
Hal itu diterapkan Petar saat latihan di Lapangan Karebosi, Rabu (12/12/2012) pagi. Salah satu yang menonjol adalah rotasi yang diberikan kepada I Made Aryadana.
Made yang sejatinya berposisi sebagai striker ditempatkan sebagai stopper. Meski awalnya kaku, tapi ternyata Made bisa menjalankan tugasnya dengan baik.
Kebetulan, Made yang tidak efektif sebagai ujung tombak, memiliki postur tubuh tinggi. Sehingga, ia cocok sebagai benteng pertahanan. Di PSM saat ini, hanya ada dua pemain bertubuh tinggi, yaitu Made dan Ilija Spasojevic.
“Hari ini, saya mengajari Made posisi baru, sebagai stopper. Dia masih muda dan tubuhnya tinggi. Selain sebagai stopper, kadang juga dia main sebagai gelandang,” kata Petar.
Selain merotasi Made, Petar mengaku pemain lain juga sering dirotasi. Seperti Hendra Wijaya yang posisi sejatinya sebagai bek kanan sering ditempatkan di bek kiri ataupun sebagai stopper. Kaharuddin dan Fadly Manna tidak luput dari rotasi Petar.
“Total ada delapan pemain yang saya rotasi. Ini pelajaran untuk pemain. Mereka tidak hanya terpaku pada posisi asli mereka tapi juga pelajari posisi yang lain,” tutur pelatih berkebangsaan Kroasia itu.
Kemungkinan, rotasi ini diberlakukan agar pemain siap dimainkan di posisi mana saja, untuk menutupi kekurangan pemain, khususnya di posisi pertahanan. Pasalnya, sampai saat ini, PSM baru memiliki satu stopper yaitu I Ketut Mahendra atau Lebut. Ada satu lagi stopper yaitu Suwandi, tapi belum juga deal dengan manajemen. (nda/dzi)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Petar Lakukan Rotasi, Striker Jadi Stopper
Bola Indonesia 12 Desember 2012, 18:00
-
Lebut dan Made Kembali ke Bali
Bola Indonesia 19 November 2012, 05:30
-
Lebut dan Made Komitmen Tetap di PSM
Bola Indonesia 23 Oktober 2012, 07:00
LATEST UPDATE
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55






















KOMENTAR