Bola.net - Bola.net - Liga Champions adalah kompetisi antar klub yang paling bergengsi dalam sepakbola. Karena itu, bukan perkara yang mudah untuk mengangkat trofi Si Kuping Besar.
Zinedine Zidane adalah pelatih terakhir yang berhasil memenangkan Liga Champions. Bahkan, legenda asal Prancis itu berhasil meraihnya tiga kali secara beruntun bersama Real Madrid.
Namun, ada juga pelatih yang bisa dibilang kurang beruntung di final Liga Champions. Mereka mampu menembus ke partai puncak beberapa kali tetapi selalu berakhir dengan kegagalan.
Berikut ini adalah tiga manajer top yang telah tampil baik di kompetisi domestik tetapi kurang beruntung di kompetisi Liga Champions seperti dilansir Sportskeeda.
Massimiliano Allegri (Juventus)

Massimiliano Allegri adalah pelatih Juventus saat ini dan sejak diangkat pada tahun 2014, ia telah berhasil membawa klub tampil di Liga Champions setiap musim. Allegri juga menikmati kesuksesan domestik bersama klub, tetapi gagal mencapai status yang sama di Eropa.
Allegri berhasil mencapai final Liga Champions bersama Juventus dalam dua kesempatan dari empat musim penuh yang dia jalani. Namun, ia hanya berhasil mengakhirinya dengan medali runner-up dalam dua final tersebut.
Final pertama Allegri bersama Juventus pada 2015, hanya setahun setelah ditunjuk sebagai pelatih Bianconeri. Juventus berhasil menyingkirkan tim-tim seperti Borussia Dortmund, AS Monaco dan juara bertahan Real Madrid untuk mencapai final. Namun, mereka akhirnya kalah 3-1 di final dari Barcelona.
Final kedua Allegri bersama Juventus terjadi pada tahun 2017. Raksasa Serie A itu menghadapi klub-klub top seperti Porto, Barcelona dan AS Monaco saat dalam perjalanan ke final. Tapi final kembali menjadi hari yang buruk bagi Allegri karena Juventus kalah 4-1 dari Real Madrid.
Diego Simeone (Atletico Madrid)

Atletico Madrid asuhan Diego Simeone berhasil menantang tim-tim seperti Barcelona dan Real Madrid di La Liga sejak ia mengambil alih. Simeone sudah memenangkan trofi domestik dan Liga Eropa tetapi tidak beruntung di Liga Champions.
Simeone sudah mencapai dua final Liga Champions bersama Atletico tetapi selalu kalah. Yang pertama para musim 2013/14. Simeone dan Atletico berhasil menyingkirkan tim-tim seperti AC Milan, Barcelona dan Chelsea sebelum ke final. Tapi, pada akhirnya, mereka kalah di partai puncak dengan skor 4-1 dari klub rival sekota Real Madrid.
Simeone mencapai final keduanya pada tahun 2016 setelah menang melawan Barcelona dan Bayern Munchen. Ini adalah final ulangan dua musim lalu melawan Real Madrid dan merupakan kesempatan bagi Simeone untuk membalas kekalahan sebelumnya. Tetapi sekali lagi ia tidak berhasil meraih Liga Champions karena kalah dalam adu penalti.
Jurgen Klopp

Jerman menangani Liverpool sejak 2015 dan hanya dalam tiga tahun, ia berhasil mengubah raksasa Merseyside menjadi penantang di pentas domestik dan di Eropa. Namun, ia kurang beruntung di Liga Champions setelah gagal di final dengan Borussia Dortmund dan Liverpool.
Final Liga Champions pertama Klopp terjadi pada 2013 dengan mantan klubnya Dortmund. Mereka bertemu beberapa tim terbaik di Eropa seperti Real Madrid, Ajax dan Manchester City. Namun, Klopp tidak beruntung di final karena mereka dikalahkan sesama tim Jerman Bayern Munchen dengan skor 2-1.
Final kedua Klopp terjadi pada 2018 bersama Liverpool. The Reds menyingkirkan tim-tim seperti Manchester City dan AS Roma untuk mencapai final. Klopp ternyata kembali menghadapi Real Madrid di final.
Sayangnya, cedera yang dialami Mohamed Salah dan kesalahan yang dilakukan oleh Loris Karius membuat Klopp harus gigit jari lagi di final dan Liverpool dipaksa menyerah dengan skor 3-1.
Video Pilihan
Berita video Zlatan Ibrahimovic memberikan wejangan untuk bek muda Manchester United, Victor Lindelof.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Lingard: Mbappe Penyerang Yang Mengerikan
Liga Champions 7 Februari 2019, 21:40
-
Ini Alasan Persija Kenakan Jersey Warna Kuning di Liga Champions Asia
Bola Indonesia 7 Februari 2019, 17:04
-
3 Pelatih yang Selalu Apes di Final Liga Champions
Editorial 7 Februari 2019, 15:12
-
Verratti Mungkin Tak Bisa Bantu PSG Melawan MU
Liga Champions 7 Februari 2019, 11:40
-
Torreira: Arsenal Klub Besar, Layak Bermain di Liga Champions
Liga Inggris 7 Februari 2019, 09:40
LATEST UPDATE
-
Evaluasi Timnas Indonesia U-22 jelang SEA Games 2025: Progres Terlihat, PR Masih Ada
Tim Nasional 19 November 2025, 04:25
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55




















KOMENTAR