Bola.net - Bola.net - Premier League mampu menghadirkan Josep Guardiola, Antonio Conte dan beberapa manajer dengan nama beken lainnya untuk beradu taktik di musim depan. Sementara itu, ada juga ada beberapa manajer Premier League yang masuk kandidat bos The Three Lions berikutnya.
Kompetisi tertinggi di sepakbola Inggris memang sangat didominasi oleh manajer asing. Namun siapakah di antara pada manajer tersebut yang memiliki persentase kemenangan paling tinggi di pentas Premier League. Berikut ini 10 besar yang terbaik.
Jose Mourinho

Persentase kemenangan: 66%
Jose Mourinho menjadi manajer Chelsea pada tahun 2004 dan memberikan kesuksesan besar di sana. Mourinho menukangi The Blues dalam dua periode dan mampu mempersembahkan tiga gelar Premier League serta beberapa trofi bergengsi lainnya.
Musim depan Mourinho masih tetap berada di Premier League dengan memimpin Manchester United. Pria Portugal itu bertekad meraih sukses di Old Trafford.
Sir Alex Ferguson

Persentase kemenangan: 65%
Ferguson merupakan manajer tersukses di Premier League. Pria Skotlandia itu berhasil mengantarkan Manchester United memenangkan gelar tersebut sebanyak 13 kali.
Pria berusia 74 tahun itu memutuskan pensiun pada tahun 2013 setelah 26 tahun bekerja di Old Trafford. Sampai sekarang masih belum ada manajer di Premier League yang mampu menyamai prestasinya.
Roberto Mancini

Persentase kemenangan: 62%
Mancini ditunjuk menjadi manajer Manchester City pada tahun 2009 ketika menggantikan Mark Hughes. Ia berhasil membawa City menjadi tim yang disegani di Inggris.
Mancini berhasil mempersembahkan trofi Premier League pada musim 2011/12 dengan cara yang dramatis. Mancini dipecat pada tahun 2013 setelah City kalah di final Piala FA melawan tim yang sudah terdegradasi Wigan.
Arsene Wenger

Persentase kemenangan: 58%
Wenger merupakan manajer yang paling lama berkiprah di Premier League. Ia menangani Arsenal sejak tahun 1996 dan tidak pernah meninggalkan klub sampai sekarang.
Selama 20 tahun menangani The Gunners, Wenger telah memenangkan tiga gelar Premier League. Pada musim 2003/04, ia mengantarkan Arsenal meraih gelar juara Premier League tanpa tersentuh kekalahan atau yang dikenal dengan musim invincibles.
Rafael Benitez

Chelsea (2012-2013)
Newcastle (2016)
Persentase kemenangan: 55%
Benitez mampu mempersembahkan prestasi ketika menangani Liverpool. Steven Gerrard dkk dibawanya memenangkan Liga Champions pada tahun 2005.
Manajer asal Spanyol itu sempat ditunjuk menjadi manajer interim Chelsea pada tahun 2012 dan sukses mempersembahkan trofi Europa League. Pada musim kemarin ia diminta untuk menyelamatkan Newcastle dari ancaman degradasi tapi gagal.
Claudio Ranieri

Leicester City (2015-sekarang)
Persentase kemenangan: 54%
Ranieri pertama kali menginjakkan kaki di Premier League pada tahun 2000 ketika ditunjuk menjadi manajer Chelsea. The Thinkerman sempat bertahan dua tahun di sana sebelum akhirnya di depak untuk memberikan jalan kepada Jose Mourinho.
Setelah bertahun-tahun meninggalkan Inggris, Ranieri akhirnya kembali ke Premier League dengan berseragam Leicester City. Tak diduga, Ranieri ternyata mampu mengantarkan The Foxes menorehkan sejarah dengan menjuarai Premier League.
Kenny Dalglish

Blackburn Rovers (1991-1995)
Newcastle (1997-1998)
Persentase kemenangan: 48%
Kenny Dalglish pernah memenangkan berbagai macam gelar bersama Liverpool saat menjadi pemain maupun manajer. Pria Skotlandia itu menukangi The Reds dalam dua periode.
Satu-satunya gelar Premier League yang berhasil dimenangkan Dalglish ketika menangani Blackburn pada musim 1994/95. Setelah itu ia sempat menukangi Newcastle selama satu musim dan gagal meraih trofi.
Roy Evans

Fulham (2000)
Persentase kemenangan: 48%
Evans ditunjuk menjadi manajer Liverpool pada Januari 1994 untuk menggantikan Graeme Souness. Selama empat tahun bekerja di Anfield, Evans cuma berhasil memenangkan Piala Liga pada musim 1994/95. Ia kemudian melanjutkan karirnya di Fulham setelah dari Liverpool.
Gerard Houllier

Aston Villa (2010-2011)
Persentase kemenangan: 47%
Houllier merupakan salah satu manajer yang mampu memberikan gelar kepada Liverpool pada era Premier League selain Rafael Benitez. Manajer asal Prancis itu bekerja di Anfield selama enam tahun.
Setelah meninggalkan Liverpool, Houllier sempat kembali ke Premier League dengan menukangi Aston Villa. Namun, ia gagal memenangkan gelar di sana.
Sir Bobby Robson

Persentase kemenangan: 44%
Sir Bobby Robson merupakan salah satu manajer Inggris yang sukses. Ia pernah meraih juara di luar negeri bersama PSV Eindhoven, Porto dan juga Barcelona.
Newcastle merupakan satu-satunya klub yang ditangani Robson pada era Premier League. Ia menukangi The Magpies selama lima tahun tapi gagal memberikan gelar.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Wajah Ceria Pemain MU Latihan di Tiongkok bersama Mourinho
Open Play 21 Juli 2016, 23:35
-
Pelari Tercepat Bolt Tunggu Panggilan Mourinho ke MU
Liga Inggris 21 Juli 2016, 21:37
-
Cuaca Buruk, Derby Manchester di Tiongkok Terancam Batal
Liga Inggris 21 Juli 2016, 18:52
-
Dukung Big Sam Juara, Mourinho Siapkan Pemain Untuk Inggris
Liga Inggris 21 Juli 2016, 18:52
-
Mourinho Dukung Big Sam Latih Inggris
Liga Inggris 21 Juli 2016, 18:00
LATEST UPDATE
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
-
Real Madrid Siap Ambil Risiko? Xabi Alonso Pertimbangkan Transfer Striker West Ham
Liga Spanyol 17 November 2025, 21:07
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55





















KOMENTAR