
Bola.net - Shopee Liga 1 2020 telah melalui pekan ke-3, sebelum dihentikan sementara akibat pandemi virus Corona. Di awal-awal musim ini, beberapa pelatih gagal membawa timnya meraih hasil-hasil memuaskan.
Sebanyak tujuh klub belum meraih kemenangan pada Shopee Liga 1 2020. Hasil ini mengindikasikan ketatnya persaingan yang harus dilalui.
Predikat pelatih dengan rapor paling buruk layak disematkan kepada Nil Maizar. Pelatih asal Sumatra Barat itu menelan tiga kekalahan beruntun yang dialami timnya, Persela Lamongan.
Klub berjuluk Laskar Joko Tingkir sejauh ini sudah kebobolan delapan gol dan baru mencetak tiga gol dalam tiga laga. Tren negatif itu membuat Persela berada di dasar klasemen dengan raihan nol poin.
Situasi yang tak jauh berbeda juga dialami Djadjang Nurdjaman. Bersama Barito Putera, pelatih yang akrab disapa Djanur itu juga belum mencicipi kemenangan.
Pada laga terakhir, Djanur baru berhasil membawa pulang satu poin dalam lawatannya ke markas PSM Makassar. Barito Putera meraih poin perdana musim ini setelah bermain imbang 1-1.
Barito Putera asuhan Djanur sejauh ini sudah kebobolan tujuh kali dan hanya mencetak dua gol dalam tiga laga. Meskipun ada perubahan, belum terasa signfikan. Barito Putera dengan raihan satu poin masih terjebak di zona merah yakni peringkat ke-17.
Hal serupa juga dialami PSS Sleman asuhan Dejan Antonic. Klub berjuluk Super Elang Jawa itu berada di urutan ke-16 dengan raihan 1 poin. PSS belum mampu berbicara pada musim ini karena sudah kebobolan empat kali dan baru mencetak dua gol di Shopee Liga 1 2020.
Penurunan Performa
Sementara itu, terdapat tujuh pelatih lainnnya yang mengalami penurunan performa bersama timnya di Shopee Liga 1 2020. Sebut saja Arema FC yang mengawali pekan pertama dengan kemenangan kemudian menelan dua kekalahan beruntun.
Situasi ini membuat Arema FC turun ke peringkat 12. Pelatih Mario Gomez seperti kehilangan tajinya karena sejauh ini Arema FC sudah kebobolan empat gol dalam tiga laga.
Selain itu, Joko Susilo, Widodo Cahyono Putro, dan Aji Santoso juga mengalami penurunan rapor. Ketiga tim yang diasuh pelatih di atas yaki Persik Kedisi, Persita Tangerang, dan Persebaya Surabaya harus menelan kekalahan perdana musim ini.
Meski demikian, Shopee Liga 1 2020 mencatatkan tren positif dalam pemecatan pelatih. Sampai berakirnya pekan ketiga belum ada pelatih dari 18 klub yang kehilangan pekerjaannya. Pencapaian ini menjadi yang perdana dalam empat musim terakhir.
Adanya penundaan pertandingan selama dua pekan imbas penyebaran virus corona yang berada di Indonesia menjadi kesempatan buat para pelatih. Ini adalah momentum untuk memperbaiki kualitas permainan sehingga bisa bangkit di laga-laga selanjutnya.
Disadur dari: Bola.com/Penulis Zulfirdaus Harahap/Editor Yus Mei Sawitri
Published: 18 Maret 2020
Baca juga artikel-artikel lainnya:
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Shopee Liga 1 2020: Pelatih-pelatih Dengan Rapor Buruk Hingga Pekan Ke-3
Bola Indonesia 18 Maret 2020, 14:28 -
Shunsuke Nakamura Belum Dapat Surat Keluar dari Persela
Bola Indonesia 18 Maret 2020, 09:11 -
Persela Tanpa Bek Asing, Ini Kata Nil Maizar
Bola Indonesia 18 Maret 2020, 01:23 -
Persela Manfaatkan Penghentian Kompetisi untuk Berbenah
Bola Indonesia 17 Maret 2020, 23:59 -
Kehilangan Fokus Jadi Penyebab Kekalahan Persela dari Borneo FC
Bola Indonesia 13 Maret 2020, 21:08
LATEST UPDATE
-
Link Live Streaming Chelsea vs Liverpool - Nonton Premier League di Vidio
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 22:30 -
Link Live Streaming Inter Milan vs Cremonese - Nonton Serie A di Vidio
Liga Italia 4 Oktober 2025, 22:00 -
Breaking News! Ruben Amorim Mainkan Senne Lammens Jadi Starter Lawan Sunderland!
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 20:05 -
Link Live Streaming Arsenal vs West Ham - Nonton Premier League di Vidio
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 20:02
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR