Bola.net - Arsenal sering dikenal luas sebagai tim yang memoles pemain muda menjadi bintang. Namun tim berjulukan The Gunners juga pernah melakukan pembelian strategis untuk kemudian digadang-gadang menjadi pemain besar.
Pada era Arsene Wenger, Arsenal sangat familiar sebagai pencetak pemain ketimbang mendatangkan wajah baru. Setelah era Arsene Wenger berakhir, tim Meriam London sering membelanjakan pemain baru, bahkan berlabel terburuk.
Arsene Wenger menjadi terkenal di Arsenal karena menggali permata. Namun tidak setiap polesan yang dia lakukan membuahkan hasil. Terlepas dari sosok Nicolas Anelka atau Kolo Toure yang merupakan anak didiknya yang ciamik, ada beberapa pemain yang ternyata gagal.
Ibaratnya, tidak semua pemain yang disentuhnya berubah menjadi emas. Berikut ini adalah deretan pemain yang dianggap gagal bersinar, meski sejatinya adalah hasil produk Arsene Wenger di Arsenal.
Amaury Bischoff
(10') TOOOOOOOOOR FÜR #HANSA! #BISCHOFF ERZIELT DIE FÜHRUNG!#FCHMSV 1:0 pic.twitter.com/bDey9bkbZl
— F.C. Hansa Rostock (@HansaRostock) April 5, 2017
Arsene Wenger mencium bakat seorang Amaury Bischoff pada musim panas 2008 dari klub Werder Bremen. Langkah yang dilakukan Wenger adalah murni pertaruhan, sebab sang pemain sama sekali tidak dikenal publik.
Benar saja, sang pemain justru dihantam cedera dengan harus menempuh dua kali operasi pangkal paha. Ia hanya mencatatkan 74 menit bermain untuk Arsenal, sebelum akhirnya dilepas The Gunners.
Kemudian Bischoff lebih banyak menghabiskan kariernya di Divisi III Jerman. Namun ia dan Arsene Wenger masih menjalin hubungan yang baik setelahnya.
Juan
Tricampeão carioca.
— Flamengo (@Flamengo) February 6, 2019
Campeão da Copa do Brasil.
Campeão Brasileiro.
Tá boa a galeria de troféus do aniversariante do dia? Parabéns, Juan!! Felicidades!! pic.twitter.com/lSkhCqhtQ7
Arsene Wenger pernah menggaet talenta Brasil bernama Juan. Bek kiri asal Sao Paulo yang direkrutnya saat masih berusia 19 tahun di musim 2001.
Pada awalnya kiprah Juan cukup menjanjikan dengan membuat dua penampilan untuk Arsenal dan memberikan assist untuk Ray Parlour. Namun kemudian ia menderita cedera ACL yang serius.
Setelah pulih, dia dipinjamkan ke Millwall. Hingga kemudian ia semakin tenggelam, sebab Arsenal punya pemain hebat di posisinya seperti Ashley Cole dan Gael Clichy.
Juan kembali ke Brasil dan memenangkan trofi bersama Fluminense, Flamengo dan Santos. Ia juga memainkan dua caps untuk tim nasional senior Brasil.
Alberto Mendezo
Arsene Wenger mendatangkan Alberto Mendozo untuk bergabung di musim panas yang sama dengan Nicolas Anelka, Emmanuel Petit dan Marc Overmars. Jelas membuat Mendezo kesulitan bersaing.
Wenger mengaetnya dari klub Divisi V Jerman. Wenger melihat Mendezo bermain untuk SC Feucht melawan ESC Rangierbahnhof Nurnberg, kemudian dibawanya ke London.
Pertaruhan Wenger kembali berhasil dengan nihil. Mendezo gagal menunjukkan potensinya di Arsenal, setelah bermain 11 kali dalam lima musim, meski menandai debutnya dengan gol melawan Birmingham City di Piala Liga.
Stathis Tavlaridis
Χωρίς Ταυλαρίδη στο φινάλε https://t.co/jt7HhRLX65 #paofc #tavlaridis #ban #playoffs
— Panathinaikos F.C. (@paofc_) May 18, 2016
Arsene Wenger mendatangkan sosok Stathis Tavlaridis dari klub Yunani, Iraklis di tahun 2001. Arsenal hanya perlu mengeluarkan uang 1 juta pounds untuk pemain berusia 21 tahun.
Situasinya tidak semudah itu, karena ia harus bersaing dengan legenda Arsenal semacam Sol Campbell, Martin Keown, Tony Adams dan Kolo Toure di poisi bek tengah.
Tavlaridis hanya mengoleksi 8 caps di Arsenal untuk kemudian pindah ke Liga Prancis bergabung dengan Lille dan St-Etienne.
Stefan Malz
Pemain lain dalam daftar ini adalah Stefan Malz, yang mencetak gol pada debutnya di Arsenal. Ia digaet Wenger dari 1860 Munchen di musim panas 1999.
Malz punya catatan dua gol dalam 14 penampilan sebagai gelandang di Arsenal. Tepat dua tahun sejak kedatangannya, Malz dijual ke Kaiserslautern.
Malz sering berjuang melawan cederanya. Ia hanya membuat 33 penampilan di Bundesliga dalam empat musim. Pada akhir karirnya, ia bermain di tingkat ke-11 sepak bola Jerman.
Kaba Diawara
Adversaires d’un jour... mais amis avant tout ! Bon match à nos deux nations @foussenidiawara ! #silynational #MLIGUI #totalchan2021 🇬🇳 pic.twitter.com/SiqtavXjBI
— Kaba Diawara (@kabad83) February 3, 2021
Nama Kaba Diawara pernah menghiasi sosok pemain penuh potensi di era 90-an. Selain di Arsenal, ia punya pengalamannya bermain di Marseille dan PSG.
Sebagai seorang striker, Kaba Diawara hanya menghabiskan enam bulan di Arsenal dan Marseille. Kemudian ia dipinjamkan hingga empat kali dalam tiga tahun di PSG.
Perpindahan pinjaman itu termasuk kembali ke Inggris dengan bermain di Blackburn Rovers dan West Ham. Namun lagi-lagi Diawara gagal mencetak gol di Premier League.
Tomas Danilevicius
Happy birthday Tomas Danilevicius. He was brought to Beveren in 1995, and a year later he moved to @ClubBrugge. He came back on loan from @Arsenal. He also played for @LivornoCalcio and @BfcOfficialPage. Now he is the president of the @ltfutbolas since 2017. Su gimtadieniu! 💛💙 pic.twitter.com/pcZwwI8rka
— KSK Beveren (@KSK_Beveren) July 18, 2020
Arsenal merekrut Tomas Danilevicius pada tahun 2000, setelah mencetak gol sebagai pemain trial dalam pertandingan pramusim melawan Barcelona.
Debut Danilevicius di Premier League datang setelah menggantikan Thierry Henry, dalam laga kontra Sunderland yang berakhir 2-2. Sebuah keputusan unik Wenger karena Danilevecius hanya punya dua caps, itu pun sebagai pemain pengganti.
Benar saja, ia tidak berkembang dan dipinjamkan ke Dunfermline di Liga Skotlandia. Thomas Danilevicius kemudian banyak menghabiskan karier di kasta kedua Italia dan kini menjadi Presiden federasi sepak bola Lithuania.
Sumber: Planet Football
Baca Juga:
- 5 Pemain Yang Cuma Numpang Lewat di Manchester United
- 5 Pelatih Hebat yang Berstatus Tanpa Klub, Siapa Berminat?
- Lebarkan Sayap, Pemilik Manchester City Segera Beli Klub Brasil
- Simulasi Cristiano Ronaldo di Klub yang Dikaitkannya pada Musim Panas Ini di FM 2022, Juara Gak Ya?
- 5 Bintang Paling Berharga yang Tak Ikut Piala Dunia 2022: Cuma Nonton di Rumah
- 5 PR Besar Gareth Southgate di Timnas Inggris Jelang Piala Dunia 2022
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
7 Rekrutan Arsene Wenger yang Gagal Total di Arsenal
Liga Inggris 27 September 2022, 10:58
-
4 Klub Premier League yang Bisa Menjadi Tujuan Youri Tielemans, MU atau Arsenal?
Editorial 27 September 2022, 06:06
-
Cerita Tahun Kedua di Arsenal, Neraka Bagi Unai Emery
Liga Inggris 27 September 2022, 05:30
-
Butuh Gelandang Baru, Liverpool Siapkan Penawaran untuk Eks Arsenal Ini
Liga Inggris 26 September 2022, 16:57
LATEST UPDATE
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55





















KOMENTAR