Sayang Sekali! 10 Bintang Sepak Bola yang Tak Pernah Angkat Trofi Liga Champions

Sayang Sekali! 10 Bintang Sepak Bola yang Tak Pernah Angkat Trofi Liga Champions
Trofi Liga Champions dipajang saat final antara PSG vs Inter Milan di Allianz Arena, Munich, 1 Juni 2025. (c) AP Photo/Matthias Schrader

Bola.net - Liga Champions merupakan salah satu kompetisi paling bergengsi di sepak bola. Banyak pemain legendaris bermimpi menjuarai turnamen ini, tetapi tidak semua mampu mencapainya.

Beberapa bintang seperti Karim Benzema, Luka Modric, dan Dani Carvajal berhasil meraih gelar bersama Real Madrid. Cristiano Ronaldo juga sukses, dengan lima trofi, empat di antaranya saat membela Los Blancos.

Trofi Liga Champions sering menjadi penanda prestise seorang pemain. Contohnya, Xavi Hernandez yang empat kali juara bersama Barcelona, dianggap sebagai salah satu gelandang terhebat di Eropa.

Namun, sejumlah pemain top dunia belum pernah mengangkat trofi ini. Mereka tetap dikenal karena kontribusi luar biasa di klub dan level internasional.

Berikut 10 pemain terbaik yang tak pernah menjuarai Liga Champions. Daftar ini menunjukkan bahwa reputasi besar tidak selalu sejalan dengan gelar Eropa.

1 dari 10 halaman

1. Cesc Fabregas

Cesc Fabregas dikenal sebagai salah satu gelandang top di era modern. Dia memulai karier profesionalnya di Arsenal setelah meninggalkan akademi La Masia sejak usia muda.

Di Arsenal, Fabregas menjadi kunci tim yang mencapai final Liga Champions 2006. Meski kalah dari Barcelona, dia kembali ke klub tersebut pada musim panas 2011.

Fabregas meninggalkan Barcelona pada 2014, tepat sebelum mereka menjuarai Liga Champions lagi. Kariernya tetap cemerlang dengan pencapaian gelar Piala Dunia bersama timnas Spanyol.

2 dari 10 halaman

2. Pavel Nedved

Pavel Nedved adalah sosok gelandang yang selalu memikat penggemar sepak bola. Awal kariernya bersinar di klub-klub Ceko sebelum bergabung dengan Lazio dan menunjukkan kualitasnya di Serie A.

Pada 2001, Nedved pindah ke Juventus dan dua tahun kemudian membawa tim ke final Liga Champions 2003. Mereka menghadapi AC Milan dan pertandingan berakhir tanpa gol, sebelum ditentukan lewat adu penalti yang dimenangkan Milan.

Sayangnya, Nedved tidak bisa bermain di final karena skorsing dari semi-final melawan Real Madrid. Keberadaannya diyakini bisa mengubah jalannya pertandingan untuk Juventus.

3 dari 10 halaman

3. Gianluigi Buffon

Gianluigi Buffon sering disebut sebagai kiper terbaik yang belum pernah menjuarai Liga Champions. Dia tampil heroik untuk Juventus namun kalah di final lewat adu penalti dari AC Milan, dan dua final berikutnya juga berakhir pahit.

Kekalahan lainnya datang pada 2015 dan 2017 saat Juventus ditaklukkan Barcelona dan Real Madrid. Namun di tingkat internasional, Buffon berhasil meraih kesuksesan besar dengan memenangkan Piala Dunia 2006 bersama Italia.

Kemenangan itu diraih melalui adu penalti melawan Prancis, menambah catatan prestasi Buffon. Meski gelar Liga Champions tak kunjung diraih, reputasinya sebagai kiper legendaris tetap tak tergoyahkan.

4 dari 10 halaman

4. Lilian Thuram

Lilian Thuram adalah salah satu bek top Prancis yang tak pernah memenangkan Liga Champions. Ia sempat meraih Piala UEFA bersama Parma pada 1999 dan sukses besar di level internasional dengan medali Piala Dunia dan Piala Eropa.

Di Liga Champions, Thuram bermain untuk Parma, Juventus, dan Barcelona, tetapi gagal meraih gelar. Ia menjadi starter di final 2003 bersama Juventus dan nyaris mencicipi final lagi bersama Barcelona di 2007/2008, namun kalah di semifinal dari Manchester United.

Pada laga semifinal itu, Thuram hanya berada di bangku cadangan dan tidak bermain. Ia pensiun pada musim panas 2008, meninggalkan jejak karier yang cemerlang di klub dan tim nasional.

5 dari 10 halaman

5. Fabio Cannavaro

Fabio Cannavaro dikenal sebagai bek tangguh dan satu-satunya pemain bertahan yang memenangkan Ballon d’Or. Ia memimpin Italia meraih Piala Dunia 2006 dan meraih gelar di klub-klub besar seperti Parma, Juventus, Inter Milan, dan Real Madrid.

Meski sukses di level internasional, Cannavaro tidak pernah menembus puncak Liga Champions. Inter Milan menjadi tim terbaiknya di kompetisi ini, tetapi perjalanan mereka di musim 2002/2003 harus terhenti saat menghadapi AC Milan.

Pertandingan dua leg itu berakhir imbang 1-1 dan Inter kalah karena aturan gol tandang, padahal kedua laga digelar di kandang sendiri. Cannavaro tetap dikenang sebagai salah satu bek terbaik dunia meski gelar Liga Champions tak pernah diraih.

6 dari 10 halaman

6. Zlatan Ibrahimovic

Zlatan Ibrahimovic menjadi salah satu sosok paling kontroversial dan berbakat di sepak bola modern. Ia membela sejumlah klub papan atas Eropa, termasuk Ajax, Juventus, Inter Milan, Barcelona, AC Milan, PSG, dan Manchester United.

Walaupun klub-klub tersebut memenangkan Liga Champions, Zlatan tidak pernah ikut merasakan gelar prestisius itu. Aksi ikoniknya yang paling dikenang salah satunya adalah tendangan kungfu ke Marco Materazzi pada 2010 yang membuat defender Italia itu cedera.

Sebagai balasan, Materazzi mengejek Ibrahimovic dengan memamerkan foto trofi Liga Champions setahun setelah kepergian Zlatan. Meski begitu, striker asal Swedia itu tetap sukses meraih gelar Eropa lain, yaitu Liga Europa bersama Setan Merah.

7 dari 10 halaman

7. Dennis Bergkamp

Dennis Bergkamp memiliki reputasi sebagai salah satu legenda Arsenal dan Belanda, tetapi alasan pribadi membatasi pencapaiannya di Liga Champions. Ketakutannya terhadap pesawat membuat ia sering menempuh perjalanan darat atau laut untuk pertandingan, bahkan kadang melewatkan beberapa laga penting.

Akibatnya, Bergkamp hanya bermain sebanyak 40 kali di Liga Champions sepanjang kariernya. Ketika Arsenal berhasil lolos ke final, ia sudah melewati puncak performa dan tampil minim di kompetisi tersebut.

Pada musim 2005/2006, Bergkamp tampil hanya tiga kali, termasuk di semifinal melawan Villarreal. Ia tidak bermain di final melawan Barcelona dan kemudian memutuskan pensiun pada musim panas itu.

8 dari 10 halaman

8. Patrick Vieira

Patrick Vieira dikenal sebagai salah satu pemain Prancis terbaik sepanjang masa. Ia sukses besar bersama Arsenal dan timnas, termasuk memimpin tim pada era Invincibles serta menjuarai Piala Dunia.

Namun, kesuksesannya di Liga Champions tidak sejalan dengan prestasi domestik. Vieira sudah meninggalkan Arsenal sebelum final Liga Champions, dan Juventus yang dibelanya tersingkir di babak sebelumnya.

Selama kariernya, ia tidak pernah melewati babak perempat final untuk trofi Liga Champions. Meskipun begitu, kontribusi Vieira di level klub dan internasional tetap dikenang sebagai luar biasa.

9 dari 10 halaman

9. Eric Cantona

Eric Cantona dikenal sebagai salah satu ikon asing yang membawa warna di Liga Inggris. Ia kerap menghadirkan momen-momen menghibur di atas lapangan, meski tidak selalu mulus.

Cantona tercatat hanya tampil 21 kali di Liga Champions sepanjang kariernya. Lima laga awal ia mainkan bersama Leeds United sebelum pindah ke Manchester United dan menambah 16 pertandingan lagi.

Dalam total penampilannya, Cantona berhasil mencatat 11 gol dan assist. Sayangnya, pensiun dini pada 1997 membuatnya tidak ikut merasakan gelar Liga Champions bersama Red Devils pada 1998/1999.

10 dari 10 halaman

1. Ronaldo

Ronaldo dikenal sebagai salah satu pesepak bola terbaik Brasil sepanjang masa. Ia berhasil menjuarai dua Piala Dunia dan dua Ballon d’Or, namun gelar Liga Champions tetap luput darinya.

Ronaldo hanya mencatat 40 penampilan di kompetisi elite Eropa, terbagi antara Inter Milan dan Real Madrid. Pencapaian terbaiknya adalah mencapai semifinal pada musim pertamanya bersama Los Blancos, tetapi kalah dari Juventus.

Di musim itu, ia mengoleksi enam gol dan tiga assist dalam 11 pertandingan. Fakta ini menegaskan betapa luar biasanya kualitasnya, meski Liga Champions tetap menjadi trofi yang tak tersentuh.

Sumber: Give Me Sport


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL