
Bola.net - Para pemerhati sepak bola Indonesia dikejutkan dengan kabar ihwal kualitas wasit Indonesia. Dari 160-an wasit yang mengikuti seleksi wasit, hanya ada 18 wasit yang lolos untuk memimpin pertandingan Liga 1 2023/2024.
Ada sejumlah nama yang familiar di telinga pencinta sepak bola Indonesia absen dari daftar 18 wasit tersebut. Salah satu nama 'tenar' yang lenyap dari daftar tersebut adalah Iwan Sukoco.
Iwan Sukoco adalah wasit asal Malang, Jawa Timur. Pria kelahiran 22 November 1977 ini dikenal sebagai salah seorang wasit senior di kancah sepak bola Indonesia.
Iwan memulai kariernya di sebagai wasit pada 2009 lalu. Waktu itu, ia memimpin laga-laga Divisi Utama. Pria yang juga berstatus sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia tersebut juga beberapa kali memimpin laga Divisi Utama.
Setelah bebarapa lama memimpin laga-laga Divisi Utama, Iwan Sukoco pun naik kelas. Selain memimpin laga-laga Piala Indonesia, ia juga memimpin laga-laga Indonesia Super League.
Seiring kepemimpinannya di Indonesia Super League (ISL), Iwan Sukoco juga sempat meraih prestasi. Pada musim 2013/2014, ia sempat ditahbiskan sebagai wasit terbaik ISL. Ia dipilih oleh panelis yang terdiri dari perwakilan wartawan.
Di sisi lain, kepemimpinan Iwan Sukoco juga kerap vberujung kontroversi. Ada daftar panjang catatan kontroversi terkait kepemimpinannya sejauh ini.
Apa saja kontroversi-kontroversi terkait kepemimpinan Iwan Sukoco sejauh ini? Berikut empat di antaranya.
Wasit Mafia?
Pada 2013 lalu, Iwan Sukoco pernah dituding sebagai wasit mafia. Tudingan ini dilontarkan Sartono Anwar, Pelatih Persisam Samarinda.
Sartono tak puas dengan kepemimpinan Iwan Sukoco pada laga antara anak asuhnya dan Pelita Bandung Raya. Tak diketahui bagaimana respons Iwan Sukoco waktu itu.
Kemudian, pada 2014, Iwan Sukoco mendapat peringatan keras dari PSSI. Hal ini menyusul keputusannya yang hanya memberi kartu kuning kepada Ferdinand Sinaga. Padahal, menurut keputusan Komite Wasit PSSI, ia harus memberi Sinaga kartu merah.
Diminta Diistirahatkan
Pada tahun 2015, kontroversi Iwan Sukoco berlanjut. Kepemimpinannya pada laga Delapan Besar Piala Presiden 2015 antara Persib Bandung dan Pusamania Borneo FC berujung panjang.
Persib Bandung tak terima dengan kepemimpinan Iwan Sukoco pada laga ini. Mereka pun meminta agar Iwan Sukoco diparkir dari turnamen pramusim tersebut.
Iwan Sukoco sendiri memang sempat mengalami pembebastugasan. Namun, hal ini tak terjadi pada Piala Presiden 2015, sesuai permintaan Persib Bandung.
Ia dibebastugaskan dari Piala Jenderal Sudirman karena dianggap tak bisa memimpin laga antara Persija Jakarta dan Sriwijaya FC dengan baik.
Anulir Dua Gol Bersih
Musim 2019, kontroversi kepemimpinan Iwan Sukoco kembali terjadi. Kali ini, kontroversi terjadi pada laga pekan kedelapan Liga 1 antara Barito Putera dan Bali United.
Dalam pertandingan ini, Iwan menganulir dua gol Bali United, masing-masing melalui Melvin Platje dan Ricky Fajrin. Platje dianggap terjebak offside dan Fajrin dinilai melakukan pelanggaran terhadap kiper Barito. Padahal, dalam siaran ulang, tampak bahwa dua tuduhan tersebut salah. Laga itu sendiri berakhir 0-1 untuk kekalahan Bali United.
Usai laga, CEO Bali United, Yabes Tanuri, tak bisa menutupi kegeramannya. Ia memastikan akan mengadukan kepemimpinan Iwan Sukoco ke PSSI.
Kartu Merah yang Salah
Dalam Liga 1 2021/2022, Iwan Sukoco kembali berulah. Kali ini, ia memantik kontroversi setelah mengusir Irsyad Maulana ke luar lapangan pada laga antara Borneo FC dan Persita Tangerang.
Pada menit 42 laga tersebut, Irsyad terjatuh usai terkena tekel pemain belakang Borneo FC. Iwan Sukoco menilai Irsyad melakukan diving dan memberi pemain tersebut kartu kuning. Hal ini membuat Irsyad harus mandi lebih cepat akibat sudah menerima kartu kuning sebelumnya.
Usai laga, Pelatih Persita Tangerang waktu itu, Widodo C Putro, mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap keputusan Iwan Sukoco. Menurut salah seorang legenda Timnas Indonesia tersebut, Iwan memang kerap mengeluarkan keputusan-keputusan kontroversial.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
Baca Juga:
- Erick Thohir Minta Komitmen 18 Wasit Liga 1 2023/2024: Harus Disumpah Bebas dari Mafia wasit
- Simulasi Gaji Wasit Liga 1: Musim Lalu Iwan Sukoco Dapat Rp130 Juta dan Fariq Hitaba Rp100 Juta
- Fariq Hitaba: Dulu Bikin 'VAR' Abal-abal, Kini tak Lolos Seleksi Wasit Liga 1 2023/2024
- Erick Thohir Sebut Gaji Wasit Lebih Besar dari Menteri, Berapa Memang?
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
SOS Sebut Sengkarut Kualitas Wasit Cermin Bobroknya Pembinaan
Bola Indonesia 22 Juni 2023, 22:07 -
SOS Heran FIFA Baru Tahu Permasalahan Kualitas Wasit Indonesia
Bola Indonesia 22 Juni 2023, 20:34
LATEST UPDATE
-
Prediksi Chelsea vs Liverpool 4 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 11:08 -
Oliver Glasner Tidak akan Pikir Dua Kali untuk Gabung MU!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:52 -
Inilah Deretan Laga yang Harus Dijalani Liverpool Tanpa Alisson
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:51 -
Prediksi Inter Milan vs Cremonese 4 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:48 -
Didesak Boikot Israel dari Piala Dunia 2026, Begini Respon FIFA
Piala Dunia 3 Oktober 2025, 10:40 -
Hasil FP1 MotoGP Mandalika 2025: Luca Marini dan Honda Catat Waktu Tercepat
Otomotif 3 Oktober 2025, 10:40 -
Misteri Senne Lammens di MU: Sebenarnya Kiper Utama atau Pelapis Sih?
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 10:36 -
Mengapa Transfer Robert Lewandowski ke AC Milan Tak Semudah yang Dibayangkan?
Liga Italia 3 Oktober 2025, 10:35
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR