Ini Alasan Arema Cronus Tak Mau Kuota Pemain Asing Dikurangi

Ini Alasan Arema Cronus Tak Mau Kuota Pemain Asing Dikurangi
Ruddy Widodo (c) Fitri Apriani

Bola.net - - Arema Cronus mengaku tak sepakat dengan wacana pengurangan kuota pemain asing di kompetisi mendatang. Klub berlogo singa mengepal ini membeber sejumlah alasan di balik sikap tak sepakat mereka.

"Juara kompetisi ini kan akan mewakili Indonesia di ajang AFC. Penekanannya di kata mewakili Indonesia," ujar General Manager Arema Cronus, Ruddy Widodo, pada .

"Kalau pemain asing dikurangi, bisa jadi kita akan dijadikan bulan-bulanan. Padahal ini juga mewakili Indonesia. Tak hanya klub, nama baik negara juga akan tercoreng," sambungnya.

Menurut Ruddy, dari sisi industri, pengurangan ini juga tak baik. Pasalnya, salah satu nilai jual kompetisi Indonesia adalah keberadaan pemain asing.

"Mau nggak mereka tetap membayar mahal dengan adanya pengurangan pemain asing?" tukasnya?

Sebelumnya, beredar wacana bahwa akan ada pengurangan jumlah pemain asing di kompetisi mendatang. Kabarnya, hal ini terkait dengan sulitnya mencari bibit lokal di sejumlah posisi untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Saat ini, Arema Cronus baru memiliki seorang pemain asing, yaitu Esteban Vizcarra yang dipertahankan untuk musim ini. Meski belum dipublikasikan nama-namanya, Arema sendiri telah memiliki bidikan pemain asing yang bakal dipinang untuk musim depan. Tiga pemain ini adalah: stopper asal Argentina, gelandang berpaspor Australia dan penyerang berdarah Brasil.

Lebih lanjut, Ruddy juga membeber dampak lain dari pengurangan pemain asing. Menurutnya, dengan pengurangan pemain asing, akan ada tambahan permintaan pemain lokal. Sementara, stok pemain terbatas.

"Ini akan membuat harga pemain lokal naik gila-gilaan, terutama yang kualitasnya bagus," paparnya.

Ruddy menyebut, sebagai salah satu industri, seharusnya regulasi di sepakbola tak boleh sering berubah. Pasalnya, hal ini akan menyulitkan industri itu untuk bertahan.

"Kalau regulasi berubah, sponsor, pemegang hak siar dan stakeholder lain pasti akan bingung. Industri perlu kepastian," tandasnya.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL