Palsukan Data Naturalisasi, Timor Leste Kena Sanksi AFC

Palsukan Data Naturalisasi, Timor Leste Kena Sanksi AFC
Timor Leste (c) ist

Bola.net - - Sepakbola Timor Leste sedang bergeliat dalam beberapa tahun terakhir. Selain mulai merintis kompetisi profesional, Federasi Sepakbola Timor Leste (FFTL) juga menempuh kebijakan naturalisasi untuk meningkatkan prestasi timnas.

Kebijakan naturalisasi yang ditempuh ini kemudian bermasalah setelah Federasi Sepakbola Asia (AFC) melakukan sebuah penyelidikan yang sudah dimulai sejak 9 Juni yang lalu. Investigasi dari Komite Disiplin AFC ini juga mendapatkan bantuan dari FIFA.

Hasilnya, seperti yang dirilis oleh AFC di situs resmi, teridentifikasi sebanyak 12 pemain yang dokumen naturalisasinya di palsukan. 12 pemain tersebut semuanya kelahiran Brasil. Data kelahiran atau sertifikat baptis mereka dipalsukan dengan menyebut bahwa salah satu orang tua mereka lahir di Timor Leste.

Berikut adalah daftar 12 pemainnya:

Ramon de Lima Saro, Paulo Helber Rosa Ribeiro [pernah bermain di Bhayangkara FC], Diogo Santos Rangel [Pernah bermain di Persegres dan Sriwijaya], Rodrigo Sousa Silva, Patrick Fabiano Alves Nobrega Luz, Paulo Cesar da Silva Martins, Jairo Pinheiro Palmeira Neto, Felipe Bertoldo do Santos [Pernah bermain di Mitra Kukar], Junior Aparecido Guimaro de Souza, Jaime Celestino Dias Braganca, Heberty Fernandes de Andrade, dan Thiago dos Santos Cunha.

Akibat tindakan ini, Komisi Disiplin AFC menjatuhkan sanksi kepada FFTL yakni: Tidak boleh ambil bagian di Piala Asia 2023 dan dengan 20 ribu dollar AS. Komisi Disiplin juga memberikan hukuman larangan aktivitas sepakbola pada Amandio selama tiga tahun dan denda 9 ribu dollar AS.

Tak cukup disitu saja, Komisi Disiplin juga akan membatalkan 29 hasil pertandingan Timor Leste yang memakai para pemain naturalisasi yang tidak sesuai syarat. FFTL juga masih menanggung dengan 56 ribu dollar AS dengan masa percobaan selama dua tahun.

Pejabat FFTL, Gelasio De Silva Carvalho juga dikenai denda senilai 3 ribu dollar AS.

TAG TERKAIT


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL