Arsenal Jadi Momok Bola Mati Premier League: 31 Gol Sepak Pojok dan Terus Bertambah

Arsenal Jadi Momok Bola Mati Premier League: 31 Gol Sepak Pojok dan Terus Bertambah
Proses gol Riccardo Calafiori pada laga MU vs Arsenal di pekan ke-1 Premier League 2025/2026, Minggu (17/8) malam WIB (c) AP/Dave Thompson

Bola.net - Arsenal kini telah bertransformasi menjadi tim yang paling menakutkan di Premier League ketika mendapat situasi bola mati. Sejak musim 2023/2024 dimulai, mereka berhasil mengoleksi 31 gol yang berasal dari eksekusi corner, meninggalkan jauh para rivalnya yang tidak ada satupun mampu menembus angka 20 gol.

Pada musim ini, tanda-tanda kehebatan tersebut langsung terlihat jelas. Ketika menghadapi Manchester United dalam laga pembuka, The Gunners langsung mencetak gol dari corner pertama yang mereka peroleh, seolah-olah menegaskan dominasi mereka di aspek permainan ini.

Bagi setiap tim lawan, statistik tersebut menjadi peringatan yang sangat serius. Arsenal seakan mengirimkan sinyal bahwa tanpa persiapan yang matang dalam menghadapi situasi set-piece mereka, kebobolan hanya menjadi masalah waktu saja.

1 dari 3 halaman

Timing Jadi Kunci

Rutinitas pelaksanaan corner Arsenal dimulai dengan cara yang sederhana, yaitu Declan Rice atau Bukayo Saka mengangkat tangan sebagai tanda. Akan tetapi, setelah sinyal tersebut diberikan, skema yang mereka jalankan menjadi sangat sulit untuk diprediksi.

Para pemain Arsenal seringkali mengubah posisi awal mereka secara mendadak, mulai dari berkumpul di area tiang jauh hingga menunggu di pinggir kotak penalti sebelum kemudian menyerbu masuk ke dalam.
Pergerakan singkat ini berhasil menciptakan momentum sekaligus menimbulkan kekacauan di zona pertahanan lawan.

Akibatnya, tim lawan mengalami kesulitan untuk mempertahankan posisi mereka, sementara para pemain Arsenal justru memperoleh ruang yang cukup untuk menyambut datangnya bola. Kombinasi kedua faktor ini membuat barisan pertahanan musuh kerap kehilangan keseimbangan yang fatal.

2 dari 3 halaman

Peran Kiper Lawan yang Krusial

Pemain Arsenal pada laga pekan ke-1 Premier League 2025/2026 lawan Manchester United, Minggu (17/8) malam WIB (c) AP/Dave Thompson

Pemain Arsenal pada laga pekan ke-1 Premier League 2025/2026 lawan Manchester United, Minggu (17/8) malam WIB (c) AP/Dave Thompson

Aspek lain yang membuat eksekusi corner Arsenal menjadi sangat berbahaya adalah cara mereka mempengaruhi penjaga gawang tim lawan. Contoh nyata terlihat ketika berhadapan dengan United, dimana William Saliba melakukan kontak fisik dengan Altay Bayindir sesaat sebelum Riccardo Calafiori berhasil mencetak gol.

Meskipun ada upaya untuk menindak tegas berbagai aksi tarik-menarik di dalam kotak penalti, intervensi semacam ini masih dianggap sebagai kontak yang wajar. Arsenal pun memanfaatkan celah aturan tersebut dengan sangat cerdik dan efektif.

Dengan target utama menguasai area enam yard, The Gunners selalu mencari berbagai cara untuk membuat kiper lawan merasa tidak nyaman. Satu momen kecil saja seringkali sudah cukup untuk membuka celah yang sangat besar.

3 dari 3 halaman

Strategi Lawan Belum Efektif

Beberapa klub sempat mencoba strategi baru pada musim lalu dengan meninggalkan dua atau tiga pemain di garis tengah saat menghadapi situasi corner Arsenal. Tujuan dari taktik ini adalah memaksa Arsenal juga harus meninggalkan pemain di belakang dan memberikan ruang bagi kiper untuk keluar menjemput bola.

Namun, pendekatan ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Crystal Palace pernah menerapkan cara tersebut, tetapi tetap saja kebobolan melalui sepakan Kai Havertz setelah terjadi bola muntah di dalam kotak penalti.

Tottenham juga mencoba pendekatan serupa saat bertandang ke Emirates, namun justru kebobolan akibat gol bunuh diri Dominic Solanke setelah berbenturan dengan Gabriel. Sejak kejadian tersebut, hampir tidak ada tim yang berani mengulangi taktik yang sama.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL