10 Penyelamatan Kiper Terbaik di Piala Dunia 2014

Bola.net - Kiper merupakan salah satu bintang yang juga bersinar di Piala Dunia 2014. Aksi heroik mereka menyelamatkan gawang menjadi cerita yang tak akan terlupakan sepanjang turnamen ini.

Penyelamatan gemilang saat open play, tendangan bebas atau tendangan penalti bisa berimbas pada langkah tim mereka di babak selanjutnya. Tak jarang juga sebutan pahlawan disematkan kepada pemain yang berada di mistar gawang ini.

Berikut ini kami sajikan 10 penyelamatan terbaik dari gelaran turnamen di Brasil kemarin seperti dilansir Bleacherreport. (blc/ada)

Guillermo Ochoa vs Neymar

Penyelamatan terbaik di Piala Dunia 2014 terjadi saat Meksiko menahan imbang tuan rumah Brasil tanpa gol.

Kiper Guillermo Occhoa tampil sebagai pahlawan timnya saat menepis tandukan keras Neymar dengan tangan kanannya di depan mulut gawang. Aksi gemilang Ochoa ini akhirnya membuat pemain Brasil tak ada yang mampu menjebol gawangnya.

Sergio Romero vs Wesley Sneijder

Keberhasilan Argentina melangkah ke partai final tak bisa lepas dari sosok Sergio Romero. Kiper AS Monaco itu sukses menepis dua tendangan Belanda dalam babak adu penalti, pertama percobaan Ron Vlaar dan yang terakhir tentu saja tendangan keras Wesley Sneijder.

Keylor Navas vs Wesley Sneijder

Kosta Rika merupakan salah satu tim kejutan yang mampu tembus sampai babak perempat final dan menantang Belanda.

Salah satu aksi gemilang kiper Keylor Navas tercipta saat menggagalkan freekick dari Wesley Sneijder enam menit jelang babak pertama usai. Namun akhirnya Oranje mengakhiri perlawan Los Ticos dalam adu penalti setelah bermain imbang 0-0 di waktu normal.

Tim Howard vs Vincent Kompany

Kisah heroik kiper Amerika Serikat Tim Howard saat lawan Belgia masih belum berakhir. Vincent Kompany sempat juga menguji ketangguhan Howard di bawah mistar gawang.

Hasilnya Kompany harus gigit jari setelah sepakan rendahnya dimentahkan oleh tangan kanan Howard.

Tim Krul vs Michael Umana

Kiper Belanda Tim Krul hanya diberi kesempatan bermain sedikit di Piala Dunia 2014. Namun siapa sangka ia malah jadi pahlawan Oranje saat masuk menggantikan kiper Jasper Cillessen di babak adu penalti lawan Kosta Rika.

Dia menggagalkan dua tendangan penalti Los Ticos, salah satunya tendangan Michael Umana yang seketika langsung mengantarkan Belanda ke babak selanjutnya.

Tim Howard vs Divock Origi

Masih dari laga antara Belgia kontra Amerika Serikat di babak 16 besar. Selain Kevin Mirallas, Divock Origi sempat merasakan ketangguhan Tim Howard di bawah mistar gawang.

Memperoleh ruang tembak dari sisi kanan, tapi sepakan keras Origi sukses dimentahkan oleh kaki Howard.

Tim Howard vs Kevin Mirallas

Kevin Mirallas hampir saja mencetak gol untuk Belgia saat berhadapan dengan Amerika Serikat. Alih-alih ingin menceploskan bola di dalam tiang jauh, Tim Howard justru sukses menggagalkan lewat sepakannya. Ini adalah salah satu aksi heroik Howard di Salvador.

Guillermo Ochoa vs Paulinho

Kiper Meksiko Guillermo Ochoa tak hanya sekali saja menggagalkan peluang dari Brasil. Salah satu pemain yang berhasil dibuatnya frustrasi adalah Paulinho.

Bermula dari Thiago Silva mengirim umpan lewat dada kepada Paulinho namun Ochoa sukses menepis sepakan pemain Tottenham itu dari jarak dekat.

Keylor Navas vs Theofanis Gekas

Laga antara Kosta Rika kontra Yunani di babak 16 besar harus diselesaikan dengan adu penalti setelah kedua tim bermain 1-1 di waktu normal.

Los Ticos harus berterima kasih kepada kiper Keylor Navas yang tampil sebagai pahlawan. Pemain Levante itu sukses menepis tendangan penalti pemain Yunani Theofanis Gekas dengan tangan kirinya dan Kosta Rika bisa dipastikan melaju ke babak perempat final menantang Belanda.

Guillermo Ochoa vs Thiago Silva

Kiper Meksiko Guillermo Ochoa tampil cemerlang saat menantang tuan rumah Brasil di pertandingan Grup A. Ochoa berhasil mengamankan gawangnya dari gempuran para pemain Selecao sehingga laga berakhir imbang tanpa gol.

Brasil sebenarnya punya peluang matang lewat tandukan kapten Thiago Silva memanfaatkan freekick Neymar. Namun Ochoa lebih sigap menepisnya dan Brasil pun harus gigit jari.