Anfield, Panggung Juara dan Ujian Terakhir Arsenal

Anfield, Panggung Juara dan Ujian Terakhir Arsenal
Euforia Liverpool usai memastikan gelar juara Premier League 2024/2025. (c) AP Photo/Jon Super

Bola.net - Liverpool dan Arsenal akan saling berhadapan di Anfield, Minggu (11/5) malam WIB, dalam laga pekan ke-36 Premier League 2024/2025. Ini adalah pertandingan yang mempertemukan sang juara dengan tim yang masih berjuang mengamankan posisi lima besar. Namun, bagi Liverpool, laga ini lebih terasa sebagai selebrasi ketimbang pertarungan hidup-mati.

Arne Slot dan anak asuhnya sudah mengunci gelar lebih awal. Gelar itu membuat tiga laga sisa, termasuk melawan Arsenal, jadi momen relaksasi dan rotasi. Namun, itu bukan berarti mereka akan membiarkan tim tamu berpesta di rumah mereka.

Sementara itu, Arsenal datang membawa beban yang lebih berat. Bukan cuma karena lawannya baru saja mengangkat trofi, tapi juga karena luka dari kegagalan di Liga Champions yang masih hangat.

1 dari 5 halaman

Selebrasi dan Selamat Tinggal

Trent Alexander-Arnold (kiri) dan Curtis Jones merayakan kemenangan atas Tottenhamr dan meraih gelar juara Premier League, Minggu (27/4/2025). (c) AP Photo/Jon Super

Trent Alexander-Arnold (kiri) dan Curtis Jones merayakan kemenangan atas Tottenhamr dan meraih gelar juara Premier League, Minggu (27/4/2025). (c) AP Photo/Jon Super

Pekan lalu, Liverpool tumbang 1-3 dari Chelsea di Stamford Bridge. Kekalahan itu nyaris tak berarti secara matematis, tapi tetap memberi gambaran soal rotasi dan fokus tim juara. Gol hiburan Virgil van Dijk pun tak bisa menutupi kenyataan bahwa The Reds sudah mulai berpikir tentang musim depan.

Arne Slot tak menyembunyikan niatnya untuk terus merotasi skuad, termasuk untuk laga kandang kontra Arsenal. Meski begitu, target pribadi tetap ada: menyentuh 90 poin dan memperpanjang rekor kandang. Tujuh kemenangan beruntun di Anfield adalah bekal yang cukup untuk optimisme.

Bagi Trent Alexander-Arnold, ini juga soal perpisahan. Sang bek kanan dikabarkan akan hengkang ke Real Madrid dan ini bakal menjadi satu dari dua penampilan terakhirnya di Anfield sebagai bagian dari Liverpool. Sebuah babak akhir yang tenang, tapi penuh makna.

2 dari 5 halaman

Arsenal, Luka Paris, dan Ancaman Gagal Total

Ekspresi pemain Arsenal usai kalah dari PSG di semifinal Liga Champions 2024/2025 (c) AP Photo/Aurelien Morissard

Ekspresi pemain Arsenal usai kalah dari PSG di semifinal Liga Champions 2024/2025 (c) AP Photo/Aurelien Morissard

Paris kembali menjadi kota penuh luka bagi Arsenal. Kekalahan dari PSG di semifinal Liga Champions melengkapi ironi dua dekade penantian final yang tak kunjung tercapai. Mikel Arteta mengklaim timnya yang terbaik, tapi kenyataan berkata sebaliknya.

Kekalahan itu datang di tengah performa menurun di liga. Antara dua laga kontra PSG, Arsenal juga sempat tumbang dari Bournemouth, memperpanjang daftar laga yang gagal mereka menangkan meski sempat unggul. Rekor 21 poin hilang dari posisi menang menjadi catatan suram yang membayangi.

Kini, posisi empat besar masih belum aman. Dengan Manchester United dan Chelsea membayangi, Arsenal wajib tampil maksimal di tiga laga tersisa. Sayangnya, kunjungan ke Anfield bukan tempat ideal untuk memulai kebangkitan.

3 dari 5 halaman

Anfield, Arena yang Tak Bersahabat

Mohamed Salah berswafoto dengan fans Liverpool usai menjebol gawang Tottenham di Anfield, Minggu (27/04/2025). (c) AP Photo/Jon Super

Mohamed Salah berswafoto dengan fans Liverpool usai menjebol gawang Tottenham di Anfield, Minggu (27/04/2025). (c) AP Photo/Jon Super

Arsenal punya rekor lima laga tak terkalahkan melawan Liverpool di Premier League. Namun, jangan terkecoh oleh statistik itu. Terakhir kali mereka menang di Anfield dalam laga liga adalah saat Mikel Arteta masih aktif bermain pada 2012.

Anfield tetaplah tempat yang menakutkan. Sejak kekalahan mengejutkan dari Nottingham Forest pada September lalu, Liverpool selalu mencetak minimal dua gol di 14 dari 15 laga kandang liga. Ini bukan kabar baik untuk lini belakang Arsenal yang mulai rapuh.

Kombinasi lini serang tajam dan atmosfer Anfield akan menjadi ujian mental bagi pasukan Arteta. Terlalu banyak kehilangan momentum musim ini, Arsenal harus memutar arah sebelum semuanya benar-benar terlambat.

4 dari 5 halaman

Pertarungan yang Tak Setara

Ekspresi kekecewaan Bukayo Saka pada laga PSG vs Arsenal di Liga Champions 2024/2025 (c) AP Photo/Aurelien Morissard

Ekspresi kekecewaan Bukayo Saka pada laga PSG vs Arsenal di Liga Champions 2024/2025 (c) AP Photo/Aurelien Morissard

Meski ini dilabeli 'big match', ada kesan bahwa duel Liverpool vs Arsenal kali ini tak benar-benar setara. Liverpool bermain tanpa beban dan di rumah sendiri, dengan fans yang siap bersorak setiap menit. Sebaliknya, Arsenal tampil dengan tekanan besar dan kepercayaan diri yang sedang menurun.

Kemenangan di Anfield bukan hanya soal tiga poin bagi Arsenal. Ini bisa menjadi momentum pemulihan dari trauma Eropa dan pemacu energi menuju garis finis. Namun, mereka harus menunjukkan lebih dari sekadar semangat tempur.

Jika tidak, maka Liverpool akan sekali lagi menunjukkan mengapa mereka menjadi juara, juga mengapa Arsenal masih harus belajar untuk jadi tim besar yang konsisten.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL