Bola.net - Saat ini, siapa yang tak kenal dengan nama Evan Dimas? Pemain timnas Indonesia U-19 sukses merebut hati penggemar sepakbola Indonesia berkat penampilan apiknya bersama Garuda Jaya saat meraih gelar Piala AFF U-19.
Bertenaga, visi bermain yang bagus serta kepemimpinannya di lapangan benar-benar dominan. Mungkin beberapa orang hanya mengenal nama Evan Dimas lewat layar kaca berkat penampilan apiknya.
Namun kali ini, redaksi Bola.net secara khusus memaparkan fakta-fakta unik yang harus Bolaneters ketahui tentang sosok Evan Dimas tersebut. (fjr/dzi)
Satu-satunya Alumni Nike The Chance 2012

Agak sedikit disayangkan memang di Piala AFF U-19 2013 ini Evan tak bisa bereuni untuk beradu kolektivitas tim bersama alumni Nike The Chance 2012. Ya tak ada Rahmat Che Hashim di tubuh tim Malaysia, Napapon Sripratheep di kubu Thailand, serta Muhammad Faris Bin Ramli dari tim Singapora di Piala AFF ini.
Absennya ketiga pesaing Evan yang sama-sama berangkat ke Barcelona dan dilatih Pep Guardiola itu bisa dimaklumi. Sebab, mereka memang sudah melampaui usia 19 tahun. Rahmat 24 tahun, Faris 20 tahun dan Napapon 19 tahun lewat.
Memang, saat terpilih mewakili Asia Tenggara tahun lalu tersebut, Evan termuda ketimbang rekan-rekannya itu. Dia saat itu baru menginjak usia 17 tahun.
Pilih Sebelah Kanan Lapangan

Entah apa yang diucapkan Evan pada wasit dan kapten lawan jika ia kalah adu koin. Namun yang pasti, dari tujuh kick off babak pertamanya di Piala AFF U-19 2013 lalu, Indonesia selalu menyerang dari sisi kanan tribun utama stadion ke kiri.
Ditanya apakah ia punya mitos tersendiri akan hal itu, Evan hanya tertawa sembari menjawab, "Soalnya lebih enak sebelah situ, Mas."
Tiga Gelar Untuk Timnas Dalam Tiga Tahun

Gelar kedua juga diraihnya bersama Indra pada Februari 2013 di even yang sama. Kali ini bersama Timnas U-19, Evan mampu mempertahankan gelar juara HKFA tersebut.
Piala AFF U-19 2013 akhirnya menjadi gelar ketiga bagi Evan di Timnas. Bukan hanya mengakhiri puasa gelar Indonesia, gelar ini memiliki arti tersendiri bagi Evan dan Timnas U-19. Baginya ini adalah gelar pertama di depan publik sendiri.
"Kami akhirnya bisa membuktikan kalau dukungan penonton di Indonesia bukanlah beban. Juara HKFA memang indah karena kami mempertahankan, tapi angkat piala di hadapan penonton di tanah air sendiri lebih indah," ujar Evan.
Hanya Berjaya di Turnamen Level Timnas

Pada Porprov Jatim III tahun 2011, evan mewakili tim Surabaya gagal menembus final. Timnya hanya mampu finish sebagai juara ketiga pada even yang saat itu digelar di Kediri.
Setahun berselang, Evan gagal membawa tim PON Jatim berjaya di PON Riau lalu. Meski diperkuat pemain yang saat itu membela Timnas U-23 macam Fandi Eko Utomo, Bima Ragil, dan Dany Saputra, Jatim yang notabene juara bertahan harus rela tak lolos ke babak semifinal.
Untuk level kompetisi amatir, Evan memang memperoleh gelar juara pada kompetisi antar klub internal PSSI Surabaya bersama Mitra Surabaya 2012 lalu. Namun saat itu ia hanya sedikit sekali tampil. Evan harus absen membela Mitra karena kesibukannya di tiga tim sekaligus, yakni Timnas U-17, PON Jatim dan Surabaya Muda. Di tim terakhir itu, Evan gagal membawa timnya menjadi juara kompetisi Divisi III Amatir PSSI 2012.
Meredupnya Evan bersama tim di luar Timnas itu juga lah yang mungkin membuat nasibnya tak kunjung disahkan di Persebaya Surabaya. Semoga alinea terakhir ini hanya hipotesis dan kemungkinan. Ya, semoga!
Solikin Adalah Soulmate

Pulang pergi latihan Persebaya, Evan selalu bareng Solikin. Menginap di mes Karang Gayam pun keduanya memilih sekamar. Saat Timnas U-19 training center (TC) di Yogyakarta, Evan menyempatkan diri menyambangi hotel tempat Persebaya menginap. Yang dicari pertama adalah, Solikin.
"Mereka itu seperti pacaran. Jangankan pulang pergi latihan, atau lari bareng saat latihan, salah jadwal latihan pun Evan dan Solikin juga barengan," ujar mantan pelatih Persebaya, Ibnu Grahan, sambil tertawa.
"Selain sama-sama gelandang, saya dan Solikin sudah nyetel sejak Porprov. Lalu kita ketemu lagi di Surabaya Muda sampai akhirnya Persebaya," beber Evan tentang sahabatnya.
Di tubuh Timnas U-19 Evan mengaku punya banyak soulmate. Mulai Mukhlis Hadi Ning Syaifulloh, Dio Permana yang tak tercantum untuk Piala AFF, hingga yang baru bergabung Hansamu Yama Pranata. "Mungkin sama-sama bahasa Jawa, jadi lebih nyambung," terang Evan.
Antara Nomor 6 dan 19

Nomor 19 sebelumnya kerap digunakan Evan di HKFA Hongkong serta beberapa laga ujicoba Timnas sebelumnya. Di saat entry name untuk Piala AFF ia kemudian mengubah nomornya dan memilih nomor 6. Perubahan tersebut ternyata bukan kehendak official Timnas. Melainkan pilihan Evan karena alasan nomor milik idolanya.
Menurut Evan, nomor 19 itu adalah nomor dari idolanya di Timnas senior. Sedangkan nomor 6 adalah nomor Timnas idolanya dari luar negeri. Yakni, si gelandang Spanyol, Andres Iniesta. "Di Indonesia idola saya Ahmad Bustomi, kalau luar saya suka Iniesta. Saya belajar banyak dari permainan keduanya," aku Evan.
'Kecelakaan' kecil pernah terjadi dengan nomor 19. Bonek pernah protes kepada manajemen Persebaya Surabaya karena Evan menggunakan nomor tersebut saat latihan perdana bersama klubnya itu. Sebab nomor 19 sudah dikeramatkan demi menghormati almarhum Eri Irianto. Meski saat itu, manajemen yang lalai karena masih saja pesan nomor 19 di jerseynya, Evan tetap meminta maaf.
"Kalau saya, nomor sih sembarang saja. Dikasih nomor berapa pun di Persebaya nanti, saya siap," kata Evan saat itu.
Di latihan Persebaya Evan pun kemudian mengenakan nomor seadanya. Kadang 27 kadang pula nomor 32. Maklum sampai saat ini statusnya tak kunjung jua disahkan sebagai pemain profesional oleh PSSI.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Timnas Indonesia U-19 Disiapkan Tampil di SEA Games 2017
Tim Nasional 23 September 2013, 21:52
-
6 Fakta Yang Harus Diketahui Tentang Evan Dimas
Editorial 23 September 2013, 21:19
-
Menpora Tak Janjikan Ada Bonus Untuk Timnas U-19
Tim Nasional 23 September 2013, 18:36
-
BTN Siapkan Beasiswa Pemain Timnas U-19
Tim Nasional 23 September 2013, 16:23
-
7 Kunci Sukses Timnas U-19 Juarai Piala AFF U-19
Editorial 23 September 2013, 13:03
LATEST UPDATE
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55





















KOMENTAR