Meski Sakit, Bhayangkara SU Paksa Evan Dimas Merumput

- Bhayangkara Surabaya United nampaknya memiliki ketergantungan yang tinggi kepada Evan Dimas Darmono. Evan Dimas seolah-olah dipaksa untuk segera bermain. Meski pesepakbola berusia 21 tahun ini sedang sakit sekalipun.

Seperti yang terjadi ketika BSU menahan imbang tuan rumah Pusamania Borneo FC (PBFC), Jumat (27/5) kemarin di Stadion Segiri, Samarinda. Evan ternyata sedang menderita sakit gigi. Kondisi ini membuatnya tidak fit.

Hal ini dibenarkan oleh pelatih fisik BSU, Fatkur Rohman Kafrawi. "Gigi bungsunya baru tumbuh. Sehingga dia merasa sakit," beber Fatkur, Senin (30/5) pagi.

Bukannya memberi waktu istirahat untuk Evan Dimas, tim pelatih justru 'memaksanya' untuk main. Evan akhirnya disuntik obat penghilang rasa nyeri. Obat ini ternyata manjur. Evan tak lagi merasa nyeri sepanjang laga. Bahkan ia mencetak gol penyeimbang bagi timnya.

Yang paling kentara ialah ketika pelatih BSU, Ibnu Grahan, menurunkan Evan di pertandingan kontra Sriwijaya FC, Minggu (22/5) lalu. Padahal saat itu Evan baru empat hari berada di Indonesia. Ia baru saja menjalani perjalanan panjang dari Spanyol menuju Surabaya.

Selain itu, Evan baru sekali mengikuti latihan bersama tim BSU. Toh aspek-aspek ini tak digubris Ibnu Grahan. Bahkan, pelatih berkumis tebal ini menurunkan Evan selama 90 menit. Alhasil, keberadaan Evan seolah tak berguna untuk BSU. BSU tumbang dari Sriwijaya FC.

Tak bisa dipungkiri bahwa Evan masih sangat kelelahan di pertandingan itu. Menurut Fatkur Rohman, sampai dengan saat ini pun Evan masih harus beradaptasi kembali, baik dengan cuaca hingga makanan di Indonesia.

"Evan memang harus adaptasi lagi. Kalau soal fisik, kondisi kebugarannya sangat bagus," tutup dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini. (faw/dzi)