Bola.net - Manchester United akhirnya berpisah dengan Alexis Sanchez pada musim panas ini. Bintang Chile itu hijrah ke Inter Milan dengan status pinjaman hingga akhir musim ini.
Sanchez bergabung dengan Manchester United dari Arsenal pada Januari 2018. Ketika itu, ia didatangkan dengan MU menyerahkan Henrikh Mikhitaryan ke Arsenal.
Setan Merah sangat membutuhkan pemain nomor 7 setelah ditinggal Cristiano Ronaldo pada 2009. Sanchez diharapkan dapat menjadi bintang besar berikutnya yang mengenakan kaos tersebut.
Tapi, harapan tinggal harapan. Sanchez gagal memberikan dampak positif di MU. Apalagi, klub berjuluk Setan Merah itu telah memberikan gaji yang sangat besar kepada Sanchez, yakni mencapai 500.000 pound atau sekitar Rp 9,15 miliar per pekan.
Karena itu, MU kemudian memutuskan meminjamkan Sanchez ke Inter. Meski hal itu akan beresiko karena lini depan MU kini hanya menyisakan Anthony Martial yang paling berpengalaman.
Namun, keputusan Manchester United membiarkan Sanchez pergi dengan status pinjaman dibenarkan. Berikut lima alasannya seperti dikutip dari Sportskeeda:
Usia yang Mulai Uzur

Alexis Sanchez akan berusia 31 tahun pada Desember 2019. Untuk pemain yang sudah menurun, ini merupakan indikasi bahwa Sanchez mungkin telah meninggalkan hari-hari terbaiknya di belakangnya.
Atribut yang pernah menjadikannya pemain yang sangat ditakuti di lapangan - kegigihannya, semangat kebebasannya dan dorongannya, telah absen sejak kedatangannya di Old Trafford. Ia akan sangat sulit untuk kembali ke performa terbaiknya.
Di Manchester United, Manajer Ole Gunnar Solskjaer mendasarkan taktiknya pada esensi kecepatan. Juru taktik asal Norwegia itu ingin timnya menyerang dan bertahan sebagai satu kesatuan.
Dia telah menekankan kebugaran selama musim panas dan taktiknya membutuhkan pemain yang dapat memberikan energi serta intensitas di lapangan untuk waktu yang lama. Sayangnya, Sanchez tidak lagi sesuai dengan harapan. Karena itu, Solskjaer membiarkannya pergi dengan pinjaman ke Inter Milan.
Alasan Moneter

Alexis Sanchez tiba di Old Trafford dalam kesepakatan pertukaran pada Januari 2018. Tetapi, ada biaya yang melekat pada kesepakatan dan tidak luput dari perhatian.
Pep Guardiola dan Manchester City tertarik kepada Sanchez. Pemain Chile itu nyaris bergabung dengan City, sebelum MU mengintervensi.
Agar tidak pindah ke sang rival, Manchester United menjadikan Sanchez sebagai pesepak bola dengan bayaran tertinggi. Tapi, langkah itu menjadi bumerang saat ini.
Pasalnya, Sanchez gagal memberikan dampak bagi Red Devils walau gajinya sangat tinggi. Ia pun tidak lagi masuk dalam rencana Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer.
Karena itu, meminjamkan Sanchez ke Inter Milan adalah kesepakatan yang masuk akal. MU akan membayar sebagian gaji mantan pemain Arsenal itu dalam masa pinjaman selama 10 bulan sekitar 6 juta pound.
Keputusan tersebut dinilai lebih baik daripada MU membayar seluruh gaji Sanchez dan membiarkannya duduk di bangku cadangan.
Riwayat Cedera

Saat bergabung dengan Manchester United pada Januari 2019, Alexis Sanchez dianggap sebagai salah satu pemain terkuat di Liga Inggris. Dalam waktu 3,5 tahun bersama Arsenal, pemain Chile itu hanya absen dalam 13 pertandingan karena cedera.
Namun, setelah bergabung dengan MU, Sanchez cenderung mengalami cedera. Ia mengalami cedera hamstring pada November 2018 dan absen lebih dari sebulan. Absen dalam delapan pertandingan akibat cedera itu.
Dia kembali pada pergantian tahun, hanya untuk absen selama 13 hari dengan masalah paha. Pada awal Maret 2019, Sanchez mengalami cedera lutut dan absen selama hampir 1,5 bulan, kehilangan delapan pertandingan lagi.
Pada akhir musim lalu, pemain Chile itu mengalami cedera pergelangan kaki, yang membuatnya absen selama sebulan lagi. Ia telah absen dalam 20 pertandingan karena cedera. Faktor inilah yang membuat MU membiarkannya pergi dengan status pinjaman ke Inter Milan.
Performa Menurun

Saat bergabung dengan Manchester United, performa Alexis Sanchez cukup bagus bersama Arsenal. Pada musim 2016/17, pemain Chile itu telah mencetak 24 gol dan mendaftarkan 10 assist dari 38 penampilan di Liga Inggris.
Dia juga telah mencetak 3 gol dan mencatat tiga assist dari delapan pertandingan di Liga Champions. Tepat sebelum bergabung dengan MU, pada paruh pertama musim 2017/18, Sanchez telah mencetak tujuh gol dan membuat tiga assist dari 19 laga.
Sanchez pun diprediksi akan mencetak lebih banyak setelah pindah ke MU, seperti pendahulunya Robin van Persie. Tetapi, eks pemain Barcelona itu justru gagal memberi dampak di old Trafford.
Sanchez hanya mencetak tiga gol di Liga Inggris sejak bergabung dengan MU. Permainan Sanchez hampir tidak efektif dan kinerjanya telah menurun.
Promosi Pemain Muda

Manajer Ole Gunnar Solskjaer berusaha membangun kembali skuat Manchester United dengan pemain-pemain muda. Mereka diharapkan akan menjadi tulang punggung MU di masa depan.
Juru taktik asal Norwegia itu telah menurunkan tim yang sangat muda musim ini. Promosi pemain muda juga menyebabkan Romelu Lukaku tersingkir dari skuat Man United.
Kepergian Alexis Sanchez ke Inter Milan memberikan kesempatan bagi pemain muda Setan Merah. MU saat ini memiliki Anthony Martial, Marcus Rashford, dan Mason Greenwood sebagai penyerang utama.
Kepercayaan yang diberikan MU pada Alexis Sanchez tidak pernah terbalas. Dengan demikian, menaruh kepercayaan kepada para pemain muda mungkin bisa membantu meningkatkan kinerja Manchester United.
Sumber: Sportskeeda
Disadur dari: Liputan6.com/Penulis Bogi Triyadi/Editor Thomas
Published 31 Agustus 2019
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
MU Gagal Menang Lagi, Solskjaer Minta Fans Bersabar
Liga Inggris 2 September 2019, 21:30
-
Paul Pogba Diklaim Sanggup Menangkan Ballon D'Or
Liga Inggris 2 September 2019, 21:00
-
Marcus Rashford Dikritik, Ole Gunnar Solskjaer Membela
Liga Inggris 2 September 2019, 20:40
-
Kelemahan MU versi Solskjaer: Sulit Buat Gol Jelek
Liga Inggris 2 September 2019, 20:20
-
Solskjaer: Daniel James Masih Bisa Lebih Baik Lagi
Liga Inggris 2 September 2019, 20:00
LATEST UPDATE
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55

























KOMENTAR