Bola.net - Bambang Suryo membeber cara yang ia pakai dalam melakukan praktik match fixing, yang selama ini ia lakukan. Menurut pria yang selama ini berperan sebagai perantara (runner) antara bandar dan operator lapangan tersebut, ada beberapa jalan yang biasa ia manfaatkan.
Menurut Bambang, langkah pertama adalah mencoba masuk ke salah satu tim yang pertandingannya diatur. Ia akan berusaha lebih dulu mendekati manajemen klub tersebut.
"Saya akan lihat dulu, apakah manajemen klub tersebut perlu uang atau tidak," ujar Bambang kala ditemui Bola.net, Selasa (04/12).
"Jika manajemennya lurus, dan tidak perlu uang, saya tak akan masuk. Saya akan gunakan cara lain," sambungnya.
Cara lain ini, menurut BS -sapaan karib Bambang Suryo, adalah mendekati pelatih dari klub bersangkutan. Jika cara ini pun gagal, mantan pemain PS Palembang tersebut menyebut akan mendekati pemain.
"Biasanya ke pemain ini tak pernah gagal," katanya.
Pria kelahiran 30 Agustus ini tak mau hanya mendekati seorang pemain saja. Biasanya, ia mendekati lima sampai enam pemain.
"Saya biasanya menggunakan orang yang dekat dengan pemain tersebut. Namun, kalau kenal dekat, saya sendiri yang dekati pemain tersebut," tutur BS.
Tak hanya pemain lokal, pemain asing pun tak lepas dari pendekatan runner. Bahkan, BS mengenang bahwa pemain pertama yang ia dekati saat mengawali karir sebagai runner adalah pemain asing.
"Ketika menggarap pertandingan antara dua tim asal Jawa Tengah, saya dekati pemain asing mereka. Dan, itu berhasil," kenangnya.
Selain pemain, BS biasanya juga menggarap wasit. Ia berkoordinasi dengan para pengadil ini mengenai skenario yang diharapkan terjadi di lapangan.
"Kami sudah beritahu wasit bahwa nanti kejadiannya bakal seperti apa, misal pada 15 menit ke atas sudah ada terjadi gol," paparnya.
"Biasanya, 'bola jalan' ini lebih bagus ya, dapatnya besar. Apalagi, jika ada gol di atas menit ke-85. Krusial. Ini uang besar," ia menambahkan.
Lebih lanjut, BS menggarisbawahi, kendati ada beragam pintu masuk, ada satu kesamaan. Hal tersebut, sambung pria yang saat ini menjabat sebagai manajer Metro FC ini, adalah uang.
"Semuanya bermuara ke uang. Jadi UUD, ujung-ujungnya duit," tandasnya.
Dari data yang didapat Bola.net, ada beragam pihak yang menerima order dari bandar, melalui runner. Dalam laga Divisi Utama 2013 antara klub asal Sumatra dan klub asal Jawa Timur, uang senilai ratusan juta masuk ke manajemen klub asal Sumatra.
Sementara, pada laga Divisi Utama 2013 antara dua klub Jawa Tengah, bandar Nanda asal Malaysia melalui runner lokal memberikan uang senilai Rp 350 juta pada asisten manajer salah satu tim. Menurut kesaksian pelatih tim tersebut, uang ini dibagi-bagikan pada seluruh anggota tim.
Dalam kompetisi yang sama, kali ini pada pertandingan antara dua tim Jawa Tengah yang lain, bandar Michael asal Malaysia memberi uang yang tak disebutkan nominalnya pada pemain asing salah satu tim.
Kejadian sedikit berbeda pada salah satu pertandingan ISL 2014. Pada pertandingan tersebut, melalui runner lokal, bandar Jimmy Ruslan asal Malaysia memberi pengawas pertandingan uang senilai Rp 200 juta untuk mengatur agar salah satu tim menang 1-0. Sebagai panjar, pengawas pertandingan tersebut menerima Rp 50 juta. Sementara, sisanya diterima di sebuah hotel di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Pada kompetisi ISL 2014 juga, Jimmy sempat memberikan uang senilai Rp 200 juta pada seorang pelatih tim asal Jawa Timur, untuk mengatur pertandingan antara timnya dan tim asal Kalimantan. Namun, pelatih tersebut menolak. Akhirnya, runner memberikan uang ini pada asisten pelatih tim asal Jawa Timur ini.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Begini Cara Bandar Match Fixing Garap Pertandingan
Bola Indonesia 4 Desember 2018, 17:52 -
Praktik Match Fixing Disebut Juga Sudah Masuk ke Timnas
Tim Nasional 3 Desember 2018, 19:03 -
Gemerincing Rupiah di Balik Praktik Match Fixing
Bola Indonesia 30 November 2018, 17:33 -
Menguak 'Pemain Asing' Dalam Jejaring Match Fixing di Indonesia
Bola Indonesia 29 November 2018, 17:36 -
Bandar Match Fixing Kerap Manfaatkan Kesulitan Finansial Klub
Bola Indonesia 28 November 2018, 23:21
LATEST UPDATE
-
Prediksi BRI Super League: Persita Tangerang vs Semen Padang 4 Oktober 2025
Bola Indonesia 3 Oktober 2025, 23:57 -
Cerita Unik Eks Pemain Akademi MU Gunakan ChatGPT untuk Nego Kontrak
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 23:21 -
Apa Alasan Jude Bellingham Tak Masuk Skuad Timnas Inggris Terbaru?
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 22:58 -
Lamine Yamal Lagi-Lagi Cedera Tulang Kemaluan, Barcelona Dibuat Kelimpungan
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 22:35 -
Daftar Skuad Timnas Inggris Terbaru: Tanpa Bellingham, Foden, dan Grealish
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 21:46 -
Blak-Blakan! Ini Pengakuan Antony Soal Perlakuan Tidak Menyenangkan di MU
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 20:55 -
Membership Eksklusif Beauty & Wellness Hadir Lagi di FimelaXclusive Batch 3!
Lain Lain 3 Oktober 2025, 20:02 -
Eliano Reijnders Optimistis Timnas Indonesia Bisa Tembus Piala Dunia 2026
Tim Nasional 3 Oktober 2025, 18:39 -
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV, MOJI, dan Vidio, 4-5 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 17:47 -
Hansi Flick Dorong Barcelona Rekrut Bintang Bayern Sebelum Liverpool
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 17:32 -
Dilema Kiper Inter Milan: Dua dari Tiga Penjaga Gawang Kontraknya Segera Berakhir
Liga Italia 3 Oktober 2025, 17:09 -
Jadwal Lengkap Premier League 2025/2026 Live di SCTV dan Vidio
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 17:03
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR