Bola.net - Status Jurgen Klopp sebagai salah satu pelatih terbaik dunia saat ini membuat banyak orang penasaran untuk mencoba bekerja di bawah naungannya. Itu bisa terjawab dengan menjadi stafnya atau mendengar pengalaman sang asisten, Pepijn Ljinders.
Tidak ada yang bisa menyangkal kalau Klopp adalah salah satu sosok berpengaruh di Liverpool saat ini. Wajar jika demikian, sebab ia punya adil atas kesuksesan the Reds dalam beberapa tahun terakhir.
Pada musim kemarin, ia berhasil mempersembahkan gelar Liga Champions kepada Liverpool. Dan sekarang mereka tinggal beberapa langkah lagi untuk menjadi pemenang Premier League setelah 30 tahun lamanya.
Bisa dibilang, keberhasilan ini adalah buah dari rasa sabar yang dipupuk klub. Seperti yang diketahui, The Reds tidak mendapatkan prestasi membanggakan sejak dirinya datang sampai mencapai final Liga Champions pada tahun 2018 lalu.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Pengalaman Bekerja dengan Klopp
Beberapa pemain telah membeberkan rasanya menjadi pemain asuhan Klopp. Mereka sepakat kalau cara Klopp melakukan pendekatan adalah salah satu faktor mengapa mereka bisa tampil apik sampai saat ini.
Itu dari kacamata pemain. Lalu bagaimana mantan pelatih Borussia Dortmund itu memperlakukan staf yang bekerja secara langsung untuknya? Ljinders membeberkan apa yang ia rasa selama menjadi asisten Klopp.
"Dia sangat cerdas. Otaknya bekerja dengan cara yang berbeda ketimbang orang lain, itu sudah pasti," ujar Ljinders kepada situs resmi klub.
"Setiap harinya ia mengejutkan saya - dan sudah berapa lama kami bekerja bersama? Empat setengah tahun. Dia menguah persepsi dalam waktu lima menit," tambahnya.
Tiga Otak Menjadi Satu
Banyak yang tidak tahu peran spesifik dari seorang Ljinders. Ia pun kemudian memberitahu bahwa dirinya kerap terlibat langsung dalam persiapan taktik serta proses latihan tim.
"Kami merasa sebagai tim. Melakukan persiapan bersama, merencanakan, bertindak, melatih bersama. Saya bertanggung jawab atas proses latihan, Peter [Krawietz] punya tanggung jawab menganalisis lawan serta tim kami," tambahnya.
"Semua gagasan Jurgen serta cara dia ingin membuat persiapan dan kompetitif di setiap pertandingan, kami hanya mencoba untuk mendukungnya dengan cara sebaik mungkin."
"Tiga otak bisa menghasilkan lebih ketimbang satu. Jika ketiga otak berpikir dengan cara, pesan, semangat, dan dedikasi yang sama," pungkasnya.
(Evening Standard)
Baca juga:
- Penundaan EPL Diperpanjang, Liverpool Harus Relakan Gelar Juara Melayang?
- Apa Arti Penundaan Premier League Bagi Liverpool?
- Premier League Ditunda Sampai 30 April, Fans: Batalin Aja Sekalian
- RB Leipzig Akhirnya Ikhlaskan Timo Werner ke Inggris?
- Resmi, Premier League Perpanjang Penundaan Hingga 30 April 2020
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Drama Penalti di Basra: Irak Kalahkan Uni Emirat Arab 2-1, Jaga Asa ke Piala Dunia 2026
Piala Dunia 19 November 2025, 09:16
-
Evaluasi Timnas Indonesia U-22 jelang SEA Games 2025: Progres Terlihat, PR Masih Ada
Tim Nasional 19 November 2025, 04:25
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55






















KOMENTAR