AK-37 membeber beberapa hal yang jadi bukti tidak transparannya proses banding. Pertama, Komite Banding tidak serius bekerja terbukti dari tidak adanya undangan untuk menghadiri sidang banding bagi mereka. Kedua, AK-37 telah menunggu di kantor KOI, tapi setelah menunggu beberapa jam disuruh pulang dan hanya akan diberitahu hasilnya nanti.
"Sangat disayangkan Komite Banding tidak transparan dan akuntabel dalam bekerja," ujar Pendiri Save Our Soccer, sekaligus anggota AK-37, Apung Widadi.
"Tidak ada pembelajaran demokrasi dalam kongres PSSI. Transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas tidak dijunjung tinggi. Akan tetapi subjektifitas dan politik perkoncoan dominan," sambungnya.
Pernyataan senada datang dari Arif Putra Wicaksono, CEO Nine Sport, yang juga anggota AK-37. Menurutnya, sejak mengajukan surat banding, hingga sekarang tidak ada undangan dan konfirmasi data.
"Proses yang tidak transparan ini sungguh disayangkan. Upaya memperbaiki tata kelola dari sisi industri pun sudah dipotong sejak awal melalui proses administrasi yang tidak subtansial," tuturnya.
Sementara itu, Rhendie Arindra juga menyoroti tak transparannya Komite Banding ini. Menurut mantan Direktur Persikabo Bogor ini, Komite banding sama tertutupnya dengan Komite Pemilihan.
"Kalaupun mereka menganggap ini bukan untuk konsumsi publik, minimal mereka hubungi saya langsung mengenai apa penyebab ketidaklolosan saya, karena di surat pendaftaran tercantum jelas nomor telp dan email pribadi saya," tuturnya.
Lebih lanjut, tertutupnya Komite Banding ini juga mendapat kritik pedas Richard Achmad Supriyanto. Ketua Umum The Jak ini menilai Komite Banding, juga Komite Pemilihan, tidak mencerminkan niatan untuk memperbaiki sepakbola Indonesia.
"Kami menyayangkan proses KP dan KB yang tidak transparan serta menunjukan tebang pilih dalam menjalankan tugasnya, ada kesan tidak ingin dievaluasi maupun menerima kritik," ujar Richard.
"Kalau prosesnya sudah begini apa jadinya nanti dalam proses pemilihan dan ketika kongres? Pastinya akan banyak pertanyaan besar di masyarakat sepakbola," tukasnya. (den/dzi)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
AK-37 Nilai Komite Banding Tak Transparan
Bola Indonesia 19 September 2016, 12:54
-
Anggota AK 37: Moeldoko Konsen di Sepakbola Sejak Kapan?
Bola Indonesia 17 September 2016, 08:17
-
Kongres PSSI di Makassar atau Yogya, Moeldoko: Di Mana Saja yang Penting Fair
Bola Indonesia 15 September 2016, 12:43
-
Usulkan Kongres di Yogya, Kemenpora Siap Jelaskan Kepada FIFA
Bola Indonesia 14 September 2016, 09:41
-
Maju ke Bursa Ketum PSSI, Eddy Rumpoko Bawa Misi Transparansi
Bola Indonesia 11 September 2016, 16:50
LATEST UPDATE
-
Sah! Erick Thohir Kini Kuasai 100% Saham Oxford United
Liga Inggris 18 November 2025, 07:38
-
Prediksi Spanyol vs Turki 19 November 2025
Piala Dunia 18 November 2025, 06:45
-
Prediksi Brasil vs Tunisia 19 November 2025
Amerika Latin 18 November 2025, 06:30
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
-
Real Madrid Siap Ambil Risiko? Xabi Alonso Pertimbangkan Transfer Striker West Ham
Liga Spanyol 17 November 2025, 21:07
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR