Bola.net - Uji coba internasional biasanya identik dengan laga yang cukup membosankan serta tanpa gairah, tetapi dan menunjukkan sesuatu yang berbeda di Jenewa. Dua raksasa persepakbolaan dunia itu menyuguhkan sebuah laga berkualitas yang diwarnai aksi-aksi berkelas.
Skor akhir memang sama kuat, tapi siapa pun yang menyaksikannya pasti tidak merasa menyesal.
Selecao memimpin dua gol di babak pertama lewat skema serangan balik fantastis serta finishing cemerlang dari Fred dan . Namun, napas Italia belum habis.
Setelah jeda, Azzurri bangkit dan berusaha membalas. Gol Daniele De Rossi dan super strike Mario Balotelli membuat keadaan kembali seimbang. Jika bukan karena sejumlah penyelamatan Julio Cesar, mereka bisa saja menutup laga dengan hasil yang lebih memuaskan.
Banyak hal yang dapat dipelajari dari bentrokan di Swiss tersebut, Jumat (22/3). Berikut enam di antaranya. (br/gia)
Neymar vs Tim Top Eropa
Kesimpulan 1: Neymar bisa menampilkan performa bagus melawan tim top Eropa.
Anggapan negatif tentang Neymar ternyata tak sepenuhnya benar. Performanya dalam beberapa pertemuan terkini dengan tim-tim top Eropa memang tidak begitu memuaskan. Namun, melawan Italia seolah menjadi ajang pembuktian bagi Neymar untuk menjawab semua kritikan, dan dia memanfaatkannya dengan maksimal.
Dia menjadi ancaman terbesar bagi barisan pertahanan Italia dan memaksa kiper Gianluigi Buffon bersusah payah melakukan sebuah penyelamatan di menit-menit awal.
Kontribusi terbesarnya adalah merancang assist untuk gelandang Chelsea, Oscar. Menguasai bola di sektor kanan, Neymar lalu menusuk ke wilayah Italia dan menghindari penjagaan Andrea Pirlo sebelum melepas operan akurat pada koleganya.
Dia bisa saja membukukan dua buah assist, akan tetapi finishing Hulk terlalu lemah. Selain itu, dia juga memiliki sebuah peluang mencetak gol lewat tendangan bebas, namun masih bisa diamankan oleh Buffon tanpa kesulitan.
Secara keseluruhan, bintang Santos itu tampil memuaskan di Jenewa.
Alessio Cerci
Kesimpulan 2: Alessio Cerci punya masa depan cemerlang di pentas internasional.
Kiprah perdana Alessio Cerci bersama tim senior Italia berjalan memuaskan. Waktu 45 menit yang diberikan kepadanya saat melawan Brasil dia gunakan dengan maksimal untuk membuktikan bahwa dia layak mendapatkan satu tempat di skuad.
Dipercaya mengisi sayap kanan, eks penggawa U-21 itu tampil brilian. Dia terlibat dalam setiap serangan Italia dan sanggup merepotkan full-back Brasil, Filipe Luis.
Winger Torino tersebut berpeluang mencatatkan satu assist atas namanya, namun dia masih kurang beruntung. Sebuah crossing yang dia lepaskan ke dalam area Selecao sukses menyambung dengan Mario Balotelli, tapi sundulan sang striker gagal menemui sasaran.
Persaingan di skuad Azzurri sangat ketat, tapi Cerci sudah memberi cukup bukti kepada Cesare Prandelli bahwa dia layak dipertimbangkan untuk pertandingan berikutnya melawan Malta.
Pembuktian Hernanes
Kesimpulan 3: Hernanes harus masuk dalam rencana Brasil untuk Piala Dunia 2014.
Hernanes sudah sering keluar-masuk skuad Brasil. Gelandang Lazio tersebut sempat memainkan sejumlah pertandingan sebelum absen berbulan-bulan akibat cedera. Siklus ini harus dihentikan.
Menempati posisi sentral bersama debutan Fernando, dia tampil prima dan sanggup mengatur pola permainan Samba dengan sempurna.
Distribusi bolanya sungguh impresif. Brasil pun seolah menemukan solusi untuk Ramires dan Paulinho. Dua pemain itu memang punya kualitas, tapi tak satu pun dari mereka yang bisa menyaingi jangkauan passing Hernanes.
Scolari pasti puas melihatnya. Jika tak ada masalah dengan kebugaran, sang deep-lying playmaker bakal kembali diberi tempat saat melawan Rusia di pertandingan mereka berikutnya.
Penguasaan bola merupakan salah satu kunci utama dalam permainan sepak bola modern di level elit sekarang ini. Untuk urusan itu, sangat sedikit Brazilian lain yang sanggup melakukannya sebaik Hernanes.
Transformasi Balotelli
Kesimpulan 4: Mario Balotelli bertransformasi jadi lebih baik sejak meninggalkan Manchester City.
Mario Balotelli takkan bisa mengeluarkan semua potensi hebat dalam dirinya. Seperti itulah anggapan banyak pihak saat Super Mario masih berseragam Manchester City.
Namun, semua berubah setelah dia bergabung dengan klub pujaannya, AC Milan, bulan Januari kemarin. Balotelli sudah mengemas tujuh gol dalam delapan penampilan bersama Rossoneri. All-round play sang striker, baik di level klub maupun tim nasional, sungguh luar biasa.
Keputusan Balotelli untuk berpisah dengan Roberto Mancini, yang mana keduanya tampak bagai air dan minyak semasa di Eastlands, terbukti sebagai langkah yang tepat.
Dalam kondisi top form, Balotelli adalah sosok yang sulit dihentikan. Dia kuat, cepat, ber-skill stinggi, dan memiliki naluri mencetak gol khas striker-striker papan atas dunia.
Julio Cesar melakukan segala cara untuk meredam sang bad boy persepakbolaan Italia. Akan tetapi, meski sudah bersusah payah membuat tiga penyelamatan brilian, dia tak bisa mencegah Balotelli menyamakan kedudukan lewat sebuah tendangan penyelesaian yang sangat berkelas.
Ada Apa Dengan Hulk?
Kesimpulan 5: Hulk masih belum bisa membuktikan bahwa dia layak mendapat tempat di skuad Samba.
Bukan malam yang menyenangkan bagi Hulk. Diharap dapat membongkar barisan pertahanan Italia, striker Zenit St Petersburg itu justru menjadi kartu mati dalam serangan demi serangan yang dibangun pasukan Samba.
Dimainkan sebagai starter di sektor kanan, Hulk kemudian dipindah ke kiri agar Oscar bisa meng-cover Dani Alves. Itu adalah awal petaka bagi sang mantan bintang Porto.
Beberapa serangan cepat Brasil membuat Hulk mendapat cukup ruang di sayap kiri, tapi tembakan-tembakannya tak ada satu pun yang mengancam gawang Buffon.
Kini, Hulk lah yang terancam. Jika Lucas Moura (PSG) sudah sembuh dari cedera, posisi Hulk bakal menjadi sangat tidak aman.
Brasil dan Italia Siap Untuk 2014
Dengan 15 bulan tersisa sebelum Piala Dunia, baik Brasil maupun Italia sepertinya sudah siap untuk bersaing dengan para kontestan lain dalam perburuan takhta.
Dalam beberapa pertandingan terakhir, performa sang tuan rumah Piala Dunia 2014 mungkin tak begitu memuaskan. Namun, Brasil tetaplah Brasil. Saat melawan Italia, tanda-tanda kehebatan mereka kembali terlihat. Dengan beberapa perbaikan dan kembalinya sejumlah pemain andalan ke skuad, Brasil pasti menjadi kekuatan yang sangat layak untuk diperhitungkan.
Situasi serupa juga terasa di kubu Italia. Seiring dengan bertambahnya pengalaman para bintang muda mereka, Azzurri pasti percaya diri lolos dari kualifikasi dan berbicara banyak di panggung utama 15 bulan lagi.
Laga di Jenewa sungguh hebat. Meski menerapkan speed serta tempo tinggi, Brasil maupun Italia tetap menunjukkan permainan indah hasil perpaduan antara teknik dan kerja sama tim kelas dunia. Jika bisa menampilkan permainan serupa saat menghadapi tim-tim lain, takkan ada yang perlu dikhawatirkan.
Memang masih diperlukan beberapa perbaikan. Apabila dua raksasa ini sanggup menyempurnakannya, maka akan sangat sulit untuk menghentikan mereka.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Italia 2-2 Brasil: 6 Kesimpulan Dari Big Match di Jenewa
Editorial 22 Maret 2013, 20:41 -
Neymar Kagumi Determinasi Gli Azzurri
Piala Dunia 22 Maret 2013, 10:40 -
Neymar: Saya Adalah Penggemar Berat Balotelli
Piala Dunia 22 Maret 2013, 07:22 -
Alves dan Neymar Gagal Kerjai Skuad Brasil
Piala Dunia 20 Maret 2013, 21:17 -
Cruyff: Lionel Messi Seniman Sepakbola Sejati
Liga Spanyol 20 Maret 2013, 16:55
LATEST UPDATE
-
Gabriel Magalhaes Diragukan Tampil, Arsenal Pincang Lawan West Ham
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 10:30 -
Meski Baru Kalah Beruntun, Enzo Maresca Tak Anggap Liverpool Lawan Mudah
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 09:54
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR