Bola.net - Persema Malang yang diharapkan mampu tim mandiri yang dengan banyak sponsor, kini berada di ambang kebangkrutan dengan banyaknya tunggakan.
Sekretaris Persema Eka Ananta Sidharta mengakui, sampai musim kompetisi 2011-2012 berakhir, konsorsium masih punya tanggungan pada manajemen Persema sebesar Rp 3,6 miliar untuk gaji pemain, ofisial, pelatih maupun operasional tim.
"Tanggungan yang cukup besar ini mengindikasikan jika konsorsium tidak mampu lagi mengelola Persema, bahkan beberapa klub lain di bawah naungan IPL. Kondisi ini bisa dikatakan klub-klub tersebut termasuk Persema sudah berada di ambang kebangkrutan," tegasnya.
Selama melakoni kompetisi IPL, Persema dan klub-klub lainnya diharapkan mampu menggaet sponsor untuk mendanai kompetisi, namun hingga kompetisi tahun kedua berakhir, klub-klub tersebut belum menunjukkan perkembangan bisa mencari sponsor, apalagi mandiri.
"Sebenarnya konsorsium menarget setelah memasuki tahun kedua pengelolaan, klub-klub bisa menggaet sponsor, sehingga konsorsium tidak perlu lagi mendanai klub, karena klub sudah bisa mandiri," jelasnya.
Namun, jangankan mampu menggaet sponsor dan penonton yang memenuhi stadion dalam setiap laga, kompetisi IPL justru seperti dijauhi penonton, kecuali beberapa klub yang memiliki basis kuat dan suporter fanatik.
Pengelolaan Persema sendiri oleh konsorsium baru berakhir pada akhir 2014. Beberapa klub yang berada di bawah naungan konsorsium adalah Persibo Bojonegoro, Persema Malang, PSMS Medan, Persijap Jepara, PSM Makassar, Persiba Bantul, Persija Jakarta IPL dan Persebaya Surabaya.
Sekretaris Persema Eka Ananta Sidharta mengakui, sampai musim kompetisi 2011-2012 berakhir, konsorsium masih punya tanggungan pada manajemen Persema sebesar Rp 3,6 miliar untuk gaji pemain, ofisial, pelatih maupun operasional tim.
"Tanggungan yang cukup besar ini mengindikasikan jika konsorsium tidak mampu lagi mengelola Persema, bahkan beberapa klub lain di bawah naungan IPL. Kondisi ini bisa dikatakan klub-klub tersebut termasuk Persema sudah berada di ambang kebangkrutan," tegasnya.
Selama melakoni kompetisi IPL, Persema dan klub-klub lainnya diharapkan mampu menggaet sponsor untuk mendanai kompetisi, namun hingga kompetisi tahun kedua berakhir, klub-klub tersebut belum menunjukkan perkembangan bisa mencari sponsor, apalagi mandiri.
"Sebenarnya konsorsium menarget setelah memasuki tahun kedua pengelolaan, klub-klub bisa menggaet sponsor, sehingga konsorsium tidak perlu lagi mendanai klub, karena klub sudah bisa mandiri," jelasnya.
Namun, jangankan mampu menggaet sponsor dan penonton yang memenuhi stadion dalam setiap laga, kompetisi IPL justru seperti dijauhi penonton, kecuali beberapa klub yang memiliki basis kuat dan suporter fanatik.
Pengelolaan Persema sendiri oleh konsorsium baru berakhir pada akhir 2014. Beberapa klub yang berada di bawah naungan konsorsium adalah Persibo Bojonegoro, Persema Malang, PSMS Medan, Persijap Jepara, PSM Makassar, Persiba Bantul, Persija Jakarta IPL dan Persebaya Surabaya.
(ant/end)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Dana Konsorsium Seret, Persema Terancam Bangkrut
Bola Indonesia 23 Juli 2012, 11:20 -
Melunak, Pemain Persema Urung Laporkan Konsorsium ke FIFA
Bola Indonesia 16 Juli 2012, 15:00 -
Persepar Temui Titik Terang Akhiri Krisis Finansial
Bola Indonesia 11 Juli 2012, 11:40 -
"PSSI Akan Evaluasi Kinerja PT LPIS"
Bola Indonesia 10 Juli 2012, 21:15 -
Manajemen Persema Tak Akan Gandoli Pemain
Bola Indonesia 10 Juli 2012, 16:40
LATEST UPDATE
-
Cetak Gol Lagi, Benjamin Sesko Jadi Man of The Match Laga MU vs Sunderland
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 23:23 -
Link Live Streaming Chelsea vs Liverpool - Nonton Premier League di Vidio
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 22:30 -
Link Live Streaming Inter Milan vs Cremonese - Nonton Serie A di Vidio
Liga Italia 4 Oktober 2025, 22:00
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR