
Bola.net - Ole Gunnar Solskjaer baru saja membungkus pertandingan ke-100 sebagai manajer Manchester United. Sayang hasilnya tidak sesuai harapan, MU kalah 0-1 dari Arsenal akhir pekan lalu.
Biar begitu, torehan 100 laga seharusnya boleh dibanggakan Solskjaer. Tidak ada yang menduga dia bisa mempertahankan jabatannya selama ini, mengingat pengalaman Solskjaer begitu minim.
Solskjaer boleh bangga untuk capaian 100 laga, tapi tidak untuk hasil di lapangan dan soal perkembangan tim. Untuk dua perkara ini dia tidak lebih baik dari pelatih-pelatih sebelumnya, masih menghadapi masalah yang sama.
100 laga tak maksimal, Solskjaer masih dipercaya jadi pelatih. Pertanyaannya, apakah Solskjaer sudah lebih baik dari pelatih-pelatih sebelumnya di era pasca-Fergie?
Performa angin-anginan
Harry Maguire, Scott McTominay, dan Eric Bailly tertunduk saat kalah dari Tottenham di pekan keempat Premier League 2020/2021 (c) AP Photo
Solskjaer tiba di Old Trafford pada Desember 2018, ditunjuk menggantikan Jose Mourinho. Saat itu penunjukkan Solskjaer sempat ramai diprotes fans MU, yang merindukan pelatih berpengalaman.
Untungnya Solskjaer memulai kariernya dengan sangat baik, memenangi 14 dari 17 pertandingan pertama, termasuk come-back dramatis atas PSG di leg kedua 16 besar Liga Champions.
Namun, tepat setelahnya MU menelan 8 kekalahan dalam 12 pertandingan. Dan awal musim lalu, MU hanya memetik 3 kemenangan dari 12 pertandingan pertama, meski bisa bangkit di akhir musim dengan 19 laga tanpa kekalahan untuk mencapai empat besar.
Artinya, masalah utama Solskjaer terletak pada inkonsistensi, dan itu masih ada sampai sekarang. Contoh paling jelas: Kalah 1-6 dari Tottenham tapi bisa menang 2-1 atas PSG.
Performa tak stabil 100 laga Ole
Grafik 100 laga Solskjaer pun naik-turun, jika bagus ya sangat bagus, jika buruk ya terpuruk terlalu dalam. Ini tergambar pada persentase kemenangan 100 laga MU di bawah Solskjaer:
- Laga 1 sampai 17: 82% persentase kemenangan
- Laga 18 - 41: 20%
- Laga 42 - 65: 54%
- Laga 66 - 84: 68%
- Laga 85 - 100: 43%
Musim krusial
Marcus Rashford menjadi bintang kemenangan Manchester United atas RB Leipzig, Kamis (29/10/2020) (c) AP Photo
Kini, Solskjaer memasuki musim terpenting sejak melatih MU. Tidak ada lagi alasan untuk gagal, targetnya masih masuk empat besar.
Nahasnya, awal musim ini tidak menunjukkan tanda-tanda positif. MU tertahan di peringkat ke-15 setelah 6 pekan berlalu, hanya dengan 7 poin.
Pada separuh musim pertamanya Solskjaer masih dimaklumi karena menerima skuad warisan. Lalu musim lalu dia dimaafkan karena bisa membawa tim menembus empat besar.
Sekarang Solskjaer tidak bisa berdalih lagi. Dia sudah mendapatkan pemain-pemain yang dia inginkan, sudah seharusnya bisa mencapai target dan meraih trofi.
Sama dengan yang lain, sejak kepergian Fergie
Yang tak kalah penting, torehan Solskjaer ternyata tidak jauh berbeda dengan pelatih-pelatih MU sebelumnya, bahkan masih kalah dari Jose Mourinho.
Solskjaer pun belum mempersembahkan trofi, dan sampai sekarang MU belum bisa konsisten.
David Moyes
- Persentase kemenangan: 53%
- Gol per pertandingan: 1,7
- Kebobolan per pertandingan: 1,1
Louis van Gaal
- Persentase kemenangan: 52%
- Gol per pertandingan: 1,5
- Kebobolan per pertandingan: 1
Jose Mourinho
- Persentase kemenangan: 58%
- Gol per pertandingan: 1,7
- Kebobolan per pertandingan: 0,8
- Persentase kemenangan: 55%
- Gol per pertandingan: 1,8
- Kebobolan per pertandingan: 1
Sumber: Sky Sports
Baca ini juga ya!
- Lihat Gerakan Malas-malasan Edinson Cavani Saat Pemanasan, Roy Keane: Niat Gak Sih?
- Pemain Manchester United Tak Lagi Hormati Solskjaer?
- Diogo Jota Langsung Nyetel di Liverpool, Klopp Bongkar Rahasianya
- Menanti Perjodohan Erling Haaland dan Liverpool
- Dinilai Terlalu Lembek, Pantaskah Harry Maguire Jadi Kapten MU?
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Solskjaer: Manchester United Juara UCL Musim Ini? Kami Tahu Diri Kok!
Liga Champions 3 November 2020, 21:00 -
Paul Pogba Banjir Cacian, Solskjaer Pasang Badan
Liga Inggris 3 November 2020, 20:45 -
Solskjaer: Istanbul Basaksehir Bukan Lawan yang Enteng, MU!
Liga Champions 3 November 2020, 20:30 -
Pemain Manchester United Kena Semprot Roy Keane, Begini Respon Solskjaer
Liga Inggris 3 November 2020, 20:15
LATEST UPDATE
-
Eliano Reijnders Optimistis Timnas Indonesia Bisa Tembus Piala Dunia 2026
Tim Nasional 3 Oktober 2025, 18:39 -
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV, MOJI, dan Vidio, 4-5 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 17:47 -
Hansi Flick Dorong Barcelona Rekrut Bintang Bayern Sebelum Liverpool
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 17:32 -
Dilema Kiper Inter Milan: Dua dari Tiga Penjaga Gawang Kontraknya Segera Berakhir
Liga Italia 3 Oktober 2025, 17:09 -
Jadwal Lengkap Premier League 2025/2026 Live di SCTV dan Vidio
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 17:03 -
Jadwal Serie A Pekan Ini, 4-6 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 16:36 -
Incaran Harbolnas 10.10: Kenali Ciri Khas 6 Merek Batik Pria Premium Ini
News 3 Oktober 2025, 16:33 -
Jadwal La Liga Pekan Ini, 4-6 Oktober 2025
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 16:16 -
Cek Jadwal dan Live Streaming LaLiga 2025/26 Minggu Ini: di Vidio
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 16:10 -
Prediksi Napoli vs Genoa 5 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 16:06 -
Saksikan dan Nonton LaLiga 2025/26 Sevilla vs Barcelona, Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 16:02
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR