Bola.net - Seperti tim lainnya, Arema FC juga melakukan persiapan menjelang kompetisi musim 2020. Namun, Arema melakukan banyak perubahan di tim, baik di tubuh pelatih maupun pemain.
Setelah mengumumkan tim pelatih, yang sejauh ini diisi empat Mario Gomez (pelatih kepala), Charis Yulianto, Felipe Americo, dan Marcos Gonzales, jumlah pemain yang dilepas mencapai 12 orang.
Dua nama terbaru baru pamit sejak Senin malam (6/1/2020) dan Selasa (7/1/2020), yakni Ahmad Nur Hardianto dan Ricky Kayame.
Sudah cukup? Belum. Manajemen Arema masih punya rencana melepas dua nama lain. Hal itu sesuai rekomendasi pelatih. Tetapi, dua pemain yang akan dilepas masih menunggu waktu karena manajemen belum menghubungi yang bersangkutan.
Hal ini berarti total ada 14 pemain yang berpisah. Dengan begitu, hampir 50 persen Arema ganti pemain lantaran pada musim lalu Singo Edan memiliki 30 pemain untuk Liga 1.
Banyak yang bertanya, mengapa melepas pemain? Ada banyak faktor penyebabnya. Yang jelas, manajemen Arema memberikan wewenang penuh kepada pelatih kepala untuk membentuk tim sesuai skema yang akan dibuat.
Berikut tiga faktor utama yang membuat Arema cuci gudang seperti dilansir Bola.com.
Faktor Pelatih Baru
Kehadiran Mario Gomez jadi faktor terbesar. Setelah mendapat wewenang penuh membentuk tim, dia memberikan catatan nama-nama pemain yang dilepas. Saat finalisasi kontrak, dia sudah mempresentasikan komposisi pemain yang dipertahankan. Lebih dari 10 pemain yang sudah dirilis, merupakan rekomendasi Gomez.
Dia ingin melakukan penyegaran. Maklum, sejak dua musim terakhir, Arema tidak banyak melakukan perubahan besar sehingga mulai terlihat siapa saja pemain yang tak berkembang.
Ditambah lagi ada penumpukan pemain satu posisi, seperti sektor sayap, sehingga Gomez ingin membentuk kedalaman skuat yang bagus. Setiap posisi punya pelapis yang pas dan tidak mubazir.
Mencari Kesempatan Main Lebih Banyak
Dari 12 pemain keluar yang dirilis Arema, ada tiga nama yang sebenarnya masuk kerangka tim 2020, yakni Makan Konate, Rifaldi Bawuoh, dan Ahmad Nur Hardianto. Hanya Konate yang keluar karena agennya meminta kenaikan kontrak fantastis untuk ukuran Arema, sedangkan Rifaldi dan Hardianto hengkang karena persoalan kesempatan main.
Maklum, kedua pemain itu memang punya potensi. Tetapi di Arema, keduanya bukan pilihan utama sehingga Rifaldi memilih Madura United untuk mengembangkan potensinya. Meski, di klub barunya itu dia harus bersaing dengan banyak pemain berkualitas.
Sementara Hardianto masih jadi tanda tanya. Manajemen Arema juga agak kaget dia memutuskan pamit. Tetapi, dia sudah ditebak, emain asal Lamongan itu memang ingin kesempatan bermain lebih banyak. Apalagi Hardianto pernah jadi striker utama di Timnas Indonesia U-22 sebelum mengalami cedera pangkal paha pada 2017.
Tekanan Suporter
Selain tidak direkomendasi pelatih dan ingin kesempatan bermain lebih banyak, faktor tekanan Aremania juga punya peran mengingat dalam dua musim terakhir Arema hanya berkutat di papan tengah. Aremania pun memberikan kritikan pedas untuk pemain.
Beberapa pemain yang pamit, mengaku tekanan Aremania sangat berat. Apalagi bagi pemain yang belum pernah membela tim dengan basis suporter besar. Striker sekelas Sylvano Comvalius harus mengurangi aktivitas di media sosialnya karena menerima banyak kritikan saat tampil di bawah performa.
Disadur dari: Bola.com/Penulis Iwan Setiawan/Editor Aning Jati
Published: 8 Januari 2020
Baca Juga:
- Ini Sederet Pemain Afrika di Liga 1 yang Bikin Heboh Awal 2020
- Ini Alasan Son Heung-min Pantas Dijuluki Cristiano Ronaldo dari Asia
- Melihat Kembali Sederet Kontroversi Patrich Wanggai, Rekrutan Anyar Persebaya
- Reaksi Kocak Netizen Setelah Liverpool Umumkan Pakai Jersey Nike: Bisa Beli Ronaldo dan Messi
- Persebaya Surabaya Rekrut Patrich Wanggai, Begini Reaksi Bonek
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Benteng Pertahanan Arema Disebut Bakal Lebih Kokoh pada Musim 2020
Bola Indonesia 9 Januari 2020, 21:57
-
Kedalaman Skuad Arema Dinilai lebih Bagus Dibanding Musim Lalu
Bola Indonesia 9 Januari 2020, 21:45
-
Manajemen Arema FC Tak Ultimatum Mario Gomez
Bola Indonesia 9 Januari 2020, 19:56
-
Arema Cuci Gudang Jelang Musim 2020, Ini Alasannya
Bola Indonesia 9 Januari 2020, 09:50
LATEST UPDATE
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
-
Link Live Streaming La Liga 2025/26: Barcelona vs Athletic Bilbao, Tayang di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:51
-
Simak Jadwal La Liga 2025/26 Pekan ke-13, Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:41
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR