
Bola.net - Indonesia adalah negara yang kaya akan khazanah budaya dan keragaman. Hal itu juga memengaruhi julukan yang disematkan kepada klub-klub sepak bola, termasuk di Liga 1 2020.
Hampir seluruh klub sepak bola di Indonesia memiliki julukan. Mulai dari nama mitos, tokoh kerajaan, hingga nama-nama hewan.
Penggunaan nama-nama julukan yang berasal dari hal tersebut diharapkan bisa membangkitkan semangat dari klub tersebut. Wajar bila julukan yang dipilih sering dianggap bisa menciutkan nyali lawan.
Namun, klub Indonesia tak sembarangan dalam memilih julukan. Nama yang dipilih harus memiliki makna mendalam, sakral, dan bisa memberikan dampak kepada permainan para pemain di lapangan.
Selain itu, ada juga penggunaan nama pahlawan yang berasal dari daerah klub tersebut. Hal itu diperuntukan agar para pemain yang menjadi lambang bisa membanggakan daerahnya melalui prestasi.
Lantas, apa saja julukan yang dimiliki klub-klub sepak bola di Indonesia, khususnya di Liga 1 2020?
Arema FC - Singo Edan

Singo Edan merupakan julukan yang dimiliki Arema FC, satu dari sejumlah klub tersohor di Indonesia. Julukan tersebut terbentuk dari dua kata Singo dan Edan.
Singo merupakan Singa yang dikenal sebagai Raja Rimba dan simbol kota Malang. Adapun Edan yang berarti gila atau tidak waras. Namun dalam hal ini diartikan sebagai permainan yang mampu membuat kagum.
Bali United - Serdadu Tridatu

Bali United memiliki julukan Serdadu Tridatu. Serdadu merupakan prajurit atau pejuang yang berjuang di medan perang, sedangkan Tridatu merupakan susunan benang yang memiliki nilai filosofis oleh umat Hindu.
Tridatu menggabungkan warna merah, putih, dan hitam. Warna tersebut sampai saat ini selalu melekat di jersey Bali United.
Barito Putera - Laskar Antasari

Barito Putera merupakan klub yang dikenal memiliki julukan Laskar Antasari. Nama tersebut merujuk pada Sultan Banjar, yakni Pangeran Antasari.
Beliau adalah Pahlawan Nasional Indonesia dari Kesultanan Banjar yang berpusat di Kalimantan Selatan, daerah asal Barito Putera. Pangeran Antasari berperan dalam perlawanan terhadap kolonial Belanda.
Bhayangkara FC - The Guardians

Bhayangkara FC memiliki julukan The Guardians. Secara harfiah, Guardians merupakan bahasa Inggris yang berarti Malaikat Pelindung.
Guardians merujuk kepada Kepolisian Republik Indonesia yakni pemilik Bhayangkara FC. Polri memiliki sologan melayani, mengayomi, dan melindungi masyarakat Indonesia.
Borneo FC - Pesut Etam

Borneo FC memiliki julukan Pesut Etam. Hal itu merujuk pada mamalia langka yang hidup di Sungai Mahakam sekaligus ikon kota Samarinda yang menjadi markas Borneo FC.
Etam memiliki arti Kami yang jika digabungkan Pesut Etam kurang lebih bermakna Borneo FC merupakan kebanggaan masyarakat Samarinda seperti halnya Pesut (lumba-lumba air tawar).
Madura United - Laskar Sape Kerap

Madura United merupakan klub yang berasal dari Pulau Madura, Jawa Timur. Klub tersebut memiliki julukan Laskar Sape Kerap.
Julukan tersebut diyakini merujuk pada identitas kedaerahan yang dimiliki Pulau Madura. Sape Kerap merupakan tradisi yang ada di Madura yakni kesenian karapan sapi yang dikendari joki.
Filosofi Laskar Sape Kerap ialah kalau jatuh, bangun; hilang bola, merebut; ketinggalan, dikejar.
Persebaya Surabaya - Bajul Ijo

Persebaya Surabaya dikenal sebagai klub yang memiliki julukan Bajul Ijo. Julukan itu berarti Buaya Hijau.
Seperti diketahui, Surabaya dikenal sebagai kota yang identik dengan hewan buaya. Hal itu sesuai dengan nama Surabaya yang merupakan penggabungan dua kata yakni Suro yang berarti Hiu dan Boyo atau Buaya.
Tentunya, ada makna di balik julukan tersebut, terutama harapan agar Persebaya seganas buaya ketika berlaga.
Persela Lamongan - Laskar Joko Tingkir

Persela Lamongan memiliki julukan Laskar Joko Tingkir. Julukan itu merujuk pada dua kata yakni Laskar yang berarti tentara, kelompok, atau pasukan dan kata Joko Tingkir yang merupakan legenda dari Tanah Jawa.
Joko Tingkir merupakan nama lain dari Sultan Hadiwijaya, raja pertama dari Kerajaan Pajang yang berpusat di Demak, Jawa Tengah.
Menurut Bupati Lamongan periode 2000-2010, H. Masfuk, Persela memilih julukan itu terkait dengan petilasan Joko Tingkir di Lamongan. Publik Lamongan berharap Persela sebagai klub daerah bisa seperti Joko Tingkir yang awalnya anak dalang hingga menjadi raja.
Persib Bandung - Maung Bandung

Persib Bandung memiliki julukan Maung Bandung. Seperti diketahui, wilayah Jawa Barat identik dengan Harimau yang dalam bahasa Sunda dikenal dengan Maung.
Sosok hewan tersebut melekat dengan sosok tenar bernama Prabu Siliwangi, raja dari kerajaan Padjadjaran. Konon, Prabu Siliwangi yang sakti mengubah wujud menjadi Harimau atau Maung.
Berdasarkan cerita itu, seniman Bandung, Kang Ibing, menciptakan lagu "Jung Maju Maung Bandung". Sejak itulah, Persib mendapat julukan Maung Bandung.
Persija Jakarta - Macan Kemayoran

Persija Jakarta memiliki julukan Macan Kemayoran. Julukan tersebut diambil dari Cerita Rakyat tentang seorang pemuda pemberani yang tak kenal takut seperti Macan.
Pemuda tersebut bernama Murtado yang berasal dari daerah Kemayoran. Murtado itu sempat disegani oleh Pemerintah Hindia Belanda karena mahir dalam melakukan bela diri sehingga julukan Macan Kemayoran melekat pada dirinya.
Persik Kediri - Macan Putih
Unggul 3-2 pada partai puncak, Persik Kediri meraih gelar juara Liga 2 2019.
— PSSI (@PSSI) November 25, 2019
Selamat, Macan Putih!#PSSINow pic.twitter.com/xinoQJlLLS
Persik Kediri memiliki julukan Macan Putih. Hal itu merujuk pada lambang Pemerintah Kota Kediri.
Meski demikian, kabarnya Macan Putih merupakan penjelmaan dari Prabu Jayabaya. Sosok tersebut merupakan Raja ketiga dari Kerajaan Kediri sekaligus menjadi pemimpin yang berpengaruh dalam peradaban masyarakat Jawa.
Persipura Jayapura - Mutiara Hitam
Selamat ulang tahun yang ke 57 Persipura Papua (Mutiara Hitam)
— Mochamad Iriawan (Iwan Bule) (@iriawan84) May 25, 2020
.#MochamadIriawan#IwanBule#KitaGaruda#GarudaSatu#PSSIJaya#SelamatUlangTahunPersipuraPapua pic.twitter.com/VItKI436lv
Persipura Jayapura dikenal memiliki julukan Mutiara Hitam. Hal itu merujuk pada anak Papua asli karena memiliki tubuh yang tegap dengan bola mata yang berbinar dan dikelilingi bulu mata lenting.
Orang Papua juga dikenal memiliki senyum yang manis dan deretan gigi yang rapi dah putih. Hal itulah yang menginspirasi Persipura Jayapura dijuluki Tim Mutiara Hitam.
Persiraja Banda Aceh - Laskar Rencong
Sementara pada perebutan peringkat ketiga, Persiraja Banda Aceh unggul dengan skor akhir 1-0 dan berhasil lolos ke Liga 1 musim depan.
— PSSI (@PSSI) November 25, 2019
Selamat, Laskar Rencong!#PSSINow pic.twitter.com/djHhnToEOL
Persiraja Banda Aceh dikenal sebagai klub yang memiliki julukan Laskar Rencong. Nama tersebut merujuk pada senjata tradisional yang berasal dari Aceh yakni Rencong.
Senjata tersebut melambangkan identitas diri, keberanian, dan ketangguhan suku Aceh. Hal itulah yang digunakan Persiraja agar menjadi klub yang berani dan tangguh.
Persita Tangerang - Pendekar Cisadane
#FaktaPersita: Nomor Punggung 10 dalam 10 Tahun
— Persita Tangerang Official (@Persitajuara) April 24, 2020
Tahukah kalian bahwa dalam 1 dekade terakhir, ada 7 Pendekar Cisadane yang mengenakan nomor punggung 10? #Persita #PersitaAbadi #PersitaTangerang #Satukan53mangat pic.twitter.com/NFPffzUYBt
Julukan Pendekar Cisadane melekat di Persita Tangerang. Seperti diketahui, Cisadane adalah nama sungai yang memiliki hulu di Gunung Pangrango dan bermuara di Laut Jawa.
Sungai tersebut melintasi Tangerang yang menjadi daerah kekuasaan Persita. Adapun Pendekar Cisadane merujuk pada tokoh cerita rakyat yang kabarnya berhasil mengalahkan teror dari Ratu Siluman Buaya di Sungai Cisadane.
Tira Persikabo - Laskar Padjadjaran

Tira Persikabo saat ini memiliki julukan Laskar Padjadjaran. Awalnya julukan itu dimiliki oleh Persikabo Kabupaten Bogor.
Namun, setelah kedua tim melakukan merger maka nama tersebut melekat ke Tira Persikabo. Padjadjaran adalah kerajaan yang berada di wilayah Jawa Barat dan daerah kekuasaan juga berada di Bogor.
PSIS Semarang - Laskar Mahesa Jenar

PSIS Semarang dikenal memiliki julukan Laskar Mahesa Jenar. Kabarnya, nama itu diambil dari seorang jagoan yang berasal dari Jawa.
Dalam sebuah novel yang ditulis SH Mintardja yang berjudul Nagasasra dan Sabukinten terdapat tokoh yang bernama Mahesa Jenar. Meski begitu, belum diketahui secara pasti apakah sosok tersebut nyata atau fiktif belaka.
PSM Makassar - Juku Eja

PSM Makassar memiliki julukan Juku Eja. Julukan tersebut mengacu pada kata Ikan Merah yang merupakan makanan pokok masyarakat Makassar.
Ikan Merah dikenal memiliki kandungan gizi yang tinggi dan simbol kekuatan. Selain itu, ikan dianggap sebagai lambang kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan yang dikenal sebagai masyarakat maritim.
PSS Sleman - Super Elang Jawa

PSS Sleman memiliki julukan Super Elang Jawa. Hal itu mengacu pada burung yang endemik dan dilindungi di Pulau Jawa.
Kabarnya, Elang Jawa dianggap sebagai hewan yang identik dengan lambang negara Republik Indonesia yaitu Garuda. Di Sleman, yang merupakan daerah asal PSS, juga terdapat tugu Elang Jawa.
Disadur dari: Bola.com/Zulfirfaus Harahap/Wiwig Prayugi
Published: 16 Juni 2020
Baca juga artikel-artikel lainnya:
- 10 jebolan Piala Dunia yang Pernah Bermain di Klub Indonesia
- Cerita Firman Utina Tentang Peran Besar Benny Dollo dalam Karier Sepak Bolanya
- Boy Jati Asmara, Pemain Persib Pertama Pencetak Brace ke Gawang Sriwijaya
- Respons Djadjang Nurdjaman Terkait Wacana Kompetisi Tanpa Degradasi
- Winger Persebaya Berharap Segera Ada Kabar Baik Terkait Kelanjutan Kompetisi
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Wacana Liga 1 Dipusatkan di Jawa, Pelatih Persipura Enggan Gegabah
Bola Indonesia 8 Juni 2020, 21:59
-
Fakta-fakta Menarik Boaz Solossa: Penyerang Legendaris Indonesia
Bola Indonesia 3 Juni 2020, 14:43
LATEST UPDATE
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
























KOMENTAR