
Bola.net - - Manajemen PS Mojokerto Putera (PSMP) akan mengambil langkah hukum untuk merespon putusan Komisi Disiplin (Komdisi) PSSI bernomor 106/L2/SK/KD-PSSI/XII/2018 terkait larangan mengikuti kompetisi pada musim 2019.
Melalui kuasa hukumnya, Mohammad Sholeh, klub berjuluk Laskar Mojopahit tersebut akan mengajukan banding kepada Komisi Banding (Komding) PSSI. Karena pihaknya menemukan banyak kelemahan dalam putusan tersebut.
"Jadi putusan komite disiplin PSSI pada tanggal 19 Desember tidak didasarkan pada fakta yang ada, putusan ini juga bertentangan dengan kode disiplin itu sendiri," kata Sholeh dalam jumpa pers di kantor KONI Mojokerto, Rabu (26/12).
Dikatakan Soleh, sebelum menjatuhkan sanksi kepada PSMP, Komdis PSSI mengabaikan tahapan-tahapan sebagaimana diatur dalam kode disiplin.
"Dalam kode disiplin dicantumkan bahwa orang yang ada dalam persidangan atau yang dituduh punya hak untuk didengar, melakukan pembelaan, dalam kasus ini PSMP tidak pernah dipanggil oleh komite disiplin," sambungnya.
Kelemahan lainnya karena keputusan tersebut hanya ditujukan kepada klub dan seorang pemain. Padahal jika PSMP terlibat pengaturan skor, maka pengurus PSMP seharusnya juga dihukum.
"Kenapa tidak dihukum karena di dalam putusan itu tidak bisa dijelaskan siapa yang terlibat dalam pengaturan skor ini," tegasnya.
Selain itu, dalam mengambil keputusan, PSSI hanya mempertimbangkan keterangan yang disampaikan oleh Genius Sport, lembaga scout dan pengumpul data olahraga asal Jerman yang menjadi mitra federasi dalam menganalisa pertandingan.
"Putusan ini didasarkan oleh lembaga internasional Genius Sport, ini bukan lembaga kredibel yang memang diminta pendapat oleh komite disiplin," jelasnya.
"Mestinya kan begini, setelah PSMP didengar baru ada analisa lembaga independen, ini gak, tiba-tiba mendengar Genius Sport langsung diputus bahwa ada permainan skor," paparnya.
Scroll ke bawah untuk informasi selengkapnya ya Bolaneters.
Keputusan Komdis Membunuh Sepak Bola
Lebih lanjut Sholeh juga mengatakan bahwa dalam putusan tersebut tidak disampaikan secara detail pengaturan skor yang dimaksud. Terutama dalam pertandingan melawan Aceh United, Kalteng Putera dan Gresik United sebagaimana dituduhkan.
"Inilah menurut saya sebuah preseden buruk dimana ada orang dihukum tanpa pernah diberikan kesempatan melakukan pembelaan, apalagi tuduhannya sangat sumir dan tuduhan match fixing adalah tuduhan yang serius," tambahnya.
"Salah satu pemain sudah dihukum seumur hidup, dan ini betul-betul mematikan karir pemain. Ketika PSMP tidak boleh berlaga satu tahun ke depan tentu sama saja komdis ini mematikan sepak bola di Kabupaten Mojokerto," lanjut Sholeh.
"Makanya kita harus melawan, melawan secara hukum kepada Komite Banding supaya Komite Banding menganulir putusan Komite Disiplin," tandasnya.
Berita Video
Berita video transfer pemain-pemain bintang di Indonesia ke klub-klub baru untuk mengarungi musim 2019.
Baca Juga:
- Bentuk Satgas Anti-Mafia Bola, Polri Ajak Masyarakat Turut Aktif Perangi Match Fixing
- Pekan Depan, Sekjen PSSI Siap Penuhi Panggilan Bareskrim Polri
- Hamka Hamzah Soal Tuduhan Suap di Final Piala AFF 2010: Silakan Cek Rekening Saya!
- Firman Utina Bicara Soal Kegagalan Penalti di Final Piala AFF 2010
- Diduga Terlibat Match Fixing, PSSI Akan Panggil Dua Anggota Exco
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Dituduh Terlibat Pengaturan Skor, PS Mojokerto Melawan
Bola Indonesia 26 Desember 2018, 21:24
-
Disanksi Seumur Hidup, Bambang Suryo Tak Terima
Bola Indonesia 26 Desember 2018, 19:24
-
Komdis PSSI Hukum Bambang Suryo Seumur Hidup
Bola Indonesia 26 Desember 2018, 19:15
-
Komdis PSSI Hukum Persebaya dan PSM Denda Rp 300 Juta
Bola Indonesia 18 Desember 2018, 18:50
-
Hasil Sidang Komdis PSSI, Bali United dan PSM Didenda Ratusan Juta
Bola Indonesia 11 Desember 2018, 23:05
LATEST UPDATE
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
























KOMENTAR