
Bola.net - Inter Milan akan melakoni laga pamungkas Liga Champions 2022/23 melawan Man City di partai puncak pada Minggu (11/6/2023). Bek sayap Inter, Federico Dimarco menegaskan bahwa timnya memiliki satu keuntungan dari Man City jelang laga final.
Keuntungan tersebut adalah predikat tim non unggulan yang disematkan pada Inter Milan di Liga Champions musim ini. Dimarco bahkan merasa banyak orang sudah meyakini bahwa timnya akan kalah di partai puncak menghadapi Man City nanti.
Bagi Dimarco, predikat tersebut justru menjadi keuntungan bagi Inter Milan. Pasalnya Dimarco merasa tak memiliki kewajiban lebih untuk juara dengan adanya predikat tersebut.
Berstatus sebagai tim non unggulan juga akan membuat Inter bermain tanpa tekanan di final nanti. “Saya pikir jika seseorang bermimpi dan masuk ke lapangan dengan semangat yang tepat, dia tidak akan mendapat tekanan,” terang Dimarco dikutip dari Football Italia.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Tekanan Bagi Man City
Menjadi tim favorit juara tidak selamanya akan menjadi dukungan moral bagi suatu tim. Dimarco percaya kecenderungan orang dalam memilih satu tim favorit justru akan memberikan tekanan terutama di partai puncak.
Dimarco menilai ini sebagai kesempatan bagi Inter Milan untuk keluar sebagai juara. Man City yang difavoritkan menang, tentu akan punya tekanan tinggi untuk memenuhi harapan banyak orang.
“Tekanan ada pada mereka yang terobsesi untuk memenangkannya. Manchester City dibangun untuk memenangkan Liga Champions. Itulah kebenarannya,” ujar Dimarco.
Dua musim lalu, Man City juga tersungkur di final setelah kalah dari Chelsea meskipun berstatus sebagai favorit. Real Madrid juga menjadi contoh terbaik dengan mendominasi gelar Liga Champions walaupun bukan berstatus sebagai unggulan pertama.
Inter Jago Kompetisi
Dimarco juga menyebutkan salah satu kelebihan Inter Milan yang jarang mendapatkan perhatian. Dimarco menjelaskan bahwa Inter merupakan tim yang sangat baik dalam kompetisi sistem gugur seperti Liga Champions.
Selama dua musim berturut-turut, Inter Milan mampu mengawinkan gelar Coppa Italia dan Supercopa Italia. Prestasi tersebut tentu bukan hal yang mudah untuk dilakukan di tengah padatnya jadwal Inter Milan.
“Selama dua tahun terakhir bersama pelatih, kami cenderung memperoleh hasil yang luar biasa dalam pertandingan sistem gugur ketika kami melangkah dan bermain seperti Inter.”
“Di Serie A juga, kami cenderung kehilangan poin ketika kami cenderung meremehkan lawan kami,” sambung Dimarco.
Klasemen Liga Italia
Sumber: Football Italia dan Whoscored
Penulis: Ahmad Daerobby
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Waspada! Edin Dzeko Bisa Jadi Mimpi Buruk Sang Mantan!
Liga Champions 7 Juni 2023, 22:39 -
Legenda Arsenal Sebut Man City Contoh Proyek Tim Terbaik, Setuju?
Liga Champions 7 Juni 2023, 22:04
LATEST UPDATE
-
Prediksi Chelsea vs Liverpool 4 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 11:08 -
Oliver Glasner Tidak akan Pikir Dua Kali untuk Gabung MU!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:52 -
Inilah Deretan Laga yang Harus Dijalani Liverpool Tanpa Alisson
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:51 -
Prediksi Inter Milan vs Cremonese 4 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:48 -
Didesak Boikot Israel dari Piala Dunia 2026, Begini Respon FIFA
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 10:40 -
Hasil FP1 MotoGP Mandalika 2025: Luca Marini dan Honda Catat Waktu Tercepat
Otomotif 3 Oktober 2025, 10:40 -
Misteri Senne Lammens di MU: Sebenarnya Kiper Utama atau Pelapis Sih?
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:36 -
Mengapa Transfer Robert Lewandowski ke AC Milan Tak Semudah yang Dibayangkan?
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:35
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR