Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih Arsenal daripada Tottenham

Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih Arsenal daripada Tottenham
Ekspresi Eberechi Eze pada laga Chelsea vs Crystal Palace di Stamford Bridge, Minggu (17/8) malam WIB. (c) AP Photo/Dave Shopland

Bola.net - Arsenal dan Tottenham bukan hanya rival di lapangan, tetapi juga sering bersaing di meja transfer. Situasi terbaru terjadi ketika Eberechi Eze menjadi rebutan.

Crystal Palace sempat membuka peluang besar bagi Tottenham untuk menuntaskan transfer. Namun, kabarnya Arsenal justru muncul sebagai pemenang dalam persaingan itu.

Jika benar terealisasi, langkah ini akan jadi kejutan menyakitkan bagi Spurs. Sebaliknya, Arsenal akan menambah amunisi kreatif di lini tengah.

Sejarah menunjukkan hal semacam ini bukan yang pertama terjadi. Ada cukup banyak pemain yang lebih tergoda dengan proyek The Gunners.

Beberapa nama bahkan tercatat sebagai pemain kunci dalam sejarah klub. Mereka semua punya cerita unik mengapa lebih memilih Arsenal ketimbang Tottenham.

1 dari 5 halaman

1. Reiss Nelson

Manajer Arsenal Mikel Arteta dan Reiss Nelson. (c) AP Photo/Kin Cheung

Manajer Arsenal Mikel Arteta dan Reiss Nelson. (c) AP Photo/Kin Cheung

Reiss Nelson memiliki kisah menarik soal perjalanan awal karier sepak bolanya. Ia pernah hampir menjadi bagian akademi Tottenham Hotspur saat masih belia.

Pemain asal Inggris itu mengaku mulai meniti langkah di Catford dengan bergabung ke klub Moonshot FC. Dari sana ia mendapat kesempatan singkat menjalani seleksi di Spurs.

Namun begitu Arsenal datang dengan tawaran, Nelson langsung menerima tanpa ragu karena sudah mencintai klub tersebut sejak kecil. Kini ia tercatat sudah bermain 90 kali untuk Arsenal dengan torehan delapan gol, meski musim ini dipinjamkan ke Fulham.

2 dari 5 halaman

2. Emmanuel Petit

Legenda Arsenal, Emmanuel Petit, menyimpan kisah unik di balik kepindahannya. Tottenham sempat merasa berada di posisi terdepan, hingga sebuah insiden taksi membuat cerita berubah total.

Petit memilih Arsenal karena ingin bermain untuk tim yang punya ambisi besar. Dengan nilai transfer 3,5 juta poundsterling, ia resmi menjadi bagian dari skuat The Gunners.

Kepada media, Petit bercerita bahwa saat itu dirinya sama sekali belum memahami rivalitas panas London Utara. Justru setelah kabar transfernya meledak di koran, ia sadar betapa besar tekanan dari persaingan klasik tersebut.

3 dari 5 halaman

3. Riccardo Calafiori

Selebrasi Riccardo Calafiori usai membobol gawang Wolverhampton, Sabtu (25/1/2025) (c) AP Photo/Rui Vieira

Selebrasi Riccardo Calafiori usai membobol gawang Wolverhampton, Sabtu (25/1/2025) (c) AP Photo/Rui Vieira

Riccardo Calafiori menjadi sorotan setelah musim impresif bersama Bologna. Ia sukses mengantarkan klub Italia itu meraih tiket ke Liga Champions.

Performa di Euro 2024 semakin menegaskan kualitasnya sebagai bek masa depan. Tak heran, Chelsea, Newcastle, dan Tottenham berebut untuk mendapatkan jasanya.

Meski banyak peminat, Calafiori sudah menentukan pilihan. Ia lebih tertarik memperkuat Arsenal dibanding menerima tawaran dari klub lain di Premier League.

4 dari 5 halaman

4. David Raya

David Raya mengoper bola dalam laga Arsenal vs PSG di leg pertama semifinal Liga Champions 2024/2025, Rabu (30/4/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Kin Cheung

David Raya mengoper bola dalam laga Arsenal vs PSG di leg pertama semifinal Liga Champions 2024/2025, Rabu (30/4/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Kin Cheung

David Raya bisa disebut sebagai satu di antara transfer yang paling mengecewakan bagi Tottenham. Pada 2023, Brentford menegaskan harga 40 juta poundsterling sebagai syarat mutlak.

Arsenal kemudian bergerak cepat dan berhasil mendapatkan Raya hanya dengan biaya sekitar 27 juta poundsterling. Kehilangan sang kiper ke tetangga dekat membuat Spurs harus gigit jari.

Lebih buruk lagi, Tottenham justru menghadapi masalah di posisi penjaga gawang karena Guglielmo Vicario kerap diganggu cedera. Kondisi ini membuat absennya Raya terasa semakin menyesakkan.

5 dari 5 halaman

5. William Saliba

William Saliba berduel dengan Ousmane Dembele dalam laga leg kedua semifinal Liga Champions 2024/2025 antara PSG vs Arsenal, Kamis (8/5/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Thibault Camus

William Saliba berduel dengan Ousmane Dembele dalam laga leg kedua semifinal Liga Champions 2024/2025 antara PSG vs Arsenal, Kamis (8/5/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Thibault Camus

William Saliba memilih Arsenal ketimbang Tottenham saat bergabung pada 2019. Ia menegaskan sejak awal hanya ingin bermain untuk klub yang menurutnya terbesar di Inggris.

Saliba mengaku sudah mengenal dan menyukai Arsenal sejak masih kecil. Baginya, kesempatan menandatangani kontrak dengan klub London itu adalah sebuah kebanggaan besar.

Keputusan itu sempat menuai sorotan karena kondisi Arsenal yang tidak stabil. Namun kini, pilihan Saliba terbukti tepat karena ia menjadi pilar utama dalam kebangkitan Arsenal bersama Mikel Arteta.

Sumber: Planet Football


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL