
Prestasi Indonesia di kompetisi sepakbola internasional tahunan yang pesertanya merupakan orang-orang yang bermasalah terkait ketunawismaan dan termarjinalkan secara sosial ini sebenarnya cukup mentereng. Pada keikutsertaan mereka yang pertama kalinya di Prancis tahun lalu, Rumah Cemara mendapatkan penghargaan sebagai Best New Comer. Mereka mampu berada di peringkat 6 dari total 72 negara peserta. Lebih hebat lagi, Ginan Koesmayadi dinobatkan sebagai pemain terbaik.
Indonesia bisa saja mengulang atau lebih baik dari prestasi tahun lalu. Sebab, pemilihan delapan pemain mereka ini berdasarkan hasil seleksi dari kompetisi Liga Perubahan (League of Change) yang digelar Februari lalu di Bandung. Namun, delapan pemain yang rata-rata orang dengan HIV-AIDS itu terancam gagal berangkat ke Meksiko.
Dari total Rp 500 juta dana yang dibutuhkan, saat ini mereka hanya memiliki Rp45 juta saja. Rumah Cemara pun akhirnya berinisiatif melakukan gerakan '1000 langkah untuk 1'. Gerakan ini memanfaatkan secara maksimal social media dengan hashtag #1000untuk1.
"Kalau kami bisa mengumpulkan donasi dari 500 ribu orang, maka tiap orang hanya perlu menyumbang seribu rupiah saja. Dengan begitu, kami bisa berangkat," terang manajer tim sepakbola Rumah Cemara dalam press releasenya.
Dalam gerakan itu, Febby juga menjelaskan bahwa masyarakat yang ingin menyumbang bisa melalui beberapa cara. Di antaranya dengan datang ke sekretariat Rumah Cemara di Jl. Gegerkalong Girang No. 52 Bandung atau melihat informasinya di website resmi mereka di leagueofchange.org/donation. (fjr/end)
TAG TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55





















KOMENTAR