua, mereka kesulitan melawan Borussia Monchengladbach. Bahkan Madrid nyaris kalah berkat aksi Marcus Thuram, jika tidak diselamatkan oleh Casemiro darn Karim Benzema.
Madrid kini hanya meraup satu poin saja dari dua pertandingan. Alhasil, El Real kini menempati posisi terbawah klasemen Grup B. Mereka kini berada dalam bahaya besar tidak lolos ke babak 16 besar.
Meski demikian, masih ada beberapa alasan mengapa Real Madrid akan bisa lolos dari fase grup dan lolos ke babak 16 besar. Apa saja alasan itu?
Simak ulasannya berikut ini.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Kembalinya Eden Hazard

Eden Hazard tidak beruntung sejak datang ke Real Madrid. Ia terus dibekap cedera.
Terbaru, ia mengalami cedera otot paha pada akhir September kemarin. Ia baru mulai pulih setelah satu bulan.
Hazard sendiri bisa bermain melawan Borussia Monchengladbach. Ia masuk di babak kedua. Penampilannya pun cukup lumayan.
Winger asal Belgia ini memang belum tampil dalam performa terbaiknya. Namun secara sekilas ia bisa menunjukkan apa yang bisa ia lakukan bagi Madrid.
Hazard kemudian ikut bermain lawan Huesca. Di laga ini mainnya cukup gacor. Yang patut dipuji adalah ia menjadi pembuka keran gol Madrid yang kemudian menang telak 4-1.
Hazard saat itu mencetak gol dengan tendangan jarak jauh. Hebatnya lagi, ia melakukannya dengan kaki kirinya. Hal ini tentu akan mengatrol motivasi Hazard ke depannya.
Marco Asensio Sudah Bugar Kembali

Marco Asensio menjadi salah satu pemain Real Madrid yang tampil apik saat bermain melawan Borussia Monchengladbach. Performanya mengingatkan pada masa lalu.
Tepatnya, pada saat Asensio belum mengalami cedera lutut. Ia akan bermain tanpa rasa takut, berani menerobos pertahanan lawan dan menciptakan prahara di kotak penalti lawan.
Kembalinya performa pemain berusia 24 tahun itu tentu akan membuat Zinedine Zidane senang. Dan meski Asensio tidak mencetak gol di laga tersebut, namun ia jadi salah satu dari tiga pemain depan yang paling sering mengancam gawang Gladbach.
Satu Poin yang Berharga

Satu poin lebih baik dari pada tidak sama sekali. Poin yang diraih saat bermain di markas Borussia Monchengladbach ini sangat berarti bagi Real Madrid.
Apalagi melihat cara mereka mendapatkan poin tersebut. Mereka mampu bangkit dari ketertinggalan, dua gol pula. Kemampuan untuk bisa meraih satu poin di saat mereka tengah sekarat itu ada dalam DNA klub.
Selain itu, satu poin itu membuat Madrid saat ini tak tertinggal terlalu jauh dari tim-tim lainnya di Grup B. Mereka cuma tertinggal tiga poin dari Shakhtar Donestk, serta satu poin saja dari Gladbach dan Inter Milan.
Masih ada empat laga tersisa bagi Madrid. Peluang mereka masih terbuka cukup lebar.
Zidane Sang Bang Jago

Zinedine Zidane adalah pelatih yang sangat sukses di Liga Champions. Di sepanjang karirnya sebagai pelatih, baru musim lalu ia gagal memenangi kompetisi tersebut.
Selain itu, Zidane adalah pelatih yang jago memotivasi anak-anak asuhnya. Pria asal Prancis itu jago membuat suasana ruang ganti tim menjadi kondusif.
Yang lebih penting lagi, Zidane juga mendapat kepercayaan dari semua pemain Madrid. Hal tersebut tentu tak mudah didapat oleh seorang pelatih, khususnya di klub sekelas El Real.
"Semua yang disentuh Zidane berubah menjadi emas. Kami percaya pada dirinya dan pada pekerjaannya. Ia orang yang harus membuat perbedaan, ia orang yang mempercayai pemain, dan hanya sedikit yang melakukannya," seru Ramos pada La Liga TV pada Juli lalu.
Real Madrid Cinta Liga Champions

Real Madrid bisa dibilang identik dengan Liga Champions. Ini wajar saja karena mereka adalah tim tersukses di kompetisi tersebut.
Mereka memegang rekor juara sebanyak 13 kali. Los Blancos juga selalu lolos dari fase grup, setidaknya dari musim 1997-98 silam.
Real Madrid jelas sangat cinta dengan kompetisi Liga Champions ini. Mereka pasti akan terus ngotot bermain agar bisa meraih poin penuh di laga-laga berikutnya.
(Marca/LaLiga)
Berita Real Madrid Lainnya:
- Duel Kunci Real Madrid vs Inter Milan: Tanpa Lukaku, Siapa Lawan Sergio Ramos?
- Zinedine Zidane vs Antonio Conte: Si Fleksibel vs si Kaku
- Jadwal Siaran Liga Champions Hari Ini: Real Madrid vs Inter Milan
- Duel Real Madrid vs Inter Milan: Zidane Unggul gelar, Conte Menang Pengalaman
- Termasuk Ronaldo, Ini Tujuh Bintang yang Sempat Memperkuat Real Madrid dan Inter Milan
- Kombinasi Starting XI Real Madrid vs Inter Milan
- 5 Alasan Inter Milan Bisa Tundukkan Real Madrid
- Termasuk Baggio, Ini Lima Pencetak Gol Terbanyak pada Laga Real Madrid vs Inter Milan
- 4 Pemain Kunci Liverpool untuk Raih Poin Penuh di Markas Atalanta
- Starting XI Pemain Bergaji Termahal di Premier League: Mesut Ozil, David de Gea, Siapa Lagi?
- Rapor 100 Laga Solskjaer Sebagai Bos MU: Ternyata Sama Saja dengan Mourinho-Moyes
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
4 Pemain Kunci Real Madrid untuk Bisa Kalahkan Inter Milan
Liga Champions 3 November 2020, 18:43
-
4 Pemain Kunci Inter Milan untuk Bisa Kalahkan Real Madrid
Liga Champions 3 November 2020, 18:39
-
Saingi Barcelona, Real Madrid Juga Incar David Alaba
Bundesliga 3 November 2020, 18:20
-
Belum Tertutup, Ini 5 Alasan Real Madrid Bisa Lolos ke Babak 16 Besar UCL
Liga Champions 3 November 2020, 16:45
-
Duel Kunci Real Madrid vs Inter Milan: Tanpa Lukaku, Siapa Lawan Sergio Ramos?
Liga Champions 3 November 2020, 15:16
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55


























KOMENTAR