
Bola.net - Persipura Jayapura punya tradisi bagus di sepak bola Indonesia. Tim dengan julukan Mutiara Hitam selalu menghuni papan atas klasemen. Mereka juga akrab dengan gelar juara kompetisi level atas.
Klub kebanggaan masyarakat Papua ini tercatat empat kali meraih trofi juara Liga Indonesia yakni pada musim 2005, 2009, 2011 dan 2013.
Persipura pun meraih runner-up pada 2010, 2012 dan 2014.Persipura melengkapi pencapaiannya dengan meraih trofi juara pada sejumlah turnamen bergengsi di Tanah Air, di antaranya, Community Shield Indonesia 2009, Indonesia Inter Island Cup 2011 dan Torabika Soccer Championship 2016.
Di level internasional, Persipura menembus semifinal Piala AFC 2014. Pencapaian Persipura ini merupakan wujud kecintaan masyarakat terhadap sepak bola.
Itu pula yang mendasari pemikiran Pendeta Mesackh Koibur, Ketua Umum pertama Persipura yang juga berstatus Sekretaris Sinode Gereja Kristen Injil (GKI) di Tanah Papua.
Pada channel YouTube Persipura, Mesackh menceritakan, setelah 1 Mei 1963 sampai dengan 1965 situasi politik di tanah Papua atau Irian Barat sangat mencekam termasuk Kota Baru atau sekarang Kota Jayapura.
"Para pendeta yang berasal dari Belanda pun pulang ke negaranya. Saat itu, saya berpikir, sepakbola adalah solusi yang bagus untuk menyatukan masyarakat Papua selain pendekatan agama," ujar Mesackh.
Pemain dari SMP dan STM

Mesackh pun mengontak Barnabas Youwe, rekannya yang tengah menimba ilmu di Belanda.
"Saya memintanya segera pulang dan membantu saya menyatukan rakyat Papua lewat sepak bola," katanya.
Menurut Mesackh, saat itu ada sekolah SMP dan STM yang memiliki siswa yang punya potensi. Mereka pun berlatih di lapangan sederhana dengan bola dengan jumlah seadanya. Sejalan dengan waktu, semangat pemuda Papua kembali bangkit. Pada 25 Mei 1965, klub-klub internal menggelar rapat di Mes GKI.
"Dalam pertemuan itu, disepakati terbentuknya Persatuan Sepakbola Sukarnopura dan sekitarnya atau disingkat Persipura. Saya Ketua Umum dan Barnabas Youwe Sekretaris merangkap pelatih."
Pernyataan Mesackh ini bisa jadi jawaban polemik terkait hari ulang tahun Persipura. Dimana dalam situs Wikipedia menyebut tim berjuluk Mutiara Hitam lahir pada 1 Mei 1963 di Kota Baru.
Talenta dan Kebersamaan Kunci Kekuatan Persipura

Lepas dari polemik soal tahun kelahiran, sepak bola tetap menjadi identitas dan pemersatu rakyat Papua. Hal ini dibenarkan oleh Jacksen Tiago, pelatih yang membawa Persipura meraih juara pada musim 2009, 2011 dan 2013.
"Persipura bukan hanya mengandalkan talenta. Tapi kebersamaan dan kekeluargaan yang kuat seluruh elemen tim dan masyarakat Papua," ujar Jacksen kepada Bola.com, Senin (22/20/2020).
Menurut Jacksen, bagi rakyat Papua, sepakbola juga adalah hiburan dan kebanggaan.
"Faktor ini yang memudahkan saya cepat beradaptasi di Persipura. Apalagi warna kulit, budaya dan visi kami hampir sama," tutur Jacksen.
Hal senada dikatakan Marwal Iskandar, gelandang asal Sulawesi Selatan yang membawa Persipura juara pada Liga Indonesia 2005.
"Saya merasa nyaman selama bermain di Persipura. Apalagi karakter Papua tidak berbeda dengan Makassar. Suporter pun sangat menghargai pemain klub kecintaan mereka," kata Marwal pada sebuah kesempatan pertemuan dengan Bola.com.
Disadur dari Bola.com (Penulis: Abdi Satria/editor: Wiwig Prayugi, 23 Juni 2020)
Baca Ini Juga:
- Perang Dingin Dengan Shin Tae-Young, Akun Instagram Indra Sjafri Diserbu Netizen
- Melihat Suasana Laga Premier League dari Mata Jurnalis Manchester United
- Menyimak Rekam Jejak M. Basri, Pelatih Kharismatik dengan Sederet Prestasi
- Kumpulan Komentar Pedas Roy Keane untuk Pemain MU Musim Ini, Siapa yang Paling Apes?
- Sebelum Shin Tae-yong, Ini 5 Pelatih Timnas Indonesia yang Pernah Perang dengan PSSI
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR