
Bola.net - Persebaya Surabaya melayangkan protes terhadap keputusan pergantian wasit hanya sehari sebelum laga BRI Liga 1 2023/2024 versus Madura United, Minggu (17/9/2023) kemarin.
Dalam laga yang digelar di Stadion Gelora Bangkalan itu, Persebaya dipaksa menyerah tiga gol tanpa balas oleh tuan rumah. Manajer Persebaya, Yahya Alkatiri pun mengungkap adanya pergantian wasit mendadak sebelum laga tersebut.
Alasannya, wasit yang sudah ditunjuk tengah sakit. Komite Wasit PSSI kemudian menunjuk Armyn Dwi Suryathin sebagai pengganti. Kondisi itulah yang membuat manajemen Persebaya Surabaya melakukan protes.
Penyebabnya, Armyn memiliki rekam jejak sudah tujuh kali memberikan penalti kepada tim tuan rumah dalam 26 laga Liga 1 musim ini. Manajemen Persebaya Surabaya tidak terima dan memutuskan untuk mengirim surat protes ke PSSI.
Tak Ada Respons dari PSSI

"Tetapi, sampai jelang pertandingan tidak ada balasan. Dan wasit yang ditunjuk tetap yang bersangkutan. Ini kenapa? Padahal, kita semua ingin berbenah. Tetapi, kalau PSSI enggak mau, ya repot," ungkap Yahya.
"Padahal, dia (Armyn) juga baru saja memimpin laga Dewa United melawan Bhayangkara FC pada Jumat (15/9/2023) lalu. Kenapa ini? Kok wasit baru istirahat sehari tiba-tiba ditunjuk lagi," imbuhnya.
"Celakanya, wasit ini merugikan Persebaya Surabaya. Tidak hanya penalti. Ada beberapa keputusan fatal yang merugikan kami. Mulai offside sampai pelanggaran lainnya," jelasnya.
Josep Gombau Terkejut

Pelatih Persebaya, Josep Gombau, juga terkejut ketika melihat timnya mendapat hukuman penalti. Itu terjadi setelah bek Dusan Stevanovic melakukan pelanggaran kepada Francisco Rivera.
"Soal pelanggaran itu, apakah itu penalti atau tidak, sulit bagi saya mengatakannya. Yang jelas, penalti itu mengubah jalannya laga," ucap pelatih asal Spanyol itu.
Kekalahan tersebut membuat Persebaya Surabaya gagal meneruskan tren kemenangan di BRI Liga 1 2023/2024. Sebelum tumbang di markas Madura United, Tim Bajul Ijo berhasil melewati lima laga terakhir tanpa kekalahan, perinciannya empat menang dan satu seri.
Debut Gombau Ternoda
Kekalahan tersbeut sekaligus menodai laga debut Josep Gombau sebagai pelatih kepala Persebaya. Dia beralasan gol penalti tuan rumah cukup memengaruhi mental timnya dalam laga ini.
Di sisi lain, hal tersebut sekaligus menegaskan status Laskar Sape Kerap sebagai pemuncak klasemen sementara. Madura United kini telah mengoleksi 26 poin dari 12 pertandingan di posisi teratas klasemen Liga 1.
Persebaya Surabaya harus turun peringkat ke posisi delapan klasemen sementara BRI Liga 1 dengan masih mengemas 18 poin. Berikutnya, mereka akan menjamu sang rival Arema FC pada pekan ke-13, Sabtu (23/9/2023).
Klasemen BRI Liga 1 2023/2024
Disadur dari: Bola.com (Aditya Wany, Rizki Hidayat) 18 September 2023
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Hasil Madura United vs Persebaya Surabaya: Skor 3-0
Bola Indonesia 17 September 2023, 16:58
-
Link Nonton Live Streaming Madura United vs Persebaya Surabaya 17 September 2023
Bola Indonesia 17 September 2023, 14:33
-
Link Streaming Madura United vs Persebaya Surabaya 17 September 2023
Bola Indonesia 17 September 2023, 13:14
-
Prediksi BRI Liga 1: Madura United vs Persebaya Surabaya 17 September 2023
Bola Indonesia 17 September 2023, 08:12
LATEST UPDATE
-
Penyebab Italia Sulit Maju Menurut Fabregas: Kolot, Terlalu Kaku, dan Anti Pemain Muda
Liga Spanyol 19 November 2025, 14:44
-
Beda Arah Harga Emas 19 November 2025: Antam Stabil, Pegadaian Terkoreksi
News 19 November 2025, 12:01
-
Debut Sempurna Kiper Manchester United di Timnas Belgia
Liga Inggris 19 November 2025, 11:59
-
Bukan Diusir AC Milan, Malick Thiaw Bongkar Alasan Sebenarnya Cabut ke Newcastle
Liga Italia 19 November 2025, 11:46
-
Cinta Mati! Antony Tolak Raksasa Eropa Ini demi Gabung Real Betis
Liga Inggris 19 November 2025, 11:45
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
























KOMENTAR